Kenali Beragam Penyakit Dengan Permainan Mobile "Sakitnya Dimana Versi Pak Dokter"
Setelah meluncurkan permainan Sakitnya Dimana: Disini, pengembang lokal asal Yogyakarta Amagine Interactive meluncurkan sekuel bertema edukasi dengan judul Sakitnya Dimana: Versi Pak Dokter. Sakitnya Dimana: Versi Pak Dokter ini tersedia untuk platform Android mulai dari versi 2.3 dan ke atas. Jika pada game sebelumnya bahasa yang digunakan dalam pertanyaan bersifat "gaul", maka pada serial ini pertanyaan yang digunakan adalah nama penyakit yang sesungguhnya, seperti Alzheimer, Parkinson, dan Asma.
Dalam rilis persnya, Amagine Interactive mengungkapkan alasan peluncuran game ini. Menurut mereka semakin tingginya demam kegalauan dan sakit hati yang melanda masyarakat menginspirasi Amagine Interactive untuk memberitahukan bahwa rasa sakit itu tidak hanya ada di hati, tapi juga di berbagai bagian tubuh yang lain.
CEO dan Founder Amagine Interactive Dennis Adriansyah Ganda mengungkapkan pada DailySocial bahwa mereka menciptakan game ini dengan memanfaatkan momen yang ada. Tujuan mereka meluncurkan game edukatif ini memang untuk memberi pengetahuan akan nama-nama penyakit yang terdapat di tubuh manusia. "Selain bisa buat menghibur pemain, juga bisa jadi media pembelajaran nama2 penyakit," ujar Dennis.
Sebelumnya peluncuran permainan Mbaktin Ekstrak Kulit Manggis juga memanfaatkan momen ketika frasa ekstrak kulit manggis sedang booming.
Amagine Interctive sendiri adalah pemain lama dalam dunia game development lokal. Perlu diketahui, game pertama dari Amagine Interactive yaitu Rocket Boy masuk dalam daftar finalis (10 besar) pada kategori mobile game diajang INAICTA 2011. Hingga saat ini Amagine Interactive sudah memiliki sebelas aplikasi bergenre trivia yang dapat diunduh di Google Play. Seluruh game yang dibuat oleh Amagine Interactive dirilis secara gratis dan mengandalkan konten iklan untuk pendapatannya.
Permainan ini bergenre trivia atau dengan kata lain bertujuan untuk menghabiskan waktu saja. Saat masuk dalam gameplay, kita akan dihadapkan pada pertanyaan sederhana tentang penyakit-penyakit sesungguhnya. Untuk mendapatkan skor, kita harus menjawab bagian mana yang sakit di tubuh sesuai dengan pertanyaan yang ada. Kita harus cepat menjawab pertanyaan karena waktu yang disediakan terbatas. Saat ini tersedia dua kategori permainan, yaitu seluruh tubuh dan kepala.
Saya akui saat memainkan game ini pertama kali tidak mudah. Misalnya ketika harus menunjuk bagian yang spesifik seperti tangan dan kaki saya masih merasa kesulitan karena desain bagian tersebut tidak terlalu besar dan kadang walau tahu nama penyakit yang ditanyakan kita belum tentu tahu letak rasa sakitnya.
Selain itu saya tidak menemukan pilihan untuk melakukan pengaturan pada game, baik itu untuk mematikan suara atau pengaturan lain. Dalam game ini sendiri tidak terdapat sistem level. Pemain hanya diharuskan untuk menjawab pertanyaan yang ada sebanyak mungkin. Pertanyaan yang tersedia dalam game ada 80 pertanyaan. Permainan akan berakhir jika kita salah dalam menjawab pertanyaan atau jika kita tidak mampu menjawab sesuai dengan waktu yang tersedia.
Secara keseluruhan, game ini masih bisa dikembangkan menjadi lebih baik lagi. Dari segi desain misalnya, pihak pengembang seharusnya dapat menampilkan bagian tubuh lebih detil sesuai dengan pertanyaan penyakitnya. Ada beberapa pertanyaan yang hanya dapat dijawab jika gambar bagian tubuh ditampilkan secara lebih spesifik. Selain itu dapat pula ditambahkan dengan penjelasan mengenai penyakit yang sudah terjawab, jadi unsur edukasi yang ada lebih kental. Terakhir, seharusnya ada pilihan untuk pengaturan dalam permainan, seperti opsi untuk mematikan musik dan efek suara.
Dennis mengakui bahwa gamenya masih kurang detil di berbagai sisi. "Mungkin untuk sekarang game-nya masih kurang detil juga karena penyakit itu banyak dan tempatnya bermacam-macam, sedangkan di dalam game ini masih baru ada 2 kategori: wajah dan seluruh tubuh. Tapi nanti kalo rame bisa kita tambahkan bagian-bagian tubuh yang lebih detail seperti sistem pencernaan, pernafasan, dan lainnya. Yah coba nanti kita lihat saja dulu deh animo masyarakat gimana. Kita juga butuh bantuan untuk mencari nama-nama penyakit soalnya," ungkapnya jujur.