Segera Hadir di Ubud: Hubud, Sebuah Community Working Space
Pertumbuhan ruang seperti ini semakin banyak seiring dengan bertambahnya individu yang menekuni kegiatan freelance dan pengusaha yang mencari tempat dimana mereka bisa menjalankan bisnis tanpa harus mengeluarkan biaya yang mahal dan segala urusan sewa menyewa. Kafe sebenarnya cukup populer untuk para pekerja freelance dan founderstartup sebagai tempat bekerja namun tempat-tempat seperti ini memiliki banyak keterbatasan yang bisa diatasi dengan ruang kerja bersama.
Baru-baru ini ada ruang kerja bersama yang sedang didirikan di Ubud, Bali, yang secara cerdas diberi nama Hubud, merujuk pada Hub di Ubud. Hubud merupakan hasil karya tiga pekerja asing yang bersiap untuk mendirikan ruang mereka sendiri. Terdiri dari video editor Peter Wall, desainer John Alderson, dan konsultan untuk PBB Steve Munroe yang bertemu disuatu kesempatan dan memutuskan untuk menjalankan ide tentang ruang kerja bersama di Ubud.
Saat ini Hubud belum memiliki tempat permanen namun hal ini diharapkan akan berubah. Hubud saat ini bergantung pada akun Facebook untuk mengikat komunitas, dan saat ini mereka juga tidak memiliki situs tersendiri. Alamat web hubud.org diarahkan para halaman Facebook mereka.
DailySocial berbincang lewat email dengan Peter Wall beberapa waktu lalu tentang Hubud dan berikut percakapan kami:
Bagaimana ide tentang co-working space ini muncul? Maksud saya, ada banyak ruang seperti ini di dunia lalu apa alasannya mendirikannya di Ubud? Saya belum pernah ke sana dan ini membuat saya penasaran tentang komunitas di sana serta ketertarikan orang di sana atas ruang kerja bersama ini, jadi bisakan Anda menjelaskan tentang latar belakang tentang hal ini?
Peter W: Ide ini hadir secara organik. Saya telah lama memikirkan tentang tempat ini sejak beberapa waktu lalu, saya tinggal di Toronto sebelum di Ubud, dan terinspirasi oleh kinerja Centre for Social Innovation (CSI) yang ada di sana (minggu ini mereka mengumumkan untuk membuat gedung ketiga).
CSI pasti merupakan salah satu co-working space terbesar yang ada di dunia saat ini, dan merupakan tempat yang sangat menakjubkan. John, rekan saya di sini, juga punya pemikiran yang serupa tentang sebuah co-working space di Ubud - bahkan lebih lama dari saya sendiri. Dan sebuah acara nongkrong di Ubud akhirnya menghubungkan kami.
Steve Munroe, partner ketiga kami (yang juga hadir di acara nongkrong itu) memiliki ide yang sama ketika dia tinggal di Phnom Penh beberapa tahun lalu, dan akhirnya kami bertiga mencoba menjalankannya. Cukup menyenangkan bekerja bersama-sama dan saling mendukung satu sama lain dan kami sangat bergairah tentang proyek ini ke depannya.
Adapun tentang Ubud, saya pikir masyarakat di sini merupakan tempat yang sangat menarik saat ini. Ada banyak konvergensi yang sangat kuat dari komunitas yang berbeda-beda di sini dan dalam banyak hal mereka tidak terkoneksi seperti yang seharusnya mereka lakukan.
Tentu saja ada masyarakat Bali, yang jelas sangat berakar di sini dan terhubung dengan usaha kreatif tradisional mereka yang hebat, yang benar-benar menempatkan area ini di peta sebagai surga artistik. Dan ada pula masyarakat Indonesia, dengan berbagai orang dari seluruh nusantara, baik yang telah pindah ke sini atau mereka yang datang untuk menyegarkan diri atau mencari inspirasi kreatif.
Selain itu ada pula masyarakat pekerja asing jangka panjang - banyak diantara mereka telah ada di sini selama 10, 20, atau 30 tahun, dan telah berkontribusi secara baik dalam menciptakan suasana unik di Ubud, dan terakhir ada pula para pekerja asing baru, seperti saya (kami) yang baru beberapa tahun, bulan, atau baru yang hadir di sini, serta mereka yang datang dan menemukan energi yang hebat serta semangat luar biasa yang hadir di Ubud.
Semua komunitas ini telah ada di Ubud, namun tidak saling terhubung sebagaimana seharusnya. Jadi ide dari Hubud adalah untuk memiliki sebuah tempat, ruang kreatif, untuk orang datang bersama-sama dan berkolaborasi serta bekerja bersama. Pada dasarnya tidak ada perusahaan besar di sini (selain beberapa jaringan hotel), jadi hampir semua yang ada di sini adalah pengusaha bisnis kecil atau freelancer independen. Kami ingin menciptakan sebuah ruang untuk berbagai tipe orang ini agak bisa hadir, terkoneksi dan bekerja bersama, namun tetap independen.
Seperti apa Hubud, ada gambar yang bisa dibagikan? Apakah tempatnya sudah siap atau Anda masih dalam perkembangan?
Kami membangun komunitasnya lebih dulu, lalu nanti tempatnya. Kami akan mulai pada tanggal 21 Mei 2012 dengan konsep pop-up - ujicoba dua minggu di sebuah kafe yang kami ambil alih di Ubud tengah. Ruang pop-up ini akan hadir sebelum TEDxUbud serta satu minggu setelahnya, jadi akan ada banyak ide dan orang yang saling berinteraksi.
Kami juga telah terhubung dengan mereka yang bekerja di Ubud, dan berharap untuk terbuhung dengan banyak lagi - serta mendapatkan input tentang tipe seperti apa yang diharapkan dari ruang/komunitas yang mereka inginkan. Setelah itu nanti kami akan bergeser ke fase berikutnya - menemukan ruang semi permanen yang bisa kami sewa beberapa tahun….dan setelah itu kami berharap bisa membangun/membeli ruang kami sendiri.
Infrastuktur seperti apa yang akan disediakan di tempat tersebut?
Ruang pop-up akan memiliki meja besar untuk bekerja, serta beberapa sudut serta area kecil untuk bekerja. Akan ada kopi, teh, dll. lalu printer yang bisa digunakan bersama. Ruang ini akan berupa gabungan dari beberapa 'zona' yang mendukung berbagai kegiatan, seperti perpustakaan/pusat teknologi, pod untuk konferensi dan sebagainya.
Suasana seperti apa yang Anda harapkan dari Hubud? Hackerspace di Bandung dan Yogyakarta lebih berorientasi pada teknologi/web sementara Ubud identik dengan penulisan kreatif, tetapi sepertinya Hubud tidak hanyak akan diisi oleh penulis aja. Omong-omong, Hubud adalah nama yang bagus.
Pertanyaan yang bagus. Saya pikir kita akan melihat gabungan yang cukup luas. Kami berharap atas campuran. Ada banyak jenis kreativitas di sini, penulis, fotografer, artis, desainer, arsitek, pembuat film, namun menurut kami semua orang adalah kreatif. Pengusaha adalah kreatif. Pengusaha kecil adalah kreatif. Jadi idenya adalah menjadi tempat bagi siapapun yang ingin datang dan, seperti yang dikatakan oleh orang yang lebih pintar dari saya - memungkinkan percepatan kebetulan untuk terjadi. Satu tema yang sudah kami antisipasi di Ubud adalah penemuan/penciptaan kembali - secara umum ini adalah ruang kreatif dimana banyak orang ada di sini.
Apa yang dapat diharapkan bagi pengunjung dari Hubud atau jika mereka bergabung dengan Hubud, dan terakhir, apakah ada sistem keanggotaan? Bagaimana struktur biayanya?
Idenya adalah dengan membuat sistem keanggotaan, berdasarkan waktu perjam atau perbulan, atau pertahun. Atau bisa juga setengah hari/sehari penuh. Kami belum menentukan skema biayanya. Ruang pop-up gratis, dan kami akan mengumpulkan masukan dari komunitas tentang tipe pembiayaan seperti apa yang akan digunakan. Jadi, stay tuned!
[Gambar dari Hubud Facebook page]