1. Startup

Aplikasi Pemberi Cashback Snapcart Resmi Meluncur

Telah mendapat suntikan dana awal dari Ardent Capital, berusaha membantu masyarakat Indonesia untuk menghemat uang

 

Meningkatnya tren e-commerce di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, telah memunculkan beragam pilihan untuk mendapatkan layanan cashback secara online di wilayah ini. Kini muncul satu lagi startup baru yang ingin memberdayakan peluang tersebut bernama Snapcart. Aplikasi lokal ini pada dasarnya membantu pengguna mereka untuk mendapatkan cashback dari aktivitas belanja yang dilakukan sehari-hari secara offline hanya dengan mengambil foto struk belanja.

Snapcart didirikan di Jakarta oleh Reynazran Royono (Rey) yang kini menjabar sebagai CEO Snapcart. Sebelum mendirikan Snapcart, Rey sempat menghabiskan kariernya di Procter & Gamble (P&G), Boston Consulting Group, dan terakhir sebagai CEO Berniaga.

Melalui pengalamannya tersebut, Rey menyadari bahwa lebih sulit untuk menemukan cara menghemat uang dalam pembelian offline di toko dibandingkan dengan pembelian secara online. Hal tersebutlah yang kemudian menginspirasinya untuk mendirikan Snapcart dan membantu masyarakat Indonesia untuk menghemat uang.

Snapcart sendiri merupakan aplikasi mobile yang memungkinkan pembeli mendapatkan cashback dari foto struk belanja pengguna dan juga memungkinkan brand dapat berinteraksi lebih dalam dengan konsumer melalui aktivitas di aplikasi seperti survei misalnya. Di sisi brand, mereka juga akan mendapatkan insight lebih mendalam nantinya karena Snapcart memanfaatkan teknologi big data analytics dalam proses pengumpulan data.

Snapcart saat ini sudah tersedia untuk perangkat Android dan dapat diunduh di Google Play.

Rey mengatakan, "Snapcart memang mengambil data, [...] tetapi di saat yang bersamaan layanan kita juga menciptakan engagement  antara brand dan konsumer directly [dengan memanfaatkan teknologi big data analytics]."

Snapcart sendri telah bekerja sama dengan berbagai brand di Indonesia seperti Nestle dan L'Oreal.  Selain itu, Snapcart juga telah mendapatkan pendanaan awal dari Ardent Capital dalam jumlah yang tidak bisa diungkapkan.

Melalui keterangan yang kami terima, CEO Ardent Capital Adrian Vanzyl mengatakan, "Snapcart adalah bisnis Big Data paling menjanjikan di Asia Tenggara yang telah kita lihat sejauh ini. [...] Untuk para brand ini dapat menyajikan data yang mereka mimpikan, yang tidak pernah punya cara praktis untuk benar-benar mengumpulkannya, sehingga bisnis ini menguntungkan kedua pihak. Konsumen menang [mendapatkan cashback], brand menang [mendapatkan wawasan perilaku konsumen]."

Snapcart telah meluncur dalam bentuk private beta sejak bulan Juni 2015 lalu dan tampaknya mendapat sambutan cukup positif dari masyarakat dengan menduduki daftar Top 20 di kategori Belanja di Google Play. Untuk dapat mendapatkan cashback, pengguna harus mencapai nilai jumlah minimum Rp 52.500, sebelum uang tersbut didepositkan ke akun bank pengguna secara langsung.