Sony Ban Pemilik Akun PSN Bernama Jihad
Dengan dijatuhkannya ban, Jihad tidak bisa mengakses akun, servis-servis online, koleksi game, termasuk yang ia beli secara offline.
Umumnya, menjatuhkan ban adalah cara terakhir yang diambil penyedia layanan digital jika pengguna melakukan pelanggaran berat atau tidak mengindahkan peringatan, misalnya menggunakan cheat atau melakukan pelecehan terhadap user lain. Tapi belum lama, Sony diketahui melakukan ban pada pengguna platform mereka karena alasan yang menggelikan.
Jihad Khalid Al-Mofadda, seorang pemuda berusia 26 tahun, merupakan anggota PlayStation Network semenjak era PS3. Akunnya sudah berumur lebih dari lima tahun, dan ia telah memperoleh Trophy semenjak 2010. Identitas PSN-nya sendiri diambil dari nama depan sang user, iJihad. Selama ini semua aktivitas berjalan tanpa masalah, hingga belum lama Sony memutuskan untuk mem-ban Jihad terkait ID-nya.
Dengan dijatuhkannya ban, Jihad tidak bisa mengakses akun, servis-servis online, koleksi game, termasuk yang ia beli secara offline. Sebagai bukti, Jihad merekam video serta mengunggahnya ke Twitter. Dan untuk mendukung argumen dan membuktikan namanya benar-benar Jihad, Al-Mofadda mengirimkan kopi paspor ke Sony. Ia juga mengingatkan sang console maker bahwa ada banyak ID PSN bernama Jihad lain - sekitar 9.800 pemain.
Sebetulnya Al-Mofadda sempat dikirimkan email oleh Sony. Tim pencipta console itu menawarkan kesempatan penggantian nama, yang ia respons dengan memberikan sejumlah alternatif. Namun setelah Sony menerimanya, Jihad bilang penawaran tersebut malah dibatalkan, dan ia mendapatkan ban permanen. Anda bisa melihat sendiri argumen dari Sony dalam email di bawah. Menurut mereka, identitas PSN Al-Mofadda dinilai 'tidak pantas'.
Meskipun istilah Jihad belakangan memberikan kesan negatif, terutama di negeri-negeri Barat, Al-Mofadda menjelaskan bahwa Jihad sebetulnya mempunyai arti 'berjuang atau berusaha keras, terutama untuk tujuan mulia serta positif'.
Setelah stiuasi ini menjadi pembahasan panas di Reddit dan mendapatkan perhatian media, Sony akhirnya meminta maaf serta mencoba menegosiasikan solusi. Sayangnya, mereka tetap menuntut Jihad untuk mengganti nama dengan efek me-reset semua progres Trophy dan menghapus data koneksi (daftar teman). Di sisi positifnya, Jihad memperoleh kembali permainan-permainannya.
Ada dua hal yang masih mengganjal. Pertama adalah saat Sony menawarkan penggantian nama, lalu tiba-tiba mencabutnya. Kedua, dengan adanya 9.800 akun lain bernama Jihad, mengapa produsen hanya menerapkan ban pada Al-Mofadda? Lagi pula, meskipun 'Jihad' mempunyai artian khusus, dalam kasus ini Jihad ialah nama seseorang.
Via Gamespot. Sumber: Game Informer.