1. Startup

Survei Alvara: Gojek Unggul di Tiga Layanan Digital Menurut Milenial Indonesia

Gojek mendominasi karena ekosistem yang lengkap dan terintegrasi

Lembaga riset Alvara Research Center menyebut Gojek, beserta dua layanannya Go-Food dan Go-Pay, sebagai pemimpin untuk tiga layanan digital menurut kalangan milenial Indonesia. Traveloka dan Lazada menjadi aplikasi yang unggul di kategori lain, yakni pemesanan tiket dan hotel, dan belanja online.

Alvara mendefinisikan aplikasi e-commerce sebagai produk dan jasa yang dijual dalam bentuk digital, sehingga layanan on-demand dan OTA dimasukkan dalam survei yang bertajuk dalam judul penelitian "Perilaku dan Preferensi Konsumen Milenial Indonesia terhadap Aplikasi E-Commerce 2019."

CEO dan Founder Alvara Research Hassanudin Ali menerangkan Gojek memimpin tiga kategori lantaran ekosistemnya mencakup banyak layanan dan saling terintegrasi.

"Kalau pesaingnya [Grab], menggunakan provider lain [untuk layanan pendukung]. Gojek juga diuntungkan karena first mover advantage. Setiap pionir pasti dapat manfaat dari sisi pengguna," terangnya, Selasa (9/7).

Sebagai aplikasi transportasi, 70,4% responden menyebut Gojek lebih banyak dipakai. Alasannya karena mudah digunakan, lebih cepat, dan termurah. Sementara Grab diasosiasikan dengan aplikasi termurah, promo banyak, dan mudah digunakan.

Gojek juga unggul untuk layanan pesan-antar makanan. Sebanyak 71,7% responden menggunakan Go-Food karena aspek kualitas layanan dan banyak pilihan menu. Sedangkan GrabFood lebih diasosiasikan dengan harga dan promo murah.

Layanan pembayaran Go-Pay paling banyak dipakai oleh milenial sebanyak 67,9% responden. Mereka menggunakan Go-Pay karena masuk dalam ekosistem Gojek, banyak promo, dan aman.

Untuk kategori aplikasi belanja online, Lazada (47,9%) jadi brand yang paling dikenal oleh responden. Disusul Shopee (32,2%), Tokopedia (15,4%), Bukalapak (14,4%), OLX, dan Blibli.

Terakhir, untuk aplikasi pemesanan tiket dan hotel, 79% responden memilih Traveloka karena menawarkan banyak promo, banyak promo, dan mudah digunakan. Disusul, Tiket.com dan KAI Access sebagai layanan yang dipilih responden karena aplikasinya mudah digunakan.

Ketua Bidang Ekonomi Digital dari idEA Bima Laga menuturkan hasil survei ini menggambarkan sebagian masyarakat Indonesia. Namun dari sini bisa terlihat bahwa Indonesia sudah terbentuk segmentasi pasarnya sehingga bisa menjadi parameter dalam menentukan strategi bisnis perusahaan.

Survei ini dilakukan kurang lebih selama 2,5 bulan, dari April sampai pertengahan Juni 2019, melalui survei tatap muka. Metode yang dipakai adalah cluster random sampling, analisa data dan penulisan laporan.

Total responden mencapai 1.204 orang dari Jabodetabek, Bali, Padang, Yogyakarta, dan Manado. Margin of error penelitian berada di kisaran 2,89%.

"Parameter yang kami ukur adalah brand awareness, perilaku dan kebiasaan konsumen, serta tingkat kepuasan pelanggan," katanya.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kebiasaan dan perilaku konsumen milenial dalam menggunakan aplikasi e-commerce, baik buatan lokal maupun asing.

Agak disayangkan, kesimpulan yang diambil Alvara melalui survei ini dinyatakan terlalu mendikotomi dengan memisahkan layanan digital buatan dalam negeri dan luar negeri. Memang pada kenyataannya, seluruh perusahaan ini lahir di Indonesia, namun dari segi kepemilikan sahamnya tidak berkata demikian.

Survei lainnya

Dari perspektif hasil survei yang lain, misalnya dari iPrice Group, mengungkapkan secara umum Tokopedia, Bukalapak, dan Shopee menjadi aplikasi e-commerce paling banyak dikunjungi orang Indonesia hingga kuartal pertama 2019. Lazada, Blibli, dan JD.id menyusul secara berurut di posisi berikutnya.

iPrice menyebut Tokopedia dikunjungi oleh 137,2 juta MAU, sementara Bukalapak memiliki 115,25 juta MAU, dan Shopee 74,99 juta MAU. Temuan ini cukup kontras dengan hasil dari Alvara, tapi cukup wajar karena profil responden yang diambil Alvara lebih spesifik ke kalangan milenial.

DailySocial pun juga pernah menerbitkan hasil survei mengenai e-commerce di tahun lalu. Di situ disebutkan, Shopee (33,63%) menjadi aplikasi yang paling banyak digunakan, disusul Tokopedia (28,18%), Lazada (14,3%), dan Bukalapak (17,5%).

Kendati banyak digunakan, tidak bisa diterjemahkan sebagai aplikasi dengan revenue tertinggi. Menurut App Annie, Tokopedia dinobatkan sebagai aplikasi paling banyak dipakai oleh pengguna, sementara Shopee adalah aplikasi yang paling banyak diunduh.

Dari sisi aplikasi pembayaran digital, Go-Pay mendominasi dengan 79,39%. Kemudian disusul Ovo (58,42%), T-Cash (kini LinkAja) 55,52%, dan Dana (34,18%).