Bukukan Profit, Telunjuk Siapkan Dasbor "Market Insight" Compas
Fokus menyasar segmen B2B, memiliki rencana melakukan ekspansi regional jika mendapatkan dana segar
Didirikan tahun 2012, platform pembanding harga Telunjuk saat ini fokus ke revenue, menyasar segmen B2B, dan tidak terlalu agresif melakukan penggalangan dana. Kepada DailySocial, CEO Telunjuk Hanindia Narendrata menyebutkan, dengan cara tersebut perusahaan mengklaim mampu memperoleh profit yang cukup untuk menjalankan perusahaan.
Berawal dari platform rekomendasi dan pembanding harga antar layanan e-commerce, Telunjuk telah memiliki beragam produk memanfaatkan data untuk kebutuhan klien korporasi. Meskipun masih meng-cater kebutuhan layanan e-commerce, dengan produk market insight baru yang bisa dikustomisasi, perusahaan makin fokus mengembangkan layanan ini ke depannya.
"Awalnya kita mendapat tawaran dari brand besar yang ingin melihat perkiraan harga di berbagai platform e-commerce yang ada di Indonesia. Dari situ kita melihat dengan engine crawling yang sudah dimiliki serta data yang telah dikumpulkan. Menjadi ideal bagi kami untuk menghadirkan layanan tersebut dan ternyata demand-nya cukup besar di kalangan brand."
Memperkenalkan Compas
Di awal tahun mendatang, Telunjuk berencana meluncurkan Compas, sebuah dasbor yang berisikan online marketshare data, price monitoring, health check placement, dan monitoring untuk platform e-commerce di Indonesia.
"Kita sengaja memanfaatkan tren official store yang banyak ditawarkan oleh layanan e-commerce, seperti Tokopedia, Shopee hingga Bukalapak. Banyaknya brand besar yang mulai memanfaatkan platform tersebut namun masih sedikit informasi dan cara tepat penggunaannya membuat produk kami menjadi relevan," kata Hanindia.
Kehadiran official store diklaim bisa membantu mendorong pendapatan dan penjualan perusahaan secara online.
"Saya perkirakan tahun 2020 mendatang akan lebih banyak lagi perusahaan yang mengadopsi teknologi dan pastinya membutuhkan platform yang relevan untuk membantu mereka. Untuk itu saya lihat tahun 2020 bakal lebih banyak startup yang menyasar segmen B2B dibandingkan B2C," kata Drata.
Rencana tahun depan
Selain meluncurkan produk Compas, Telunjuk juga memiliki rencana menambah vertikal bisnis mereka. Mulai dari market insight atau survei untuk berbagai pihak terkait hingga insight yang menyasar segmen khusus, seperti travel, asuransi, dan lainnya.
"Meskipun masih berfokus kepada layanan e-commerce hingga brand besar, harapannya Telunjuk bisa menambah produk baru yang bisa digunakan oleh berbagai pihak. Masih dalam tahap uji coba [..]. Harapan kami tahun 2020 mendatang produk baru tersebut bisa kami tawarkan kepada publik," kata Hanindia.
Meskipun tidak secara agresif melakukan penggalangan dana, Hanindia menegaskan pihaknya tidak menutup kemungkinan jika adanya tawaran untuk fundraising dari investor. Pendanaan rencananya akan digunakan Telunjuk untuk melakukan ekspansi secara regional. Negara yang memiliki kemiripan dari sisi pasar, sehingga ideal menjadi sasaran ekspansi, adalah Vietnam.
"Kami tidak terlalu agresif melakukan penggalangan dana karena dengan model bisnis yang kami tawarkan saat ini, mendapatkan revenue dari brand besar dan perusahaan jauh lebih ideal dan positif untuk perusahaan. Namun jika ada investor yang cocok dengan kami, tidak menutup kemungkinan penggalangan dana tahapan Seri B bakal kami lakukan, " kata Hanindia.