Terdaftar di Bursa OTC Amerika Serikat, KinerjaPay Kejar Penggalangan Dana dan Pengembangan Teknologi
Targetkan 1 juta pengguna aktif dan 10 ribu transaksi setiap harinya di tahun 2018
Platform e-commerce KinerjaPay mengumumkan KinerjaPay Corp, entitas perusahaan yang berdomisili di Amerika Serikat, telah terdaftar dalam bursa efek OTC dengan kode KPAY. Meski bukan bursa utama di Amerika Serikat, yang diwakili oleh Dow Jones dan NASDAQ, terdaftarnya KinerjaPay Corp di pasar OTC membuat mereka berani mengklaim menjadi satu-satunya perusahaan e-commerce Indonesia yang telah masuk ke bursa saham di Amerika Serikat.
"Bagi kami dengan masuknya KinerjaPay Corp (KPAY) ke bursa OTC merupakan impian kami sejak awal berdiri. Dengan demikian nama KinerjaPay semakin dikenal secara global," kata Chairman KinerjaPay Edwin Witarsa.
Edwin Witarsa sendiri saat ini tidak lagi menjabat CEO KinerjaPay dan mulai fokus mengembangkan KinerjaPay Corp di Amerika Serikat. Selanjutnya posisi CEO dipegang oleh Deny Rahardjo.
Dipilihnya bursa OTC untuk KinerjaPay adalah kemudahan dan tidak terlalu ketatnya regulasi dan persyaratan yang diberlakukan. Dalam waktu dua bulan setelah mengikuti semua persyaratan yang ada, KinerjaPay Corp pun sudah bisa terdaftar.
Jika pembaca sudah menonton film The Wolf of Wall Street, saham-saham di bursa OTC dilambangkan dengan saham-saham berharga murah, bahkan sangat murah, dengan risiko yang tinggi.
Tentu saja KinerjaPay tak puas dengan hanya terdaftar di bursa OTC. Setidaknya mereka berharap nama KinerjaPay bisa lebih dikenal di pasar Amerika Serikat untuk menunjang langkah bisnis berikutnya.
"Kami menyadari saat ini hampir semua pasar yang diinginkan oleh [layanan] e-commerce adalah NASDAQ. Selanjutnya kami pun akan berencana melakukan upgrade dalam jangka 3 hingga 5 tahun ke depan melihat perkembangan bisnis dari KinerjaPay," kata Edwin.
Dengan terdaftarnya KinerjaPay Corp di bursa efek Amerika Serikat, menurut Edwin, langkah selanjutnya adalah melakukan penggalangan dana dan melakukan ekspansi.
"Setelah masuk dalam bursa strategi selanjutnya yang akan kami lancarkan adalah melakukan fundraising dengan semua VC di Amerika Serikat untuk pendanaan ekspansi dan pengembangan teknologi KinerjaPay," kata Edwin.
Target tahun 2018 dan rencana mengedepankan mobile first
Saat ini KinerjaPay mulai mengadopsi skema mobile first untuk semua pengguna KinerjaPay. Mereka mendorong konsumen, yang sebelumnya mengakses melalui desktop, untuk mulai menggunakan aplikasi. KinerjaPay saat ini sudah tersedia di platform Android.
Di sisi pengembangan, salah satu fitur unik yang tengah dikembangkan dan diharapkan bisa menjadi signature features Kinerjapay adalah open market. Dengan layanan ini semua supplier yang membutuhkan barang tertentu, bisa memanfaatkan layanan ini dan menginformasikan kepada semua anggota KinerjaPay. Dengan demikian semua orang, tanpa harus terdaftar di KinerjaPay Store, bisa melakukan proses jual beli secara langsung.
"Dengan fitur open market diharapkan bisa mempermudah pengguna yang sedang membutuhkan barang secara langsung dan dapat berinteraksi dengan semua anggota dari Kinerjapay," kata CEO KinerjaPay Deny Rahardjo.
KinerjaPay mengklaim saat ini telah memiliki pengguna aktif berjumlah sekitar 36 ribu orang, telah melakukan transaksi sebanyak 170 ribu, memiliki 15 ribu produk, dan 1600 merchant hingga bulan April 2016.
Layanan ini mencatat produk yang populer diperjualbelikan adalah pulsa dan electronic voucher (makanan, hotel, travel). KinerjaPay juga berusaha membantu ribuan UKM melalui program kerja GO ONLINE untuk bisa menjangkau lebih banyak pelanggan dengan menjual produk secara online di KinerjaPay.
"Kegiatan ini kami adakan sebagai bagian dari strategi offline-to-online dengan mengajak lebih banyak UKM memanfaatkan platform KinerjaPay dan sistem pembayaran KinerjaPay untuk mengembangkan usahanya," kata Deny.
Semakin cerahnya pasar e-commerce di Indonesia merupakan salah satu alasan KinerjaPay memfokuskan diri menggarap pasar Indonesia. Target dari KinerjaPay hingga tahun 2018 di antaranya adalah mendapatkan jumlah pengguna hingga 1 juta orang dan melakukan 10 ribu transaksi setiap harinya.
"Dengan semakin tumbuhnya segmen kelas menengah dan naiknya tingkat pemahaman belanja elektronik, hal ini menjadi motivasi kami untuk terus mendorong berkembangnya pasar e-commerce di Indonesia," kata Deny.