1. Startup

UberMedia akuisisi Tweetdeck

Aplikasi berbasis Twitter memang makin lama kian banyak bermunculan, baik yang hanya sekedar Twitter client atau aplikasi lain yang menggunakan API Twitter. Dan sepertinya aplikasi-aplikasi seperti ini akan makin banyak bermunculan dengan akuisisi sebagai motivasi, baik diakuisisi oleh Twitter sendiri (Tweetie) atau diakuisisi perusahaan media lainnya.

Salah satu yang terbaru adalah aplikasi berbasis Adobe Air, Tweetdeck, yang merupakan salah satu aplikasi Twitter client paling populer dengan jumlah pengguna terbesar diluar aplikasi milik Twitter sendiri. Berita akuisisi ini memang agak mengejutkan karena Tweetdeck sendiri progress-nya luar biasa bagus dan sepertinya sedang tidak membutuhkan bantuan secara finansial, namun mungkin angka $25-30 juta cukup menggiurkan bagi sebuah startup yang berhasil mendapatkan funding sebesar $3-5 juta.

Berita terakhir dari Tweetdeck justru menunjukkan bagaimana Tweetdeck mulai masuk ke desktop client dan juga browser spesifik (Chrome), agak mengejutkan jika ternyata mereka berencana untuk menjual Tweetdeck.

UberMedia -perusahaan yang mengakuisisi Tweetdeck- yang dipimpin oleh Bill Gross ini memang tidak kalah spektakuler. Perusahaan yang muncul pada April 2010 ini lahir dengan nama TweetUp, yang kemudian berubah menjadi PostUp lalu mengakuisisi Twitter client Echofon. Lalu tidak lama kemudian PostUp mengakuisisi UberTwitter dan kembali mengubah namanya menjadi UberMedia. Bill Gross ini memang seorang serial entrepreneur yang bisa dibilang cukup random, dia merupakan founder dari Compete.com (website analytic), idealab.com (inkubasi startup), snap.com (tool snapshot), dan eSolar.com (green-tech).