Menyelami Lebih Dalam Tentang Data Science Lewat Workshop
Yuk segera kerjakan dan submit model machine learning yang kamu kembangkan, menangkan hadiah senilai total Rp 480 juta.
Workshop data science menjadi salah satu bagian dari gelaran Finhacks 2018 #DataChallenge. Dilaksanakan di tiga kota, workshop ini bertujuan untuk memperdalam wawasan peserta mengenai data science, sekaligus membuat mereka semakin mantap untuk mengikuti Kompetisi Finhacks 2018 #DataChallenge.
Finhacks 2018 #DataChallenge telah menyelenggarakan workshop di Jakarta, Yogyakarta, dan Bandung. Konsep dan susunan acara di ketiga kota tersebut sebenarnya dibuat serupa. Namun, karena tema dan narasumber yang dihadirkan beragam, maka tetap dapat dirasakan suasana yang berbeda di setiap kotanya.
Workshop Jakarta
Untuk workshop yang pertama dilaksanakan di Jakarta pada 1 September 2018, tepatnya di The Akmani Hotel. Meski Jakarta sempat diguyur hujan di pagi hari, namun antusiasme para peserta workshop tetap besar, dibuktikan dengan tingkat kehadiran peserta yang tinggi dan memenuhi seluruh kursi yang disediakan panitia.
Narasumber yang hadir dalam workshop di Jakarta adalah Adhitya Bhaswara - Data Scientist BCA, Samuel Chan - Co-Founder Algoritma, dan Djarot Subiantoro - Co-Founder DCI Indonesia. Dimoderatori oleh Wiku Baskoro dari DailySocial.id, tema yang diangkat dalam sesi diskusi panel ini adalah “Data Science Trend Forecasting”.
Adhitya Bhaswara selaku data scientist BCA menjelaskan mengenai tantangan-tantangan yang dialami oleh para data analyst dalam dunia perbankan. Salah satunya adalah masih banyaknya data perusahaan yang berbentuk non-digital, seperti berupa arsip tulisan dalam lembaran kertas yang jumlahnya sangat banyak. Sebagai seorang data scientist, hal seperti ini mungkin akan dihadapi. Karena tidak semua perusahaan, apalagi yang telah lama berdiri, memiliki data digital sejak awal memulai bisnisnya.
Djarot Subianto sebagai co-founder DCI Indonesia lebih banyak menjelaskan mengenai hubungan big data dengan Artificial Intelligence, serta pemanfaatannya saat ini. Sedangkan Samuel Chan berbicara tentang pentingnya pemahaman mengenai pengelolaan data yang baik dalam perusahaan.
Selain diskusi panel, terdapat pula sesi training data science yang dipandu oleh Tiara Dwiputri - Senior Data Science Instructor Algoritma, selama 3 jam. Dalam training ini, para peserta juga dapat mengikuti materi dan melakukan praktik secara langsung dengan menggunakan laptop yang mereka bawa. Videonya juga dapat kamu lihat di bawah ini:
Workshop Yogyakarta
Workshop kedua diselenggarakan di Hotel Tentrem, Yogyakarta pada 8 September 2018. Animo peserta pada workshop Yogyakarta ini juga sangat tinggi, bahkan panitia sempat menyediakan kursi tambahan. Sebab, jumlah peserta yang hadir lebih banyak daripada peserta yang telah mengkonfirmasi kehadirannya kepada panitia. Namun, acara tetap berjalan lancar tanpa kendala yang berarti.
Adhitya Bhaswara selaku Data Scientist BCA kembali hadir menjadi narasumber di ketiga kota, dengan didampingi Doan Siscus - Head of Data Analytics Traveloka dan Marsya Juwita Aderizal - Product Marketing Manager Data and AI Microsoft. Moderator untuk sesi diskusi panel ini adalah Randi Eka Yonida dari DailySocial.id, dengan tema “Why Effective Data Science Needs Customer-Centric Mindset”. Sedangkan, sesi training dipandu oleh Ajeng Prastiwi - Junior Data Science Instructor Algoritma.
Marsya Aderizal dari Microsoft menjelaskan mengenai transformasi bisnis konvensional menggunakan teknologi berbasis data (data driven technology). Dengan pemanfaatan data driven technology dalam bisnis, maka perusahaan akan lebih mudah mendapatkan insight mengenai apa saja yang harus dilakukan untuk mengembangkan bisnis.
Doan Siscus dari Traveloka membagikan pengalamannya selama bekerja menjadi seorang data advocator. Data scientist tidak hanya bertugas mengolah dan menganalisis data, tetapi juga harus memikirkan bagaimana hasil pengolahan data tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan produk yang bermanfaat, diperlukan, dan disukai oleh para pengguna.
Workshop Bandung
Workshop Finhacks 2018 #DataChallenge yang terakhir dilaksanakan di Mercure Bandung City Centre pada 15 September lalu. Jumlah peserta yang hadir tidak kalah tinggi dengan kota-kota lainnya. Selain Adhitya Bhaswara dari BCA, narasumber yang hadir di Workshop Bandung adalah Dinda Purnamasari - Senior Researcher Tirto.id dan Ismail Fahmi - Founder Media Kernels Indonesia.
Dinda Purnamasari dari Tirto.id menjelaskan mengenai pemanfaatan data dalam bisnis media, untuk menyampaikan informasi yang lebih akurat dan mendalam. Tirto.id sebagai media jurnalisme berbasis data menjadi contoh kasus yang dibahas dalam presentasinya. Ia juga menjelaskan berbagai tantangan yang dihadapi oleh jurnalisme berbasis data.
Ismail Fahmi, founder Media Kernels Indonesia juga membagikan kisahnya dalam mengembangkan Drone Emprit. Konsep dasarnya adalah membaca pola (pattern) dengan data science, Drone Emprit telah berkontribusi membantu pemerintah, khususnya Kemenkominfo untuk menganalisis lalu lintas data, serta mengurangi penyebaran pornografi, judi online, dan berita hoaks.
Diskusi panel yang dimoderatori oleh Wiku Baskoro dari DailySocial.id juga berlangsung seru. Lewat tema “Data as a Cornerstone of Business Sustainability” sesi ini memancing banyak pertanyaan dari para peserta. Kemudian, acara dilanjutkan dengan sesi training yang dibawakan langsung oleh Samuel Chan selaku Co-Founder Algoritma.
Armand Hartono, Wakil Presiden Direktur BCA yang juga hadir dalam workshop Jakarta dan Yogyakarta mengatakan,"Saat ini pengolahan data menjadi hal yang sangat penting bagi bisnis. Makanya, di tahun ini BCA mengangkat data challenge sebagai tema utama Finhacks 2018. KIta yakin bahwa Indonesia juga memiliki data scientist berkualitas. Ayo buat negara lain terpana kepada kita dan jadikan Indonesia terbaik di bidang data."
Para peserta yang mengikuti workshop juga merasa mendapatkan banyak pengetahuan dan wawasan baru mengenai data science lewat diskusi panel dan training yang diberikan. Selain memperdalam pemahaman teknis mengenai Kompetisi, mereka juga menjadi semakin yakin dalam menentukan pilihan kategori yang akan dipilih, yaitu antara Credit Scoring, Fraud Detection, dan ATM Cash Optimization.
Nah, bagi kamu yang telah mendaftar menjadi peserta Kompetisi Finhacks 2018 #DataChallenge dan telah lulus online pre-assessment test, apalagi buat yang juga telah mengikuti workshop, yuk segera submit model machine learning dari dataset yang telah diberikan.
Batas waktunya tinggal sebentar lagi, loh. Yaitu sampai tanggal 13 Oktober nanti. Jangan sampai kelewatan dan ketinggalan. Ingat, ada hadiah senilai total Rp 480 juta menanti kamu! Ayo kerjakan dan submit model machine learning-nya sekarang juga!
Disclosure: Artikel ini adalah advertorial untuk rangkaian acara Finhacks 2018 #DataChallenge yang didukung oleh BCA