Ambisi Youtap Indonesia Jadi Perusahaan Teknologi yang Fokus ke "Merchant"
Menargetkan total 1,5 juta "merchant" tahun ini
Saat ini kasir-kasir toko dan restoran semakin dipenuhi berbagai macam produk teknologi, mulai dari platform pembayaran hingga kasir online. Youtap Indonesia, platform yang melabeli dirinya sebagai aplikasi teman dagang, menyasar segmen ini dengan menawarkan berbagai solusi bagi para pelaku bisnis, seperti Point of Sales, pembayaran, dan pencatatan.
Youtap Indonesia merupakan joint venture Salim Group dan Youtap Global, sebuah perusahaan teknologi yang berasal dari Selandia Baru yang menyediakan pemrosesan pembayaran e-money real-time, pasar pembayaran digital, dan platform point-of-sales untuk pasar yang tumbuh cepat.
Sebelumnya, Youtap dengan kapasitas global, sudah lebih dulu menjajal kerja sama bersama beberapa perusahaan telekomunikasi di Asia dalam penyediaan sistem pembayaran digital (back end).
Perusahaan mengklaim menjadi yang pertama dalam mengintegrasikan semua solusi tersebut dalam satu platform untuk bisa digunakan oleh semua lini bisnis. Selain Youtap Indonesia, pemain yang memiliki irisan bisnis di sektor SaaS ini termasuk Moka dan Qasir.
Pasar UKM merupakan salah satu pasar paling menarik, karena data BPS menunjukkan jumlah UKM di Indonesia mencapai sekitar 60 juta buah dan menyumbang 61% PDB negara.
Model Bisnis
Kepada DailySocial, CEO Youtap Indonesia Herman Suharto menyampaikan ambisinya untuk bisa menjadi platform yang merchant-centric. "Everybody focus on consumer. Sudah banyak sekali aplikasi yang dikembangkan untuk konsumen. Kita ingin jadi the first company yang fokus ke merchant."
Menurut situsnya, Youtap Indonesia menawarkan ragam solusi dalam tiga jenis layanan untuk para pelaku bisnis, yaitu aplikasi dagang, sistem pembayaran, dan pembuatan laporan. Dalam hal monetisasi, perusahaan mengemas produk mereka dengan sistem berlangganan (subscription model) dan menawarkan beberapa pilihan paket yang memiliki benefit berbeda. Penawaran harga mulai dari yang gratis hingga Rp35 ribu per bulan.
Youtap Indonesia menempatkan diri sebagai agregator antara merchant dan issuer. Saat ini issuer yang sudah terintegrasi adalah Linkaja, Dana, Ovo, GoPay, dan ShopeePay. Dengan latar belakang perusahaan teknologi yang berpengalaman dalam menyediakan sistem backend, pihaknya yakin bisa menghadirkan solusi terlengkap untuk para pelaku bisnis di Indonesia.
"Yang membuat kita berbeda adalah kita memulai dari back-end, jadi dari segi sistem kita sudah robust. Kita bisa menghadirkan solusi yang lengkap dari sisi merchant maupun issuer. Platform ini mengedepankan kecepatan bertransaksi hingga 1 detik saja," ujar Suharto.
Rencana di tahun 2020
Target jangka panjang Youtap Indonesia adalah menjadi yang terbesar di Indonesia untuk jaringan penerimaan transaksi dan juga menjangkau potensi di luar transaksi pembayaran. Di tahun 2020 ini perusahaan memiliki target untuk bisa menjangkau 1,5 juta merchant.
Beberapa pilot project telah diluncurkan, salah satunya adalah di Pasar Bintaro. Mereka juga menyasar pasar UKM yang semakin menjamur di Indonesia. Saat ini activation rate diklaim sudah mencapai 65%-75%. Rata-rata menggunakan device sendiri, tetapi ada beberapa yang juga menggunakan device dari Youtap Indonesia.
Rencananya, tahun ini menargetkan untuk bisa menjangkau 600 pasar, terutama di Pulau Jawa. Pihaknya juga mengaku sudah menyiapkan tim teknisi lokal yang siap diperbantukan untuk berbagai macam isu lokal terkait penggunaan teknologi Youtap Indonesia.
Pihaknya mengakui adanya tantangan dalam edukasi pasar dan merchant. Mereka mencoba mengatasi hal itu dengan pendekatan personal antara tim dan merchant. Hal ini diakui demi melancarkan jalannya seluruh ekosistem,
"Saat ini tim kami ada 30 [orang]. Fokus awal adalah tim mikro, tentunya ada untuk engagement consumer goods [..]. Rencananya akan menambah tim hingga 70 [orang] agar bisa menjangkau semakin banyak merchant," tambah Suharto.