Belajar Mengolah Data Menjadi Product Market Fit di Roadshow Toyota Fun/Code Jakarta 2019
Co-Founder Kitabisa.com turut memberikan insight seputar data driven product
Masih dalam roadshow Toyota Fun/Code Jakarta, melanjutkan artikel sebelumnya dimana VP Product Engineering Kata.ai Pria Purnama telah menjelaskan bagaimana implementasi AI dalam produk. Kali ini giliran Co-Founder dan Chief Product Officer Kitabisa.com yang memberikan insight mengenai pengembangan data driven product.
Sebagai crowdfunding platform ternama di Indonesia yang mengutamakan peran dan keaktifan interaksi masyarakat di dalamnya, Kitabisa.com sangat mendengar feedback dari pengguna platform. Dan untuk bisa secara terus menerus diberi feedback oleh user, sebuah startup atau product developer perlu dekat dan terobsesi dengan mereka. Bentuk obsesi tersebut bisa dimulai dari kedisiplinan dalam melihat data user behaviour, menganalisa pertanyaan dan keluhan, hingga bertemu dan bicara langsung dengan pengguna. Hasilnya, Kitabisa.com tidak hanya menjadi social-impact-drivencompany tapi juga menjadi data-driven company.
Satu hal yang pasti, mendirikan platform crowdfunding tak berarti langsung mengalami kesuksesan instan. Dalam perjalanannya hingga pada pencapaiannya saat ini, banyak penemuan menarik yang juga dapat menginspirasi khalayak dalam mengembangkan platform serupa. Dengan adanya Kitabisa.com dan banyak pelaku startup lainnya yang bergerak dalam aksi dan wadah kolaborasi sosial, memandang melalui kacamata industri startup Indonesia, penggiat digital di Indonesia kini juga semakin yakin akan kekuatan publik Indonesia yang dapat digerakkan melalui sebuah teknologi informasi.
Peningkatan layanan dan eksperimen melalui aplikasi
Disadari atau tidak, tidak semua platform penggalangan dana menghadirkan layanannya dalam bentuk aplikasi. Pada dasarnya, layanan crowdfunding sebetulnya tidak begitu membutuhkan aplikasi yang mengikat pengguna.
Hal ini diakui Vikra di tahun ketiganya mengembangkan Kitabisa.com. Ia tak yakin ada pengguna yang memakai aplikasi hanya sekadar untuk berdonasi. Namun, setelah mempelajari perilaku penggunanya, Vikra mendapat penemuan menarik.
“Dari proper research yang kami lakukan, ternyata ada donatur yang sering berdonasi. Setelah perdebatan tiga tahun, kami memutuskan untuk bikin aplikasi,” katanya.
Dengan aplikasi, banyak hal yang dapat dilakukan untuk memaksimalkan sebuah layanan. Vikra mengungkap pihaknya dapat melakukan eksperimen layanan untuk pengguna aplikasi. Sementara, pengguna yang tidak memakai aplikasi dapat difokuskan pada content marketing.
Platform crowdfunding semacam Kitabisa.com mengampanyekan berbagai macam kategori, mulai dari pendidikan, medical emergency, hingga anak-anak. Semua kategori memang terbilang penting, namun tetap ada prioritas yang membutuhkan dorongan lebih.
Keputusan Kitabisa.com untuk fokus ke kategori medis yang juga lahir setelah berkali-kali kunjungan ke rumah sakit dan bertemu user. Hanya dengan dekat dan menyatu dengan user, maka Kitabisa yakin bahwa produk yang dibuat benar-benar dibutuhkan, atau istilahnya product-market fit. Bagaimana akhirnya proses product-market fit tersebut, cara menjawab kebutuhan masyarakat dengan data, dan bagaimana kegiatan developers (seperti hackathon) dapat membantu dalam proses pengembangan produk yang matang.
Bagaimana dengan Anda? Tertarik dengan pengembangan data driven product yang dapat memberikan impact luar biasa bagi industri? Atau memiliki ide menarik seperti Kitabisa.com? Coba ikuti tantangan product development untuk dunia otomotif dari Toyota. Ada total hadiah senilai 100 juta rupiah menanti Anda di Toyota Fun/Code 2019!
–
Disclosure: Artikel ini adalah hasil kerja sama DailySocial dan TOYOTA sebagai bagian rangkaian kegiatan TOYOTA Fun/Code 2019
Sign up for our
newsletter