4 February 2014

by Yoga Wisesa

Berburu Naga di Dunia Virtual Skyrim dengan Oculus Rift dan Virtualizer?

Bagaimana cara Anda menikmati video game? Di depan TV, sambil bersender ke sofa dan menggenggam controller? Ataukah Anda lebih gemar duduk tegap di depan monitor dengan kedua tangan di atas keyboard dan mouse?

Sebuah perusahaan teknologi asal Jerman Cyberith mengkombinasi Oculus Rift, dua buah remote Wii dan perangkat treadmill omnidirectional canggih untuk menghadirkan pengalaman gaming yang saat ini tidak tertandingi.

Konsep omniderectional treadmill memang sudah ada sebelumnya, tetapi Cyberith menyempurnakannya lagi agar mampu membaca gerakan yang lebih kompleks seperti berlari, berjalan mundur, jongkok, lompat hingga duduk. Perangkat ini mereka namai Virtualizer. Seperti device sejenis, Virtualizer memanfaatkan strap yang Anda pasang di pinggang. Ia akan membaca kemana arah gerak penggunanya.

 

Info menarik: Survei Steam Januari 2014: Nvidia Masih Menjadi Pilihan Gamer

 

Untuk memamerkan kecanggihan konsep virtual reality dengan beberapa perangkat berbeda, sang CEO Tuncay Cakmak mendemonstrasikan bagaimana Virtualizer berintegrasi optimal dengan Oculus Rift. Ia menjajalnya dengan permainan The Elder Scrolls V: Skyrim. Dan menurut saya, ide ini merupakan konsep gaming yang paling diidam-idamkan oleh para hobiis, silakan nikmati di bawah.

Seperti yang saya sebutkan di atas, perangkat treadmill dengan jangkauan 360 derajat memang telah ada sebelumnya dan sukses di Kickstarter: Virtuix Omni. Tetapi bukan hanya harganya yang cukup tinggi, ia juga membutuhkan sepatu khusus agar kaki pengguna bisa berinteraksi dengannya. Untuk menggunakan Virtualizer, Anda hanya perlu mengenakan kaus kaki atau alas kaki 'licin' lain.

Desain unik Virtualizer memungkinkan perangkat ini dapat digunakan oleh pengguna dengan berbagai macam tinggi badan (serta ukuran kaki). Yang paling membuat saya terkesan adalah bagaimana mereka bisa mengkombinasi kontrol yang intuitif namun akurat.

Di menit satu 22 detik, Anda bisa melihat bagaimana karakter Skyrim Cakmak mengeluarkan Dragon Shout (atau Thu'um, istilah dalam game) untuk menyerang musuh. Saya penasaran apakah alat ini juga bisa membaca gelombang suara ataukah ia hanya mengaktifkannya dengan tombol di Wiimote?

Bagian terbaik dalam demo ini adalah saat Cakmak bertempur melawan naga. Dan dengan Virtualizer, kita juga bisa merasakan lelahnya bertualang di dalam dunia virtual yang sangat luas - terlebih lagi jika kita harus berlarian keluar masuk hutan karena dikejar naga. Jika berburu naga - dan monster-monster raksasa lain - bukanlah kegemaran Anda, Cyberith juga memastikan bahwa perangkat mereka bisa dinikmati dengan game Arma 3 dan Grand Theft Auto IV.

 

Info menarik: Viki: Perangkat Mobile Kuasai 65% Pengaksesan Layanan, Indonesia Masih Pasar Ketiga Terbesar

 

Anda bisa bayangkan betapa kerennya menikmati simulator perang Arma 3 dengan Virtualizer, bahkan ia juga bisa dimanfaatkan untuk studi medan tempur oleh anggota militer.

Saat ini Tuncay Cakmak masih enggan membeberkan berapa harga satu set Virtualizer. Sepertinya tim Cyberith masih mencoba mengembangkan prototype ketiga dengan plat bagian bawah yang lebih lebar, software dan sensor yang lebih baik, berjalan lebih hening serta mendukung gerakan yang lebih alami. Satu hal yang ia tekankan adalah perangkat ini cukup terjangkau bagi para antusias PC.

Satu hal yang mungkin bisa menjadi masukan adalah bagaimana jika mereka mengganti Wiimote dengan controller berjenis sarung tangan: Anda bisa berpura-pura membawa pedang, senapan mesin ataupun mengeluarkan sihir lebih 'realistis' daripada menggenggam remote Wii.

Dan ini demo bagaimana Virtualizer digunakan untuk menikmati Grand Theft Auto IV.

Via Cyberith.com. Gambar header: TheElderScrolls.com.