Berrybenka dan Rencana Bisnisnya di Tahun 2016
Fokus kepada produk fashion dan menambah fitur-fitur baru di aplikasi mobile serta pengembangan transaksi online to offline
Layanan e-commerce fashion Berrybenka, yang sudah hadir sejak tahun 2012, tahun ini mencoba mengukuhkan posisinya sebagai fashion e-commerce terbesar dan terlengkap di Indonesia. Di kesempatan istimewa, DailySocial berbincang-bincang dengan CEO Berrybenka Jason Lamuda di kantor pusat Berrybenka yang terletak di kawasan Slipi Jakarta.
Tidak berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, fokus Berrybenka masih soal produk fashion lokal untuk konsumen dan pecinta fashion pada khususnya. Bagi Jason, penting untuk mempertahankan ciri khas perusahaan dan tidak terlena untuk menambah varian baru yang pada akhirnya akan membuat perusahaan menjadi tidak fokus kepada visi dan misi awal.
“Hingga tahun 2016 ini Berrybenka masih fokus kepada fashion, kita percaya bahwa core business dan kekuatan Berrybenka ada di fashion, kita sudah bisa mengetahui dan memprediksi produk apa yang sedang tren hingga penaksiran harga. Jadi untuk tahun 2016 dan 2017 Berrybenka masih akan fokus kepada produk fashion,” kata CEO Berrybenka Jason Lamuda.
Untuk tahun 2016 terdapat beberapa strategi yang akan dilancarkan oleh Berrybenka, diantaranya adalah menggelar rangkaian kegiatan offline pop-up bazaar di luar Jabodetabek, memperkenalkan metode pembayaran baru melalui Indomaret, memperluas penetrasi di luar Jabodetabek serta pengembangan mobile commerce dan aplikasi.
“Selain itu sebagai fashion e-commerce yang memfokuskan kepada produk lokal, Berrybenka juga ingin menjadi fashion e-commerce terbesar di Indonesia dengan 90% produk lokal, memberikan kemudahan belanja melalui situs, aplikasi, chat platform dan tepon serta memberikan kemasan atau paket yang mewah untuk pelanggan,” kata Jason.
Peningkatan transaksi di Hijabenka
Produk unggulan dari Berrybenka yang hingga kini mengalami peningkatan yang signifikan, baik dari sisi transaksi hingga konsumen, adalah Hijabenka. Merupakan divisi baru yang dicoba untuk dihadirkan oleh Berrybenka, secara mengejutkan mulai dari tahun 2014 hingga 2015 menunjukkan perkembangan hingga 300%, jauh lebih banyak dari Berrybenka yang hanya mencapai 200% hingga tahun 2015. Hal ini membuktikan bahwa saat ini minat fashion di Indonesia memang ada pada produk fashion dengan nuansa muslim yang diwakili oleh Hijabenka.
“Seringkali e-commerce berpikir bahwa produk yang paling laku serta paling banyak traksinya adalah produk yang memiliki nama atau brand lebih besar dalam hal ini adalah Berrybenka, namun kenyataannya adalah produk lainnya seperti Hijabenka ini justru memiliki jumlah kenaikan yang signifikan dan memiliki performa yang meningkat,” kata Jason.
Hal menarik yang juga dicatat DailySocial saat berbincang dengan Jason adalah peningkatan pengguna Berrybenka yang menggunakan aplikasi mobile. Walaupun selama tahun 2015 jumlahnya sudah meningkat hampir 50% namun belum melampaui pengguna di desktop.
“Dari segi traffic saat ini Berrybenka dan Hijabenka banyak datang dari mobile. Serupa dengan [layanan] e-commerce lainnya, secara transaksi pengguna di mobile hampir melewati jumlah transaksi di desktop, dan kita perkirakan di tahun 2016 ini jumlah transaksi di mobile akan mengungguli jumlah transaksi di desktop,” kata Jason.
Untuk lebih meningkatkan penggunaan aplikasi Berrybenka di mobile, ke depannya akan dihadirkan fitur-fitur baru yang menarik dan tentunya memudahkan pengguna, sesuai dengan rencana Berrybenka tahun 2016.
Layanan antar in-house dan gudang Berrybenka
Untuk mendukung kinerja Berrybenka saat ini sudah hadir gudang Berrybenka yang dibuat dengan teknologi terkini dan terletak di Serpong Jakarta. Gudang yang memiliki luas 500 m2 ini menampung semua produk Berrybenka.
"Kami telah menginvestasikan uang yang cukup besar untuk pembangunan gudang ini, diharapkan dapat lebih melancarkan proses pengiriman barang untuk pelanggan Berrybenka," kata Jason.
Selain gudang investasi yang juga dilakukan oleh Berrybenka adalah memiliki in-house courier service atau layanan antar milik Berrybenka. Layanan antar Berrybenka saat ini baru beroperasi di wilayah Jakarta saja dan armada yang tersedia baru berjumlah 15 armada.
Saat ini Berrybenka masih memanfaatkan layanan logistik pihak ketiga untuk sistem pengantaran, kerjasama yang telah dijalin dengan 3 perusahaan logistik ternama, yaitu JNE, RPX dan First Logistic selama ini terbukti berjalan dengan baik. Meskipun demikian Berrybenka tidak menutup peluang jika masih ada penawaran kemitraan dengan perusahaan logistik lainnya.
Mendukung ekosistem e-commerce Indonesia
Sebagai salah satu fashion e-commerce pertama di Indonesia, Berrybenka selalu mendukung kegiatan yang positif untuk kemajuan industri e-commerce di Indonesia. Diantaranya adalah dengan mengikuti kegiatan Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) dan Jakarta Great Online Sale (JGOS) dan lainnya. Makin menjamurnya e-commerce di Indonesia juga merupakan persaingan yang sehat bagi industri e-commere di Indonesia.
“Pada dasarnya saya selalu menyambut baik persaingan yang ada terutama di dunia e-commerce di Indonesia, paling tidak kita semua memiliki tujuan yang sama yaitu mengajak lebih banyak masyarakat Indonesia untuk belanja online,” ungkap Jason.
Menanggapi terkait rencana pemerintah yang akan segera meluncurkan peta jalan e-commerce di Indonesia akhir Januari 2016 mendatang, Menurut Jason hal tersebut disambut positif olehnya sebagai CEO dan Founder Berrybenka. Jason juga melihat selama ini Presiden Joko Widodo serta Rudiantara sebagai Mentri Komunikasi dan Informatika telah memberikan dukungan yang positif untuk kemajuan industri e-commerce di Indonesia.
"Bagi saya selama peraturan atau roadmap tersebut memudahkan para pelaku e-commerce di Indonesia saya akan mendukung semua peraturan yang ada, tentunya harapan saya adalah peraturan tersebut akan memberikan keuntungan lebih untuk startup lokal seperti Berrybenka," tuntas Jason.
Sign up for our
newsletter