1. Startup

Blibli Perbanyak Gerai Offline untuk Strategi Omnichannel

Blibli berambisi miliki 300 gerai pada 2024 mendatang dari posisi saat ini 87 gerai

Blibli terus ekspansif perluas ekosistem omnichannel-nya melalui gerai offline. Ditargetkan pada 2024 mendatang, perusahaan dapat memiliki gerai hingga 300 unit. Langkah ini akan dicapai dengan menggandeng lebih banyak brand, khususnya untuk menjual perangkat gadget seperti handphone, dan bangun sendiri (independen).

“Kita sangat optimis akan buka 300 toko pada 2024 mendatang. Ini rencana serius kalau kita punya 300, kita akan jadi nomor dua terbesar di Indonesia. Nomor satunya kita tahu siapa [Erajaya],” ucap EVP of Consumer Electronics Blibli Wisnu Iskandar saat perayaan ulang tahun ke-11 Blibli, Senin (26/7).

Seperti diketahui, Blibli gencar masuk ke ranah offline untuk mewujudkan strategi omnichannel yang sudah dijalankan sejak 2016, ditandai dengan kehadiran Blibli Instore. Adapun peluncuran gerai offline itu sendiri dilakukan melalui anak usaha Blibli, PT Global Teknologi Niaga (GTN).

Dalam gerai offline milik Blibli ini, di antaranya mencakup Blibli Store (toko gadget dan elektronik), Blibli Mart (minimart), gerai Tukar Tambah, dan Samsung Experience Store. Khusus yang terakhir, Blibli akan menambah kemitraan dengan brand gadget lainnya, salah satunya dengan Xiaomi. Strategi ini serupa dengan yang dilakukan Erajaya, yang bekerja sama dengan iPhone (iBox), Samsung dan Huawei, lewat anak-anak usahanya.

Saat ini gerai offline Blibli sudah tersebar di 87 titik di Jabodetabek dan kota-kota besar di pulau Jawa, Medan, dan Makassar sejak pertama kali meluncur pada tahun lalu. Wisnu menyebut hingga akhir 2022 ini, perusahaan menargetkan dapat memiliki 160 gerai. Kota-kota di Sumatera dan Kalimantan masuk ke dalam daftar berikutnya yang siap disambangi.

Khusus di Blibli Store, lanjut dia, pengunjung bisa mendapatkan beragam promosi hingga layanan after sales seperti garansi kerusakan. Dalam waktu dekat, akan tersedia garansi buyback untuk pembelian gadget tertentu dari brand dan berlaku untuk produk flagship (premium) saja.

“Enggak semua brand kita entertain. Ada dua brand yang kita lakukan dan hanya untuk produk flagship karena untuk define harga agak sulit, harus ada forecast harga. Lagipula karena ini fitur baru, jadi akan lebih nyaman kalau untuk barang premium dulu [sebagai langkah awal].”

Kekuatan Blibli di produk gadget dan elektronik sejak awal berdiri, menjadi kenyamanan bagi perusahaan untuk meluncurkan berbagai fitur yang memudahkan konsumen. Terlebih lagi sebagai perusahaan teknologi, proses adopsi teknologi dari digital ke offline akan lebih mulus saat mengimplementasikan solusi omnichannel.

“Fokus kita adalah mengembangkan teknologi makanya banyak fitur yang kita rilis seperti Click&Collect untuk omnichannel. Kedua, karena kita itu consumer centric, kita tanamkan sales di sini harus punya product knowledge yang bagus.”

Khusus untuk Blibli Mart, sejauh ini baru ada satu lokasi yang terletak di kantor pusat Blibli di Gedung Sarana Jaya, Jakarta Pusat. Peresmian gerai ini sudah dilakukan pada awal 2020, mengadopsi konsep tanpa kasir (cashierless) dan pembayaran non-tunai (cashless).

Kategori barang sehari-hari dan elektronik, merupakan kontributor pendapatan terbesar di Blibli secara keseluruhan, terutama semenjak pandemi. Khusus untuk barang elektronik, tercatat tumbuh dua kali lipat sepanjang 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Kemudian, pada semester I 2022 ini tumbuh hingga 60% secara year-on-year.

Strategi omnichannel

Dalam kesempatan yang bersamaan, turut disampaikan oleh SVP O2O Blibli David Michum bahwa solusi omnichannel adalah masa depan bagi industri e-commerce karena menciptakan suatu fleksibilitas bagi konsumen untuk berbelanja secara online maupun offline. “Kunci dari kami adalah menjaga kepercayaan konsumen dengan menggandeng seller partner terpercaya agar konsumen tetap senang,” katanya.

Sejak 2016 masuk ke omnichannel melalui Blibli InStore, fitur ini memungkinkan konsumen bisa belanja online dari perangkat yang disediakan Blibli di toko offline yang telah menjadi merchant resmi. Keuntungan yang konsumen terima adalah beragam pilihan pembayaran dari Blibli, seperti cicilan 0%, metode pembayaran yang fleksibel, program loyalitas, dan customer care 24/7.

More Coverage:

Dua tahun kemudian, merilis Click&Collect yang memungkinkan konsumen untuk berbelanja online di Blibli tanpa harus menunggu kurir mengantarkan pesanan ke alamat tujuan, Fitur ini menggabungkan dua kebiasaan konsumen saat berbelanja di platform online dan online. Konsumen online menggunakan platform untuk membandingkan harga, cari promosi, dan fitur. Di sisi lain, konsumen offline berbelanja karena ingin lihat barang, trial, dan memegang barang yang akan dibeli.

Lewat akuisisi jaringan supermarket di bawah PT Supra Boga Lestari, turut menambah persebaran titik Click&Collect di Blibli. Ekosistem Bliblimart kini telah terintegrasi dengan lebih dari 60 gerai milik Ranch Market Group dan Ranch Market Official Store. Kebutuhan konsumen akan kebutuhan sehari-hari, mulai dari produk segar, makanan segar, hingga kebutuhan ibu dan anak, dapat terpenuhi.

Hingga saat ini, Blibli mencatat memiliki lebih dari 9,500 merchant Blibli InStore, 12,000 pick up point Click&Collect, dan Blibli Mitra yang telah menghadirkan solusi bisnis digital terpadu bagi lebih dari 100 ribu mitra di 34 provinsi. Di luar itu, perusahaan juga menawarkan nilai tambah, seperti jaminan 100% produk original, pengiriman 2 Jam Sampai, Trade-In, dan asuransi untuk memberikan kepuasan bagi pelanggan.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again