1. Startup

BukuKas Kembali Disuntik Dana 709 Miliar Rupiah, Masuk ke Jajaran Centaur

Putaran pendanaan dipimpin Sequioa Capital India dan diikuti oleh sejumlah angel investors

BukuKas, startup pengembang aplikasi pencatatan finansial untuk UMKM, mengumumkan perolehan pendanaan seri B sebesar $50 juta (setara 709 miliar Rupiah) yang dipimpin oleh Sequioa Capital India. Putaran ini juga diikuti oleh sejumlah angel investor tersohor, seperti Gokul Rajaram dan Taavet Hinrikus, salah satu pendiri TransferWise.

Sequioa Capital India sebelumnya memimpin putaran Seri A di BukuKas pada empat bulan lalu sebesar $10 juta (setara 141 miliar Rupiah).

Suntikan dana ini akan digunakan BukuKas untuk memperkuat tim engineering dan produk di kedua kantornya, yakni Jakarta dan Bangalore. Perusahaan juga akan memperluas jangkauan layanan untuk pebisnis agar sejalan dengan visi perusahaan yang ingin menyediakan solusi perangkat lunak menyeluruh untuk UMKM di Indonesia.

“Putaran investasi baru ini akan mendorong pertumbuhan kami seiring upaya yang tengah dijalankan dalam rangka membangun solusi keuangan lengkap untuk usaha kecil yang kami yakini sebagai tulang punggung ekonomi Indonesia,” kata Co-Founder & CEO BukuKas Krishnan Menon dalam keterangan resmi, Selasa (18/5).

Pengumuman ini, sambungnya, bertepatan dengan diluncurkannya fitur pembayaran baru BukuKasPay pada bulan lalu. Fitur ini memungkinkan pebisnis dapat membayar ke pemasok mereka dengan tepat waktu dan dapat menagih hutang kepada konsumennya secara digital, melalui berbagai metode pembayaran digital, seperti Virtual Account Bank, QRIS, serta dompet elektronik populer.

Diklaim dalam sebulan setelah dirilis, BukuKas telah mencatat transaksi pembayaran bulanan sebanyak puluhan juta dolar AS di dalam platformnya.

Hingga April 2021, BukuKas telah berhasil merangkul 6,3 juta pemilik toko dan pelaku usaha kecil, yang mana hampir separuhnya atau sebanyak 3 juta pengguna di antaranya adalah pengguna aktif bulanan. BukuKas mencatatkan akumulasi nilai transaksi sebesar hampir $25,9 juta miliar, atau setara 2,2% dari PDB Indonesia.

Krishnan menargetkan pada 2022 mendatang, perusahaan dapat menumbuhkan jumlah pengguna hingga 20 juta UMKM.

BukuKas pertama kali diluncurkan pada Desember 2019 di bawah inkubasi Whiteboard Capital. Perusahaan berevolusi untuk memenuhi kebutuhan UMKM yang terus berubah, berkembang dari aplikasi catatan keuangan digital sederhana yang memungkinkan pemilik usaha kecil untuk mencatat dan mengelola penjualan dan pengeluaran lebih baik.

Saat ini BukuKas menjadi aplikasi yang dapat mengatur inventaris, pembuatan faktur, dan melakukan analitik.

“BukuKas ingin menjadi mitra ekosistem pebisnis pilihan untuk membantu pemilik usaha kecil berkembang dan tumbuh di era digital ini. Sejalan dengan peluncuran BukuKasPay, kami akan terus membangun kepercayaan dari pengguna BukuKas dan mendukung mereka dengan solusi perbankan dan perdagangan yang menyeluruh dalam waktu dekat,” tambah Co-Founder dan COO BukuKas Lorenzo Peracchione.

Sandang status centaur

Dalam perjalanan putaran pendanaan BukuKas, sebelum masuk ke seri A dan B, perusahaan mengantongi pendanaan tahap awal sebesar $9 juta yang dipimpin oleh Speedinvest.  Bila ditotal, BukuKas mengantongi $69 juta dan jika dikalkulasi perolehan ini kemungkinan besar telah membawa perusahaan ke dalam jajaran startup centaur atau aspiring unicorn.

Ini adalah sebutan untuk startup yang telah mencapai valuasi lebih dari $100 juta dan di bawah $1 miliar. Valuasi yang dimaksud di sini adalah diukur berdasarkan pendanaan yang didapat dari investor.

More Coverage:

Kami sempat mencoba meminta konfirmasi ke CEO Bukukas soal status centaur ini dengan menanyakan estimasi valuasi, namun ia memilih tidak berkomentar.

Menurut Startup Report 2020, per tahun 2020 di ekosistem Indonesia ada setidaknya 43 startup yang sudah menyandang gelar centaur. Enam di antaranya sudah memiliki valuasi di atas $500 juta.

Selain itu, antusiasme industri startup kepada pemain sejenis BukuKas juga ikut melejit. Ditandai oleh berbagai kucuran pendanaan yang diberikan untuk BukuWarung dan Credibook sepanjang pandemi ini. Selain mereka, masih ada pemain lain yang ikut masuk, di antaranya Moodah, Teman Bisnis, Akuntansiku, Lababook, Akuntansi UKM, dan masih banyak lagi.

Application Information Will Show Up Here
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again