Divinity: Original Sin II Menjadi Game Dengan Review Tertinggi Kedua di Tahun 2017
Game sukses menyingkirkan Persona 5.
September 2017 merupakan momen penuh suka cita bagi para penggemar RPG. Satu permaianan yang sangat mereka nanti tak hanya memuaskan, tapi tersuguh melampaui ekspektasi. Kualitas dari game independen berjudul Divinity: Original Sin II itu begitu tinggi dan menjadi buah bibir di kalangan gamer.
Di akhir minggu setelah game dirilis, Divinity: Original SIn II dimainkan lebih dari 85 ribu gamer bersama-sama, dan secara mengejutkan masuk ke daftar lima permainan terbesar di Steam. Kemudian kurang lebih empat hari selepas peluncurannya, developer Larian Studios mengabarkan penjualan game ini via Steam mendekati angka 500 ribu kopi, belum termasuk versi yang didistribusikan lewat platform lain.
Kini ulasan-ulasan mulai bermunculan, dan hampir semuanya mengungkapkan apresiasi serta skor yang tinggi. Penilaian 'paling rendah' disodorkan oleh Trusted Review, mereka 'hanya' memberikan skor 80. Di situs-situs agregat review seperti OpenCritic dan Metacritic, nilai rata-rata permainan terus melambung. Dan kemarin, game berhasil menyingkirkan Persona 5 sebagai RPG terbaik di tahun 2017.
Di dua situs tersebut, Divinity: Original Sin II mencetak skor (sementara) 95 dari 100, berdasarkan rata-rata dari sekitar 30 ulasan. Angka tersebut melampaui nilai yang diraih oleh Persona 5 (93 di Metacritic dan 94 di OpenCritic). Tadinya, Persona 5 merupakan permainan dengan review tertinggi kedua di 2017. Pencapaian luar biasa Original Sin II menempatkan mereka hanya satu poin di belakang The Legend of Zelda: Breath of the Wild, yang menduduki singgasana game berskor terbaik tahun ini.
Dari mayoritas ulasan tersebut, kata 'kompleksitas' berkali-kali muncul, ditujukan baik pada aspek narasi dan pertempuran. Sejumlah media juga tak ragu mengomparasi Divinity: Original Sin II dengan The Witcher 3: Wild Hunt. Sangat menarik, karena penyuguhan kedua game ini betul-betul bertolak belakang: Wild Hunt merepresentasikan RPG modern, dibekali teknologi grafis paling mutakhir dan mengusung elemen action yang kental; sedangkan Original Sin II menyajikan perspektif isometrik, dengan dua gameplay berbeda - real-time saat eksplorasi dan turn-based sewaktu bertempur.
Memang tetap ada peluang nilai rata-rata Original Sin II kembali turun, apalagi jika sejumlah media mengeluarkan skor di bawah 95. Namun pencapaian tersebut membuktikan bahwa satu karya digital dari studio indie mampu menyaingi, dan bahkan melampaui, kualitas game developer-developer yang memperoleh dukungan finansial dari perusahaan-perusahaan gaming raksasa dunia.
Saya sudah menghabiskan hampir 70 jam buat menikmati Divinity: Original Sin II, dan karena banyaknya hal yang bisa dilakukan, saya belum dapat melihat ujung petulangan ini. Saya sempat menulis impresi bermain Original Sin II, dan terkesima oleh kebebasan yang diberikannya.
Divinity: Original Sin II bisa Anda beli di Steam seharga Rp 336 ribu.
Sign up for our
newsletter