Dukung Pemberdayaan Pengusaha Perempuan, Superbank Jalin Kemitraan dengan Amartha
Misi kerja sama ini adalah memberikan akses ke lebih dari 1 juta perempuan pengusaha mikro yang saat ini tergabung dalam layanan Amartha
Tak lama setelah berganti nama, Superbank melakukan manuver untuk menunjukkan komitmennya dalam memperluas akses ke pembiayaan inklusif bagi masyarakat underbanked di Indonesia. Baru-baru ini, Superbank mengumumkan kerjasama kemitraan strategis dengan platform teknologi pembiayaan mikro PT Amartha Mikro Fintek (Amartha).
Secara khusus misi kerja sama ini adalah memberikan akses ke lebih dari 1 juta perempuan pengusaha mikro yang saat ini tergabung dalam layanan Amartha. Tujuannya adalah menyediakan pinjaman modal kerja yang dibutuhkan agar bisnis mereka dapat tumbuh dan berkembang.
Dalam rilis pers yang diterima Dailysocial, Sukiwan selaku Chief Business Officer Superbank, mengatakan, “Sebagai bank yang baru bertransformasi dengan fokus pada digital dan didukung oleh salah satu ekosistem terluas di Asia Tenggara, kami berkomitmen menjembatani kesenjangan finansial bagi masyarakat underbanked untuk meningkatkan kesejahteraan lebih banyak masyarakat Indonesia. Kemitraan strategis dengan Amartha ini secara khusus dirancang untuk memberdayakan perempuan pengusaha mikro. Dengan menyediakan akses ke solusi pembiayaan yang aman dan terpercaya, kami percaya dapat memajukan usaha-usaha yang dijalankan perempuan pengusaha mikro guna mencapai potensi mereka sepenuhnya.”
Lebih dari 64 juta usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) secara aktif beroperasi di Indonesia, berdasarkan data dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah serta Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. UMKM tersebut memberikan kontribusi sebesar 60% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia. Pentingnya peran perempuan dalam mendorong pertumbuhan dan pembangunan ekonomi nasional ditekankan, dengan 52,9% usaha mikro dan 50,6% usaha kecil dijalankan oleh pengusaha perempuan.
Data Kementerian Keuangan mendukung pentingnya mengakomodasi segmen ini dengan menunjukkan bahwa pengusaha perempuan menyumbang lebih dari 95% atau lebih dari 6,4 juta debitur program pembiayaan ultra mikro (UMi) pemerintah.
Julie Fauzie, Chief Funding Officer Amartha, menegaskan, “Amartha menyadari bahwa penyediaan akses keuangan inklusif yang merata membutuhkan banyak kolaborasi, salah satunya seperti yang kami lakukan dengan Superbank. Melalui kerja sama ini, kami dapat menggabungkan aset-aset teknologi dan kompetensi untuk menyederhanakan proses pengajuan pinjaman supaya lebih efisien dan mudah diakses bagi para pengusaha ultra mikro di Indonesia. Amartha optimis, kerjasama ini dapat memberi dampak yang berkelanjutan bagi UMKM akar rumput, dan menjadi inspirasi bagi institusi lainnya untuk bersama-sama mendorong ekonomi akar rumput lewat akses keuangan yang inklusif.”
Kemitraan Strategis Amartha
Selain Superbank, baru-baru ini Amartha juga melakukan kerjasama kemitraan dengan Bank Nobu untuk mendukung permodalan para pelaku usaha ultra mikro di pedesaan di berbagai lokasi di Indonesia.
Amartha dan Nobu Bank berkomitmen untuk turut mempercepat penyediaan modal usaha produktif bagi lebih dari 30.000 mitra binaan Amartha. Mitra tersebut terdiri dari berbagai sektor, terutama di Pulau Jawa, Sumatera Utara, Sumatera Barat, dan Sumatera Selatan. Komitmen tahap awal permodalan mencapai 100 miliar rupiah.
Amartha mengklaim telah menyalurkan permodalan senilai lebih dari Rp12 triliun kepada lebih dari 1,6 juta UMKM di Indonesia. Suntikan fasilitas kredit sebesar $100 juta (lebih dari 1,4 triliun Rupiah) dari institusi penyedia permodalan asal San Fransisco, Community Investment Management (CIM) belum lama ini akan membantu perusahaan dalam mengembangkan ekosistem produk yang transparan.
Sign up for our
newsletter