1. Startup

East Ventures Bukukan Dana 8 Triliun Rupiah, Mayoritas untuk Pendanaan Tahap Lanjut

East Ventures telah mengelola lebih dari $1 miliar AUM; catatkan $86 miliar GMV dari portofolionya

East Ventures mengumumkan perolehan pendanaan sebesar $550 juta (8 triliun Rupiah) dari berbagai investor. Tidak dirinci lebih lanjut nama-nama investornya, satu-satunya yang disebut adalah Z Holding Group. Selain itu, didukung oleh para investor sebelumnya dengan tingkat re-up sebesar 120%.

Dalam keterangan resmi, Co-founder & Managing Partner East Ventures Willson Cuaca menuturkan pihaknya kini telah mengubah diri dari investor tahap awal menjadi investor multi-stage, sekaligus menjadi platform yang efisien dan kuat untuk mendukung kewirausahaan.

Dari keseluruhan total dana yang diperoleh, sebesar $150 juta akan dialokasikan untuk pendanaan tahap awal dan $400 juta untuk pendanaan tahap lanjutan.

“Kami sangat optimis dengan Indonesia, namun tetap memperhatikan kondisi pasar global. Kami telah membangun rekam jejak dengan return yang kuat selama lebih dari satu dekade dan kini flywheel effect dari ekosistem telah dimulai. East Ventures berada di posisi yang tepat untuk menungganginya,” katanya, Selasa (10/5).

Diterangkan lebih jauh, East Ventures telah mengalami pertumbuhan yang signifikan dalam portofolionya, dengan lebih dari 200 startup dari tahap awal dan lanjutan. Kemudian, mengelola lebih dari $1 miliar AUM (Asset Under Management) dan mencatat dana lanjutan sebesar $6,7 miliar. Diklaim, perusahaan mencatat lebih dari $86 miliar untuk GMV secara agregat berdasarkan portofolionya.

Managing Partner East Ventures Koh Wai Kit turut menambahkan, “Kami berterima kasih atas dukungan kuat dari sovereign wealth, para investor institusi, perusahaan, family offices, dan berbagai mitra terbatas lainnya secara global. Saat kami melanjutkan perjalanan dari proses pelembagaan, kami akan melakukan yang terbaik untuk mendorong nilai-nilai berarti bagi para mitra kami di ekosistem teknologi Asia Tenggara.”

Salah satu perwakilan investor dari putaran ini, Z Holding Group, turut memberikan sambutannya yang diwakili oleh Shinichiro Hori. Dia bilang, “[..] Sebagai Z Holdings Group, kami merasa terhormat untuk melipatgandakan investasi kami di East Ventures melalui dana terbaru ini. Kami bersemangat untuk terus bekerja sama dalam membangun masa depan ekosistem teknologi Asia Tenggara.”

East Ventures telah meluncurkan berbagai inisiatif strategis dalam mendukung kemajuan dan perkembangan Indonesia secara keseluruhan, termasuk mendukung transformasi digital melalui laporan tahunan East Ventures - Digital Competitiveness Index; dan memastikan investasi dan praktik yang berkelanjutan dengan menjadi venture capital pertama di Indonesia yang menandatangani Principles of Responsible Investment (PRI), jaringan investor yang didukung oleh PBB, serta secara aktif terlibat dalam inisiatif strategis untuk mendukung para pemangku kepentingan, termasuk pemerintah, para pelaku bisnis, dan masyarakat.

Putaran dana ini berlipat ganda lebih besar dari sebelumnya yang diumumkan perusahaan pada awal pandemi, tepatnya Juni 2020. Saat itu, East Ventures bidik fund ke-8 tersebut dapat merengkuh dana sebesar $88 juta dari berbagai LP, di antaranya Pavilion Capital dan Adams Street Partners. Fokusnya adalah menyuntik tambahan modal untuk startup yang muncul pasca-lockdown setelah pandemi Covid-19.

Terapkan Inisiatif ESG

Sebelumnya, perusahaan meluncurkan "Sustainability Report 2022" untuk memaparkan dampak yang berhasil diciptakan -bersama ekosistemnya- dengan melibatkan kerangka kerja dan praktik Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola (LST/ Environmental, Social, and Governance/ESG) dalam mencapai masa depan yang lebih berkelanjutan dan inklusif.

Laporan ini salah satunya berbekal kiprahnya lebih dari satu dekade bekerja sama dengan ratusan pengusaha dalam mencapai perbaikan masyarakat secara keseluruhan.

Managing Partner East Ventures Roderick Purwana menambahkan, dalam mengimplementasikan praktik dan kerangka kerja ESG dalam proses investasinya, pihaknya menyiapkan tim dengan pengalaman global dan regional di multi industri. Di bawah Komite Investasi, kelompok tersebut memperkuat kepemimpinan LST untuk mengawasi kepatuhan, kebijakan, proses investasi, dan standar LST.

Kemudian, mengembangkan Kerangka Kerja Investasi Berkelanjutan (Sustainable Investment Network) untuk mengukur, melacak, dan meningkatkan dampak portofolionya terhadap lingkungan, ekonomi, dan masyarakat. Untuk strategi investasi keberlanjutan, East Ventures menerapkan dua pendekatan – Berbuat Baik dan Menghindari Bahaya (Doing Good and Avoiding Harm).

More Coverage:

Berbuat Baik berarti menyediakan dan memungkinkan investasinya tumbuh dalam proposisi pasar yang berkelanjutan untuk mengoptimalkan dampak pada penerima manfaat. Sedangkan, Menghindari Bahaya berarti mengantisipasi dan memitigasi risiko atau potensi dampak sosial dan lingkungan yang merugikan pada praktik bisnis portofolio.

Dia melanjutkan, dalam mengukur dan memantau perbuatan baik dan menghindari bahaya, pihaknya menerapkan pendekatan investasi yang bertanggung jawab dalam proses, standar, dan alat yang digunakan dalam siklus investasi.

“Ada lima fase investasi yang kami rancang: penyaringan, uji tuntas, keputusan investasi, pasca investasi, dan exit. Selain itu, sebagai penandatanganan PRI (Principles for Responsible Investment), East Ventures akan memasukkan keenam prinsip untuk investasi yang bertanggung jawab ke dalam proses investasi dan praktik sehari-hari kami,” ucapnya.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again