11 July 2014

by Yoga Wisesa

HEXO+ Adalah Drone Videographer Untuk Petualang dan Pecinta Olahraga Outdoor

Belakangan ini, drone atau robot terbang pintar dengan kemampuan fotografi dan merekam kamera menjadi kian populer. Dengan kegunaan yang sangat fungsional, khususnya bagi para atlet olahraga outdoor dan petualang, muncul beberapa produk drone di Kickstarter. Pada dasarnya mereka memiliki cara kerja yang sama, tapi dilengkapi dengan fitur berbeda.

Sebelum AirDog diperkenalkan, tim Squadron System telah lebih dulu memamerkan rancangan robot terbang mereka yang dinamai HEXO+. Baik HEXO+ ataupun AirDog sama-sama dibuat untuk mengoprasikan kamera GoPro dari udara, dan dengan begitu membandingkan keduanya adalah hal yang cukup wajar.

Drone HEXO+ dibuat dengan desain hexa-rotor - atau enam buah baling-baling dan penampilan aerodinamis. Ide HEXO+ didapatkan oleh tim Squadron System saat mereka mencari cara terbaik dalam melakukan shooting film dari udara di tempat-tempat terpencil seperti pegunungan, bukit salju ataupun di pinggir pantai.

Biasanya untuk mengambil adegan di udara, tim pembuat film harus menyewa helikopter ataupun paralayang. Sayangnya banyak dari tempat-tempat itu memiliki cuaca yang sulit diprediksi: angin kencang, hujan deras, atau mungkin turun salju, membuat penerbangan tidak lagi aman. Solusinya adalah drone terbang tanpa awak dengan kemampuan merekam gambar, dan itulah fungsi utama dari HEXO+.

 

Info menarik: AirDog, Robot Terbang Sekaligus Fotografer Pribadi Anda

 

Berbeda dari AirDog, Anda hanya membutuhkan perangkat pintar untuk melakukan setting, navigasi dan kustomisasi HEXO+. Dengan menggunakan aplikasinya, pengguna bisa memutuskan dari arah mana HEXO+ akan mengabadikan gambar. App ini memunculkan model 3D dari perspektif kamera, pengguna hanya tinggal mengatur jarak (dengan gerakan 'mencubit'), serta menggeser secara vertikal atau horisontal untuk men-setting sudut.

Lalu Anda hanya perlu menekan tombol 'fly' untuk memerintahkan HEXO+ terbang. Ia akan lepas landas secara otomatis ke posisi yang telah ditentukan sebelumnya, dan menanti Anda untuk mulai bergerak. Tanpa pilot, tanpa kru kamera.

Squadron System tidak menggunakan koneksi biasa dalam menghubungkan HEXO+ ke perangkat pintar. Dengan kombinasi GPS dan sensor, sang developer memanfaatkan sebuah protokol MAVLINK untuk mengirimkan data. Protokol ini dikembangkan oleh perusahaan ETH berbasis Zürich, Jerman. Secara teori ia bisa terbang hingga jarak 2 kilometer dari GPS, walaupun developer tidak menyarankannya.

Drone akan menyelaraskan posisinya dengan pergerakan sekecil apapun, dan tetap menjaga parameter yang sudah Anda tentukan. HEXO+ juga sangat cerdas, para perancangnya telah menanamkan algoritme untuk mengantisipasi arah lintasan. Setelah selesai, Anda tinggal memerintahkannya untuk mendarat.

 

Info menarik: Mari Saksikan Bagaimana Robot Drone Bermain Musik

 

Dengan kombinasi hardware dan software, Squadron System memastikan bahwa pergerakan kamera tetap stabil dan mulus, framing yang sempurna, dan dapat mengakses sudut-sudut yang sulit dijangkau oleh metode tradisional.

Dan dibandingkan dengan AirDog, HEXO+ memiliki ukuran yang lebih kecil - ia berdimensi 62x52x12 sentimeter dan berat 980 gram. Kini Anda tinggal memilih: AirDog yang bisa digunakan untuk segala medan, atau HEXO+ yang praktis. HEXO+ dibuat khusus untuk kamera GoPro, dan mampu terbang dengan kecepatan hingga 70 kilometer per jam.

Kemampuan yang dimiliki HEXO+ membuat banyak orang tertarik, khususnya mereka yang aktif dalam berbagai kegiatan olahraga ekstrim dan action sport: atlet snowboard, motorcross, ski, pelari cepat, mountain biker hingga sutradara dan videographer.

Untuk memulai proyek HEXO+ ini, awalnya Squadron System membutuhkan dana US$ 50.000. Tapi begitu menjanjikannya ide mereka, sang developer berhasil mengumpulkan uang lebih dari US$ 1,1 juta dolar di tahap akhir kampanye crowdfunding mereka di Kickstarter.

Sumber: Kickstarter.