1. Startup

Insignia Beberkan Paradigma Baru Investasi untuk Startup Tahap Lanjut

Diskusi bersama Founding Managing Partner Insignia Ventures Partners Yinglan Tan membicarakan iklim investasi startup di Indonesia dan Asia Tenggara

Ula, startup B2B Commerce untuk UMKM, didirikan pada 2020 oleh Alan Wong, Derry Sakti, Riky Tenggara, dan Nipun Mehra. Dalam debutnya, mereka mendapat $10,5 juta pendanaan seed dari Sequoia, Lightspeed, serta sejumlah VC dan individu lain. Dalam 6 bulan, mereka mendapat pendanaan seri A 2x lipat dari sebelumnya. Kemudian, dalam waktu 9 bulan, mereka mengamankan pendanaan seri B senilai $87 juta, termasuk dari VC Jeff Bezos. Total dana ekuitas yang berhasil dikumpulkan mencapai $140 juta.

Cerita tersebut menggambarkan betapa mudahnya para pemodal ventura menggelontorkan uang investasi untuk sebuah startup. Dan itu tidak hanya terjadi di Ula, gelontoran pendanaan deras juga sempat terjadi ke startup lain seperti Lummo, BukuWarung, Astro, dan lainnya. Dalam waktu yang relatif singkat beberapa putaran pendanaan berhasil ditutup, melibatkan pemodal dari kancah lokal, regional, hingga global. Bahkan membuat mereka berstatus centaur kurang dari 2 tahun.

Sayangnya, mendapatkan pendanaan besar tidak menjamin startup mampu 'take-off' sampai tahap bisnis berkelanjutan. Ula dan Lummo misalnya, kini mereka memilih menutup model bisnis yang sebelumnya mengisi deck penggalangan dana dan melakukan penataan ulang operasional secara menyeluruh (termasuk membubarkan tim). Baik Ula dan Lummo memang diisi oleh jajaran founder yang cukup berpengalaman dalam ekosistem bisnis teknologi.

Koreksi pasar

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again