1. Startup

MatahariMall Tunjuk Credit Suisse dan Bank of America Merrill Lynch Untuk Pencarian Pendanaan

Berharap bisa memperoleh tambahan modal $200 juta, Rothschild menjadi Financial Advisor Grup Lippo

MatahariMall mengumumkan penunjukkan Credit Suisse dan Bank of America Merrill Lynch untuk memimpin proses pencarian pendanaan sebesar $200 juta. Pendanaan ini nantinya akan dilakukan untuk menjadikan MatahariMall, layanan e-commerce O2O Grup Lippo, sebagai layanan e-commerce terbesar di Indonesia. Rothschild masuk menjadi Financial Advisor Grup Lippo untuk putaran pendanaan ini.

MatahariMall yang baru saja menunjuk Hadi Wenas sebagai CEO akan menggunakan pendanaan ini untuk mengeksekusi strateginya. CEO MatahariMall Hadi Wenas dalam rilis persnya mengatakan:

“Ini merupakan peluang terbesar di Asia Tenggara. Modal ini memungkinkan kami fokus menjalankan bisnis tanpa gangguan untuk mencapai tujuan yang kami percayai, yaitu untuk mendominasi (pasar) e-commerce di Indonesia.”

John Riady dari Grup Lippo menambahkan, “Kami menyambut baik minat positif dari para investor. Dalam beberapa bulan terakhir, MatahariMall menempuh banyak kemajuan dan sekarang waktu yang tepat untuk menjajaki kerjasama ini. Kami senang dapat bekerja dengan Credit Suisse dan Bank of America untuk mencari mitra yang memiliki visi yang sama dengan kami."

Sebelumnya MatahariMall telah menginisiasi injeksi modal $500 juta dalam usahanya memasuki bisnis e-commerce dengan konsep O2O. Konsep O2O memungkinkan konsumen untuk mengambil dan meretur barang langsung di gerai Matahari terdekat. Matahari saat ini memiliki 127 gerai fisik yang terbesar di 62 kota di Indonesia.

MatahariMall sendiri telah memastikan bahwa layanannya akan mulai beroperasi per musim panas 2015, atau sekitar bulan Juni-Juli (seharusnya sebelum Idul Fitri) dan akan menawarkan lebih dari 500.000 produk. Selain merekrut Hadi Wenas, MatahariMall juga menempatkan mantan bos Garuda Indonesia Emirsyah Satar sebagai Chairman dan mantan bos Google Indonesia Rudy Ramawy sebagai Vice Chairman.

Grup Lippo mengklaim pihaknya mengklaim masuk ke industri e-commerce di saat yang tepat. Mereke berpendapat ekosistem digital Indonesia sedang berada di titik critical inflection. Jumlah penjualan ritel online diperkirakan hanya kurang dari 1% dari total penjualan ritel, namun diproyeksikan akan tumbuh sepuluh kali lipat dalam lima tahun mendatang.

Dengan jaringan yang kuat di luar Jakarta, Grup Lippo merasa dapat menangkap peluang pertumbuhan yang pesat di seluruh penjuru Indonesia.

Managing Director dan Head of Technology, Media & Telecommunications Credit Suisse untuk Asia Pasifik Jan Metzger mengatakan, “E-commerce memiliki kekuatan untuk mengubah industri ritel, dan Indonesia mewakili peluang pasar yang besar. Melihat rekam jejak Lippo dalam membangun perusahaan terkemuka di berbagai sektor, seperti properti, ritel, jasa kesehatan, dan televisi berbayar, grup ini memiliki skala dan keahlian untuk memposisikan diri sebagai pemain terkemuka di dunia e-commerce.”

“Indonesia, negara terbesar di Asia Tenggara, semakin aktif secara online dan momentumnya signifikan di seluruh ranah e-commerce Indonesia. Hal ini didorong oleh tiga tren, yaitu pertumbuhan ekonomi yang kuat, tren urbanisasi, dan adopsi teknologi yang cepat. Dengan rekam jejak keberhasilan membangun bisnis terutama di Indonesia, dan dengan sinergi e-commerce yang dimiliki, Grup Lippo sudah berada di posisi yang baik untuk berada di garis depan dalam dinamika sektoral e-commerce yang menarik," tambah Head of Southeast Asia Investment Banking Bank of America Merrill Lynch Chris Gammons.

Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again

Sign up for our
newsletter

Subscribe Newsletter
Are you sure to continue this transaction?
Yes
No
processing your transaction....
Transaction Failed
Try Again