MDI Ventures dan Rencana Investasi di Perusahaan “Space Tech” Asal Amerika Serikat
Masih ada tiga kesepakatan investasi yang berjalan tahun ini, di bulan Desember MDI akan mengungkap investasinya di sektor teknologi ruang angkasa
MDI Ventures, Corporate Ventures Capital Telkom, mengungkapkan rencananya untuk menjadi pemodal lokal pertama yang akan berivestasi di perusahaan “space tech”. Meski belum bisa diungkap namanya saat ini, pihak MDI Ventures berjanji akan segera mengungkapnya di awal Desember 2016 nanti. Sejauh ini, MDI Ventures sendiri telah menanamkan modal di 13 perusahaan startup dengan tiga di antaranya akan segera menutup kesepakatan di akhir tahun ini.
CEO MDI Ventures Nicko Widjaja mengatakan, “Kami akan menutup kesepakatan [investasi] dengan satu perusahaan space tech dari USA. Kami akan menjadi investor Indonesia pertama yang percaya bahwa era space tech akan datang ke daerah ini.”
“Kami belum bisa mengungkapkan namanya [hingga Desember]. Perusahaan ini didirikan oleh mantan insinyur SpaceX,” lanjut Nicko.
[Baca juga: Kemitraan Strategis Telkom dan Plug n Play Buka Akses ke Silicon Valley]
Sebagai informasi, sembilan bulan lalu Telkom mengumumkan telah menjalin kerja sama strategis dengan Plug n Play dan berkomitmen untuk membantu rencana pemerintah. Indra Utoyo, Direktur Inovasi & Strategic Portfolio Telkom Indonesia, ketika itu mengungkap bahwa Telkom telah membuka kantor pertamanya di Sillicon Valley melalui Metra Digital Investama (MDI).
Pun begitu, Nicko menegaskan kembali bahwa kesepakatan pihaknya dengan Plug n Play tidak eksklusif, tetapi hanya sebagai anggota jaringan VC mereka. Ia juga mengatakan bahwa MDI tidak menjadi bagian tim yang membawa Plug n Play hadir di Indonesia, meski Nicko percaya bahwa itu baik untuk ekosistem startup Indonesia ke depannya.
[Baca juga: Program Akselerator Plug and Play Indonesia Resmi Diluncurkan]
Nicko menjelaskan, “Hubungan kami dengan VC di Amerika Serikat itu lebih luas lagi. Kami lebih dekat dengan YCombinator, Google Ventures, NEA, AME Cloud Ventures, Social Capital, hingga A16Z.”
“Kesepakatan kami dengan Plug n Play tidak eksklusif. […] Mereka pernah mengatur pitching day untuk MDI tahun lalu agar kami bisa mempelajari tentang strategi pendanaan tahap awal di perusahaan Amerika Serikat. Namun, kami melakukan ini dengan YCombinator juga,” lanjut Nicko lebih jauh.
Optimisme dan latar belakang MDI Ventures berinvestasi di perusahaan space tech
Terkait rencana investasi di perusahaan space tech, Nicko menekankan kembali bahwa teknologi ruang angkasa yang dimaksudkannya di sini adalah terkait dengan cara baru mengirimkan data ke bumi. Singkatnya, ini adalah internet untuk ruang angkasa.
“Kami tidak berinvestasi di satelit dengan biaya murah, melainkan sebuah infrastruktur [teknologi] untuk satelit di ruang angkasa. […] Kebutuhan untuk coverage yang lebih luas dan cepat akan lebih besar dalam beberapa tahun ke depan karena semakin banyak orang yang online. […] Indonesia merupakan negara kepulauan. Permintaan untuk terus terhubung dan cepat [24/7] akan menjadi the biggest thing bersamaan dengan kita yang memasuki era digital. Di AS, pertumbuhan di sektor ini telah berkembang lebih dari 40% per tahun,” jelas Nicko.
[Baca juga: DScussion #56: MDI Ventures dan Peranan CVC Mendukung Ekosistem Startup di Indonesia]
Nicko menambahkan, “Tesis kami mudah. Sinergi dengan sumber daya Telkom di Indonesia. Pada dasarnya, Telkom sendiri memiliki infrastruktur yang besar, basis pengguna akhir dan pelanggan perusahaan yang besar, dan data yang besar. [Jadi] Kami ingin berinvestasi di perusahaan teknologi yang bisa bermitra untuk memanfaatkan semua dorongan potensi tersebut. Dalam hal vertikal industri, kami melihat tiga klasifikasi, yaitu Now, New, dan Next.”
Dengan basis Now, New, dan Next, MDI Ventures sendiri telah berdiskusi dengan beberap investor Sillicon Valley untuk mencari teknologi terdepan seperti apa yang berikutnya akan muncul. Apakah itu mobilitas, ruang angkasa, atau energi. AI, Artificial Intellegence, sendiri telah masuk dalam radar MDI meskipun bidang ini relatif baru. Namun, MDI sediri telah membidik teknologi ruang angkasa selama beberapa waktu.
Portofolio, Visi, dan Rencana ke depan MDI
Semenjak program pendanaan MDI bergulir, mulai dari mengumumkan ketersediaan dana, Nicko menyebutkan bahwa pihaknya kini telah berinvestasi di 13 perusahaan. Tiga perusahaan lagi disebutkan akan segera bergabung. Dua diantaranya adalah pemain lokal yaitu Goers dan Privy yang merupakan startup jebolan program inkubasi Telkom Indigo tahun 2015.
“MDI adalah investor untuk pendanaan tahap lanjutan dan dana kami itu global. […] Seperti kebanyakan VC di Amerika Serikat, tingkat penerimaan kami kurang dari 3%, yang berarti kami sudah menerima lebih dari 800 proposal di seluruh dunia dan hanya diinvestasikan dalam 13 perusahaan sejauh ini. Kami cukup selektif dalam memilih perusahaan kami. Saya percaya ini adalah sinyal yang baik bahwa ada cukup minat dari perusahaan global untuk bekerja di Indonesia.” kata Nicko.
Ia melanjutkan, “Untuk Indonesia, kami mengelola Indigo sebagai platform untuk meremajakan ekosistem di Indonesia. Indigo telah menjadi seperti VC, lebih dari sekedar sebuah program. Di Indigo, kami berinvestasi di 40 seed dan pre-seed per tahun ini. Tahun ini, kami juga senang untuk menyambut beberapa startups dari Indigo angkatan 2015 seperti Goers untuk menjadi bagian dari perusahaan MDI.”
Konsep ‘sinergi’ memang telah memainkan peranan besar dalam tiap langkah investasi MDI. Semua portofolio MDI sendiri, menurut Nicko telah memberikan dampak besar bagi Telkom. Baik itu peningkatan ARPU dan efesiensi, mengurangi churn, atau membangun aliran pendapatan baru untuk grup. Dengan basis klien perusahaan terbesar yang dimiliki Telkom dan basis pelanggan terbesar yang dimiliki Telkomsel saja sudah menjadi daya tarik utama perusahaan luar negeri untuk bekerja sama dan mulai masuk ke pasar Asia Tenggara.
[Baca juga: Telkom dan Telstra Akan Kucurkan Investasi di Startup Melalui MDI]
Nicko mengatakan, “Yang perlu di-highlight dari kegiatan kami adalah untuk melakukan investasi bersama dan membangun sindikasi dengan pemodal Silicon Valley seperti Social Capital dan Google Ventures. Maksudku, kami adalah salah satu dari sedikit pihak yang berurusan dengan mereka dan itu adalah tingkat permainan yang berbeda. Kami benar-benar belajar banyak dari mereka karena penawaran mereka lebih rumit daripada yang kami lihat di kawasan SEA. Kami akan terus melakukan investasi bersama dengan mereka dan mengambil semua pengetahuan yang diperlukan untuk struktur penawaran yang lebih baik di SEA.”
[Baca juga: Telkom Siapkan 300 Miliar Rupiah untuk Suntik Startup Melalui MDI Ventures]
Untuk pemberitaan yang beredar mengenai penambahan $100 juta untuk ketersediaan dana MDI, Nicko mengatakan, “Terkait ketersediaan dana, ini telah diumumkan pada awal tahun. Tidak membuat kebingungan seolah-olah kami meluncurkan yang baru. Kami telah mengumkan berita ini ketika launching di bulan Maret dan diulang lagi ketika menandatangani MOU bersama Telstra Ventures.”
Sign up for our
newsletter