Meluncur Hari Ini, Destiny Ialah Franchise Game Baru Dengan Jumlah Pre-Order Terbanyak
Destiny ialah judul permainan pertama developer Bungie setelah menangani lima buah seri game Halo yang dirilis eksklusif untuk platform Microsoft Xbox. Di tahun 2007, Bungie memisahkan diri dari Microsoft dan mulai mengerjakan proyek baru. Dipublikasi oleh Activision, hari ini permainan terbaru Bungie tersebut akhirnya tersedia.
Seperti Halo, Bungie mengusung setting dan tema fiksi ilmiah dalam genre FPS. Tapi untuk pertama kalinya, Bungie tidak mengadopsi elemen singleplayer. Destiny merupakan game shooter multiplayer open-world online dengan perjanjian kontrak bersama sang publisher selama 10 tahun. Para penciptanya sempat mengumumkan bahwa mereka yang mem-pre-order Destiny berhak mendapatkan akses beta sebelum permainan dirilis.
Activision memang tidak mengungkapkan secara terperinci berapa jumlah pre-order tersebut, tapi dalam tahap beta-nya, terhitung 4.638.937 gamer turut berpartisipasi. Artinya, angka tersebut merupakan jumlah minimal pre-order - yang bisa bisa jadi lebih banyak lagi.
Info menarik: Lima Fakta Menarik Industri Gaming
Berbicara pada Games Industry, Chief Executive Activision, Eric Hirshberg mengungkapkan rasa gembiranya, "Destiny adalah hasil karya penuh cinta semua orang di Activison dan Bungie. Kami merasa diberikan sebuah kesempatan untuk meluncurkan sesuatu yang besar - bukan hanya sebagai video game, tapi juga sebagai budaya populer. Dalam hari peluncurannya, kami mendapatkan dukungan dan antusiasme dari fans dan juga retailer. Ini ialah sebuah momen langka."
Menurut penjelasan President Bungie, Harold Ryan, Destiny ialah permanan yang selama ini ingin mereka buat. Tanpa narasi scripted, kejadian atau event di dalam permainan tidak selalu dikontrol atau direncanakan oleh developer, menciptakan pengalaman dinamis berbeda bagi tiap pemain - dan membuat dunia Destiny lebih hidup. Ryan menuturkan bahwa tim Bungie telah memimpikan jagad fiksi seperti ini selama bertahun-tahun.
"Untuk kami, permainan-permainan next-gen adalah judul-judul yang memungkinkan pemain berinteraksi dengan sesamanya sembari menjalani petualangan epik masing-masing," kata Ryan. Namun Bungie sendiri menghindari istilah MMO (massively-multiplayer online) dalam mendeskripsikan Destiny, dan mengkategorikannya sebagai 'shared-world shooter'.
Info menarik: Dengan WB Play, Warner Bros. Coba Ciptakan Platfrom Distribusi Digital a la Steam & Origin?
Tak seperti MMO konvensional, Anda tidak melihat ratusan pemain berlarian di sana-sini dan Anda pun tidak bisa berbincang-bincang bebas dengan mereka. Destiny mengadopsi sistem matchmaking on-the-fly dimana pemain hanya dapat berinteraksi bersama gamer lain yang dipilih oleh permainan. Solusi cerdas menjaga 'kekhusyukan' game ketimbang menuangkan ribuan pemain dalam satu server - seperti PlanetSide 2.
Destiny mengisahkan perjalanan para Guardian - penjaga terakhir sisa-sisa kemanusiaan dan pelindung kota terakhir di Bumi. Guardian terdiri dari tiga jenis ras: manusia; Awoken, terinspirasi dari penggambaran peri, hantu, malaikat serta vampir; dan Exo, spesies mesin yang mirip karakter-karakter robot Terminator.
Saat ini Destiny sudah tersedia di platform game PlayStation 4, Xbox One, PlayStation 3 dan Xbox 360. Konon, para penciptanya menghabiskan dana sebesar US$ 500 juta dalam mengembangkan Destiny. Dan bukankah jumlah modal yang besar mampu merefleksikan bagaimana tim pengembang menjaga kualitas permainannya?
Jika belum, Anda bisa simak trailer live-action epik Destiny di bawah.
Sumber gambar: DestinyTheGame.com.
Sign up for our
newsletter