8 August 2017

by Glenn Kaonang

Neurable Beri Anda Kemampuan Telekinesis dalam VR

Tanpa bantuan controller, Anda bisa mengendalikan objek dalam virtual reality

Kecuali Anda titisan Darth Vader, mustahil Anda bisa mengendalikan benda dengan pikiran. Telekinesis hanya eksis di karya fiksi, dan Anda tidak mungkin bisa menerapkannya di dunia nyata. Pun begitu, tidak ada yang bilang Anda tak bisa melakukannya di dunia virtual, bukan?

Apa yang sedang dikerjakan oleh startup bernama Neurable ini bakal mengubah pandangan kita terhadap virtual reality. VR selama ini mengandalkan controller fisik sebagai input kendalinya – atau dalam waktu dekat, eye tracker – namun berkat inovasi Neurable, Anda bisa mengontrol objek dalam VR menggunakan pikiran.

Konsep ini sebenarnya bukanlah barang baru. Sebelumnya sudah ada beberapa startup yang mengembangkan teknologi serupa, seperti MindMaze dan EyeMynd. Neurable layak mendapat sorotan karena mereka sudah mempunyai development kit fungsional untuk didemonstrasikan.

Development kit ini berupa headset HTC Vive yang telah dipasangi sejumlah sensor EEG (electroencephalography) di sekujur interior strap kepalanya. Struktur sensor yang mirip sisir memungkinkannya untuk bersentuhan langsung dengan kulit kepala dan membaca aktivitas otak penggunanya.

Dari situ, algoritma machine learning racikan Neurable akan menerjemahkannya menjadi input kendali secara real-time dalam VR. Untuk mengambil suatu benda misalnya, pengguna cukup memfokuskan pikirannya pada benda tersebut dan memikirkan kata “ambil”, dan seketika itu juga benda yang tepat akan datang menghampiri.

Dari video hands-on UploadVR di bawah, tampak reaksi sang jurnalis yang terkesima dengan kinerja teknologi rancangan Neurable. Namun selain sensor EEG, dev kit ini juga melibatkan sistem eye tracking rancangan perusahaan asal Jerman, SMI.

Saat kedua sistem ini dipadukan, maka yang aktif adalah mode input hybrid dimana pengguna bisa menjadikan matanya sebagai semacam mouse, menggerakkan matanya ke dekat objek yang hendak dipilih. Dari situ sensor EEG akan membaca pikiran pengguna dan mengetahui objek mana yang diklik.

Neurable saat ini juga menawarkan SDK berbasis Unity sehingga developer yang tertarik bisa mengintegrasikan sistem rancangan Neurable ke dalam game buatannya masing-masing. Neurable sendiri sudah merilis preview game berjudul Awakening yang mengisahkan seorang bocah dengan kekuatan telekinesis – tema yang sangat pas untuk menggambarkan kapabilitas teknologinya.

Sumber: UploadVR dan Neurable.