Startup Biofarmasi Etana Peroleh Investasi Segar, Perkuat Bahan Baku Obat Biologi
Putaran ini dipimpin oleh DEG, diikuti oleh Yunfeng Capital, HighLight Capital, dan East Ventures dengan nominal dirahasiakan
Startup biofarmasi lokal PT Etana Biotechnologies Indonesia (Etana) mengumumkan perolehan investasi putaran baru yang dipimpin oleh DEG, diikuti oleh Yunfeng Capital, HighLight Capital, dan East Ventures. Tidak disebutkan nominal yang diraih dalam putaran ini.
Etana akan memanfaatkan dana segar untuk memperkuat pipeline dan portofolio perusahaan di bidang onkologi (ilmu terkait tumor) untuk menjadi produsen bahan baku obat biologi. Perusahaan berkomitmen untuk membangun kapasitas produksi dengan kandungan lokal dan teknologi yang tinggi untuk mammalian cell sebagai bahan obat monoclonal antibodies. Saat ini, Etana berfokus pada produksi biofarmasi lokal untuk platform mRNA, protein, dan monoclonal antibodies.
Dalam keterangan resmi yang disampaikan hari ini (20/3), Presiden Direktur Etana Nathan Tirtana menyampaikan, pihaknya sebagai startup lokal selalu berupaya menyediakan produk biofarmasi berkualitas tinggi, terjangkau, dan inovatif untuk melayani pasien di Indonesia dan negara-negara di Asia Tenggara. Dia bilang, perusahaan akan menggunakan dukungan yang diperoleh dari investor untuk mengembangkan kemampuan produksi biofarmasi lokal, yang sejalan dengan kebijakan yang digaungkan oleh pemerintah Indonesia.
"Etana berupaya untuk mengatasi tantangan penyakit kanker dan penyakit yang mengancam jiwa lainnya di pasar Asia Tenggara termasuk vaksin. Kami meyakini bahwa produk biologi yang diciptakan dapat memberikan pengobatan yang lebih baik untuk kesehatan masyarakat," kata Nathan.
Para investor turut menyampaikan pernyataannya. Salah satunya, Monika Beck, anggota Dewan Manajemen DEG. Dia bilang, “Sebagai lembaga pembiayaan yang berkembang, DEG berkomitmen pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) PBB. Salah satunya meningkatkan pelayanan kesehatan. Melalui kerja sama dengan Etana, kami berupaya membantu masyarakat di negara berkembang untuk mendapatkan akses yang mudah terhadap obat-obatan biologi dan vaksin MRNA yang berkualitas tinggi."
Co-founder dan Managing Partner East Ventures Willson Cuaca turut menambahkan, pandemi kemarin menunjukkan sistem kesehatan Indonesia yang masih lemah, sehingga mendesak semua pemangku kepentingan dalam ekosistem untuk menghadirkan solusi yang cepat dan inovatif dalam mengatasi krisis.
"Berbagai produk inovatif Etana, termasuk vaksin, obat kanker, dan produk biologis lainnya, telah berkontribusi dalam memperkuat ketahanan sistem kesehatan nasional, dan kami senang mendukung Etana. Kami yakin Etana unggul dalam menghadirkan produk biofarmasi berkualitas tinggi, terjangkau, dan inovatif di Asia Tenggara, bersama dengan East Ventures mengambil peran aktif dalam memberdayakan industri ini lebih jauh,” jelas Willson.
Produk Etana
Etana mengklaim dirinya sebagai perusahaan pertama di Asia Tenggara yang memiliki teknologi mRNA. mRNA merupakan platform pengembangan vaksin yang fleksibel sehingga dapat merespons dengan cepat kebutuhan akan produk biofarmasi yang inovatif dan fleksibel untuk penyakit kanker, vaksin, dan lainnya. Untuk pengembangan vaksin baru dengan teknologi mRNA, hanya dibutuhkan waktu singkat yaitu kurang lebih dalam waktu dua bulan produk vaksin tersebut dikembangkan dan siap masuk ke Fase Uji Klinik.
Startup yang sudah berdiri sejak 2014 ini memproduksi vaksin Covid-19 dengan platform mRNA, vaksin ini telah mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Badan Pengawas Obat dan Makanan Indonesia (BPOM), ketetapan halal dari LPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan sertifikat halal dari Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Kementerian Agama RI.
More Coverage:
Etana akan memproduksi bevacizumab biosimilar, obat antibodi monoklonal anti-VEGF rekombinan manusia untuk pasien kanker di Indonesia. Produk itu sendiri telah memenuhi standar keamanan dan khasiat obat yang ditetapkan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Indonesia pada Juni 2022, baik dari segi kualitas produk maupun proses produksi.
Selain itu, Etana juga memproduksi Erythropoietin (EPO) yang dibutuhkan dalam pengobatan dialisis. Selanjutnya, perusahaan berencana mengembangkan platform adenovirus untuk produksi vaksin. Produksi tersebut ditujukan untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan rencananya akan diekspor ke pasar ASEAN dan beberapa negara lainnya.
Sign up for our
newsletter