Peroleh Izin, Grup Modalku Resmi Ekspansi ke Thailand
Isu sama seperti Indonesia, terjadi gap lending sebesar lebih dari $40 miliar
Modalku (dikenal sebagai Funding Societies di Singapura dan Malaysia) mengumumkan ekspansi ke Thailand, pasca mengantongi lisensi crowdfunding pinjaman oleh regulator Thailand Securities and Exchange Commission (SEC). Di bawah brand Funding Societies, perusahaan akan fokus menawarkan pinjaman usaha untuk pelaku UMKM dan alternatif investasi untuk para pendana.
Bicara pangsa pasar, terdapat lebih dari 50% dari total 3 juta UMKM di Thailand terhambat bisnisnya karena sulit memperoleh pinjaman usaha, khususnya pinjaman modal usaha jangka pendek. Sama seperti di Indonesia, institusi keuangan konvensional di sana lebih fokus ke pinjaman jangka panjang atau pinjaman dengan agunan.
Menurut International Finance Corporation, situasi ini menyebabkan adanya kesenjangan dana usaha lebih dari $40 miliar bagi UMKM Thailand. Kurangnya pendanaan ini diperparah oleh pandemi Covid-19, yang mana kreditur telah mengurangi akses pinjaman demi mengelola risiko finansial.
“UMKM berkontribusi terhadap 40% dari PDB Thailand, tetapi segmen ini menghadapi banyak tantangan saat berusaha mengakses pinjaman dari institusi konvensional, mulai dari kurangnya aset untuk jaminan, persyaratan dokumen yang sulit, dan proses persetujuan yang panjang,” ucap Country Head Funding Societies Thailand Varun Bhandari dalam keterangan resmi, Rabu (10/2).
Di negara tersebut, Funding Societies akan menyediakan berbagai opsi pinjaman tanpa agunan untuk membantu UMKM ekspansi bisnis, memperoleh usaha, atau membiayai proyek. Pemilik usaha dapat mengisi formulir aplikasi online yang simpel, mengirimkan beberapa dokumen, lalu menerima persetujuan pinjaman dalam tiga hari kerja.
Grup Modalku juga telah mengadakan kerja sama regional dengan Lazada, Zilingo, dan Bank CIMB untuk turut melayani UMKM dalam ekosistem mereka.
Dari sisi pendana, mereka dapat masuk ke dalam platform crowdfunding untuk mengakses kesempatan mendanai berbagai pinjaman usaha. Melalui aktivitas pendanaan, pendana mendapat kesempatan diversifikasi alternatif investasi yang menarik.
Co-Founder & CEO Modalku Reynold Wijaya menambahkan, “Harapan kami dengan semakin luasnya jangkauan Grup Modalku di Asia Tenggara, khususnya Thailand, kami bisa mendukung lebih banyak UMKM berpotensi untuk mengembangkan bisnisnya. [..] Melalui kolaborasi antar negara, Grup Modalku akan terus berinovasi untuk menjadi platform fintech terpilih.”
Di tengah pandemi, manajemen risiko Grup Modalku yang kuat telah mempertahankan tingkat default pinjaman di bawah 2%.
Modalku menyediakan layanan p2p lending untuk UMKM yang berpotensi dengan pinjaman modal tanpa jaminan hingga Rp2 miliar. Sampai saat ini, Grup Modalku telah menyalurkan pinjaman usaha sekitar Rp21,8 triliun kepada lebih dari 3,7 juta transaksi pinjaman.
More Coverage:
Di Negeri Gajah Putih ini, juga diwarnai oleh segelintir startup dari Indonesia yang pede untuk keluar kandang. Investree dan DanaCita adalah dua perusahaan yang datang dari fintech lending. Investree sendiri dalam kabar terakhir tinggal menunggu izin di keluarkan oleh SEC, perusahaan ini baru mengantongi izin operasional di Filipina.
Sebagian besar perusahaan datang dari luar Indonesia, mayoritas dari Singapura, lalu masuk ke Indonesia dengan melokalisasi nama brand-nya. Kredit Pintar termasuk dalam kelompok ini.
Di vertikal lain, ada Gojek, Jet Commerce, JavaMifi, PasarPolis, Jala (masih finalisasi) yang beroperasi di Thailand. Sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Vietnam dan Filipina juga turut disasar oleh Ruangguru, Sociolla, Xendit, dan lainnya.
Sign up for our
newsletter