Petinggi ZTE: “Indonesia Masih Punya Tiga Tantangan Besar Untuk Wujudkan LTE”
Teknologi jaringan 4G-LTE, yang kerap dinyatakan sebagai teknologi komunikasi masa depan Indonesia, nyatanya hingga kini masih menemui beberapa tantangan dan kendala yang menghambat pertumbuhannya di Indonesia. Dalam pertemuan eksklusif dengan para awak media di Jakarta kemarin malam (22/5), para petinggi perusahaan teknologi asal Tiongkok ini sepakat mengutarakan tiga tantangan besar yang menghadang penerapan LTE di Indonesia.
Penerapan teknologi LTE memang menjadi “drama” tersendiri di Indonesia. Seperti yang diungkapkan oleh Alex Wang selaku Vice President ZTE Corporation, pihaknya mengungkapkan penerapan LTE di Indonesia memiliki sejumlah tantangan yang disimpulkan dapat menghambat perjalanan Indonesia menuju koneksi jaringan internet cepat di masa mendatang.
Perlu diketahui, ZTE sendiri merupakan vendor telekomunikasi yang melayani dukungan perangkat teknologi bagi para operator telekomunikasi di Indonesia untuk menerapkan jaringan LTE. Sebagai contoh, perangkat modem nirkabel BOLT! juga diketahui menggunakan perangkat mereka. Secara global, ZTE telah membantu mewujudkan teknologi LTE di lebih dari 40 negara.
Penerapan LTE tergantung keputusan pemerintah Indonesia Dalam sesi wawancara eksklusif yang diadakan di bilangan Senayan, Jakarta Selatan. Alex Wang mengungkapkan tantangan yang pertama ada pada koneksi dan penyebaran jaringan internet di Indonesia yang dinilainya masih sangat lambat dan belum menjangkau ke seluruh pengguna. Ia mengatakan, penerapan LTE akan sangat terbantu apabila koneksi internet yang mumpuni telah mampu menjangkau ke seluruh wilayah, menurutnya jika hal itu telah diterapkan teknologi LTE akan sangat dengan mudah masuk secara masif di Indonesia.
Tantangan kedua, ia menilai dari segi kesiapan infrastruktur jaringan di Indonesia yang dinilainya juga masih belum siap. Ia mengaku secara dukungan infrastruktur, ZTE siap untuk mengakomodir kebutuhan tersebut, namun pihaknya harus menunggu kesiapan Indonesia secara keseluruhan.
“ZTE telah sangat siap mendukung penerapan LTE dengan segala infrastruktur yang telah kami siapkan, namun kembali lagi pertanyaannya seberapa cepatkah infrastruktur LTE yang bisa digunakan di Indonesia? Lalu seberapa siap penyedia infrastruktur lain dapat menyediakannya dalam waktu dekat?” ujar Alex kepada wartawan.
Melanjutkan tantangan yang dimiliki Indonesia, Jess Li, Vice President Global Marketing and Research ZTE USA mengatakan kepada DailySocial, tantangan yang hingga kini “masih saja” dihadapi oleh Indonesia dalam penerapan LTE yakni kesiapan regulasi pemerintah yang hingga detik ini tak kunjung matang. Ia menyimpulkan, jika infrastruktur dan segala bentuk investasi telah siap, jika tak didukung dengan regulasi yang jelas dari pemerintah maka penerapan LTE di Indonesia tak akan bisa berjalan mulus.
“Dalam mewujudkan LTE di Indonesia, kami telah menjajaki kerja sama dengan beberapa pihak operator lokal, namun hingga saat ini kami masih harus tetap menunggu regulasi dari pemerintah akan atura main LTE yang jelas, jika dalam beberapa waktu mendatang regulasi tak kunjung tiba maka Indonesia akan semakin tertinggal dengan negara-negara lain,” papar Jess Li.
Melihat tantangan yang terakhir dipaparkan, tak aneh jika penerapan LTE di Indonesia sangat lambat dan sangat tertinggal jauh dengan negara lain. Beberapa kendala yang dipaparkan tadi juga mau tak mau bisa berimbas kepada bisnis telekomunikasi di Indonesia, sepeti yang salah satunya telah terjadi ialah beberapa pemain industri telekomunikasi di Indonesia masih fokus berinvestasi dalam teknologi jaringan 3G yang dianggap sudah uzur di beberapa negara maju dan berkembang lainnya. Semoga saja tantangan yang dipaparkan tadi dapat menjadi perhatian bersama baik dari pihak pemerintah maupun para pemangku bisnis telekomunikasi Indonesia.
[ilustrasi foto: Shutterstock]
Sign up for our
newsletter