13 November 2014

by Yoga Wisesa

Project Beyond Samsung Ialah Kamera 3D Untuk Membuat Dunia Virtual Reality

Produk dan strategi Samsung dalam mengamankan posisinya di wilayah virtual reality yang belakang menjadi sangat populer bukan lagi rahasia. Saya yakin Anda tak akan kesulitan menyebutkan beberapa produk VR dari produsen lain. Tapi device-device tersebut ditujukan untuk menikmati VR saja, lalu bagaimana dengan menciptakan kontennya sendiri?

Mungkin itulah alasannya dalam acara 2014 Developers Conference, Samsung mengumumkan Project Beyond. Mengambil bentuk lempengan bulat menyerupai Frisbee, Project Beyond sebenarnya adalah kamera tiga dimensi dengan kemampuan mengambil gambar 360 derajat. Namun tak seperti bayangan Anda, Beyond merekam lingkungan sekitar dan mengubahnya menjadi dunia virtual.

Sistem Project Beyond bekerja menyerupai alat Trekker Google Street View. Ia mampu mengambil ber-gigabyte-gigabyte foto dalam satu detik untuk menciptakan rekaman 3D. Sistem Beyond dikonstruksi agar menyamai perspektif mata manusia melihat, menghasilkan pemahaman detail membaca jarak dan ruang. Kamera 3D unik ini diklaim akan merevolusi cara kita berkomunikasi, dengan memberikan pengguna gerbang memasuki dunia VR.

Cara menggunakannya sangat simpel. Aktifkan Project Beyond, mulai rekam, lalu sambungkan (sinkronisasi) ke Gear VR. Andaikan device Project Beyond diletakkan di pinggir pantai, Anda dapat berkunjung secara virtual ke sana hanya dengan mengenakan headset Samsung itu. Tak cuma sudut seluas 360 derajat, Anda bisa melihat matahari pantai seolah-olah menyinari rambut.

 

Info menarik: Samsung Ungkap Perangkat Virtual Reality Gear VR, Didukung Teknologi Oculus Rift

 

Perlu Anda ketahui, Project Beyond bukanlah sebuah produk end-user. Perangkat tersebut hanyalah satu dari banyak proyek yang sedang digarap Think Tank Team, tim riset di bawah payung Samsung Research America. Bahkan untuk menikmatinya, video tak perlu diambil secara live. Kehadiran Project Beyond akan menjadi solusi mudah bagi developer dalam menciptakan dasar konten VR - dan banyak lagi kemungkinan terbuka berkatnya.

Menurut mereka yang sudah mencobanya, banyak hal masih perlu Samsung sempurnakan. Output video masih terlihat grainy dan terdapat masalah latency, menyebabkan pengguna merasa mual. Tapi kondisi serupa berlaku ketika Oculus Rift pertama dipamerkan, hal tersebut akan jadi lebih baik seiring semakin canggihnya hardware pendukung.

Berbicara soal Samsung Gear VR, Tech Crunch melaporkan bahwa meskipun sang raksasa Korea itu belum mengumumkan tanggal pasti kehadirannya, besar kemungkinan Gear VR segera dijual bulan depan di kisaran harga US$ 200-an (versi standar US$ 200, versi ber-controller Bluetooth US$ 250). Penasaran? Daftarkan identitas diri Anda di sini.

Sumber: The Verge.