19 October 2015

by Yoga Wisesa

Simpel dan Modular, CellRobot Bisa Dirakit Jadi Bentuk Apapun

Mengusung rancangan modular ialah salah satu hal paling menantang di bidang robotik. Namun metode ini memastikan robot tidak terikat dalam satu bentuk, membatasi fungsi dan fleksibilitasnya. Pendekatan tersebut turut membuatnya jauh lebih menarik di mata konsumen, apalagi jika produsen berniat untuk memasarkan robot sebagai produk end-user.

Kita telah melihat banyak bukti bagaimana alam dijadikan kiblat oleh para ahli untuk berkarya: robot ular derik, kelelawar, gurita sampai cheetah. Kali ini tim KEYi Technology Inc asal San Jose mengambil inspirasi dari sel tubuh dalam menggarap robot modular. Kreasi mereka dinamai CellRobot, sebuah robot pintar yang dapat dirakit ke beragam bentuk, menopang kebutuhan edukasi dan juga hiburan.

Tak jauh berbeda dari unit kehidupan terkecil di makhluk hidup itu, tiap unit 'sel' CellRobot saling bekerja bersama-sama. Ia mempunyai tiga bagian utama, wujudnya bulat dan sedikit lebih kecil dari genggaman tangan, yaitu Heart (jantung), Cell dan X-Cell. Mereka dibedakan oleh kapabilitas dan sejumlah konektivitas. Via connector, sel-sel tersebut dapat disatukan dan disusun ke berbagai konfigurasi.

Seperti namanya, komponen Heart adalah pusat utama dari CellRobot. Ia bertanggung jawab untuk memasok tenaga ke modul-modul lain dan menyambungkan robot ke perangkat bergerak. Heart memiliki rangkaian port dan connector, layar, lubang output suara, serta lampu indikator. Via aplikasi, Anda dipersilakan memilih mode - Guide atau Custom - dan berdasarkan pilihan, kita bisa mulai mengkustomisasi atau tinggal memilih bentuk preset.

Info menarik: Mendukung Konsep Smart Home, Roomba 980 Ialah Robot Pembersih Terpintar

Bagian Cell berperan sebagai otot dan struktur. Mereka menyimpan motor, sensor serta Microprogrammed Control Unit mandiri. Setelah disambungkan ke Heart, Cell bisa diperintahkan bergerak ke arah maupun sudut yang Anda inginkan. Lalu X-Cell akan mengeluarkan seluruh potensi robot. Bentuknya bermacam-macam, dari mulai Spotlight, kamera panorama 360 derajat, roda, dan lain-lain.

Dalam mendesain CellRobot, KEYi Technology ingin menyuguhkannya sesederhana mungkin, namun tetap membuka kesempatan bagi para antusias buat mengutak-atik jeroannya. Developer mengakui kelemahan CellRobot: ongkos produksinya tidak murah, gerakannya tidak cepat, tidak mampu terbang, dan tidak secanggih microbot di film Big Hero 6. Tapi setidaknya ia dapat dimanfaatkan untuk jadi platform belajar.

Periode pemesanan CellRobot telah dibuka di situs crowdfundingKickstarter. Di sana starter kit dibanderol seharga mulai dari US$ 180, dan KEYi Technology menargetkan dana minimal US$ 75 ribu buat merampungkan proyek mereka.

Sumber: Cells.io.