Perbedaan Soft Skill vs Hard Skill: Pengertian, Contoh, dan Cara Memperolehnya?
Jika membahas mengenai skill, kamu mungkin akan menemui istilah hard skill dan soft skill. Kedua skill ini sama pentingnya bagi kita. Apa sih perbedaan dari keduanya?
Skill atau keahlian merupakan suatu hal yang sangat amat penting bagi seseorang. Dewasa ini, skill merupakan suatu hal yang begitu dicari oleh orang-orang pada khususnya jobseeker. Fenomena tersebut terjadi karena perusahaan membutuhkan skill dari pekerja untuk mencapai tujuan mereka.
Jika membahas mengenai skill, kamu mungkin akan menemui istilah hard skill dan soft skill. Kedua skill ini sama pentingnya bagi kita. Namun, apa sih sebenarnya pengertian dari hard skill dansoft skill ini? Apakah dua skill ini punya perbedaan besar? Kemudian, bagaimanakah cara untuk memperoleh hard skill dan soft skill? Simak pembahasan DailySocial.id mengenai soft skill danhard skill ini ya!
Pengertian Hard Skill dan Soft Skill
Kamu mungkin sudah sering mendengar istilah hard skill dan soft skill. Berikut adalah pengertian kedua istilah tersebut.
Pengertian Hard Skill
Hard skill merupakan skill teknis yang yang dimiliki oleh seorang individu. Skill ini biasanya akan lebih mudah dibuktikan, karena skill ini lebih mudah untuk diukur. Jenis keahlian seorang individu ini akan sangat berkaitan dengan kemampuan intelegensi (IQ) dari orang tersebut.
Pada misalnya, ketika seseorang yang memiliki kemampuan untuk menggunakan Microsoft Excel, kemampuan itu akan terlihat dengan suatu tes tertentu. Contoh lainnya, seseorang yang memiliki skill desain dapat dibuktikan kemampuannya melalui portofolio.
Hard skill biasanya dapat dipelajari melalui pelatihan, pendidikan formal, kegiatan sertifikasi, dan lain sebagainya. Karena hard skill dapat diukur, banyak orang yang ingin membuktikan keahlian mereka dengan mengikuti tes tertentu. Pada misalnya skor tes TOEFL akan membuktikan bahwa seseorang mahir bahasa inggris.
Kemudian, sertifikasi Certified Public Accountant (CPA) menandakan seseorang telah tersertifikasi dalam hal akuntansi publik. Sertifikat dan bukti tes ini dapat juga membantu kenaikan karir serta promosi jabatan seseorang loh. Hal ini terjadi karena sertifikat tersebut dapat membuktikan kompetensi dari seseorang.
Pengertian Soft Skill
Soft skill merupakan suatu keahlian yang sulit untuk diukur. Kemampuan ini biasanya berbentuk suatu sifat, kebiasaan, dan nilai yang melekat dalam seseorang. Skill ini akan lebih berkaitan dengan kecerdasan emosional (EQ) seseorang. Kemampuan soft skill dari seseorang biasanya tertanam melalui kebiasaan atau nilai-nilai yang dimiliki olehnya.
Walaupun begitu, kemampuan soft skill ini juga bisa untuk dilatih. Seseorang dapat mengembangkan kemampuan soft skill seperti kemampuan berkomunikasi, public speaking, dan lain sebagainya melalui pelatihan, kursus, maupun latihan secara mandiri.
Seorang recruiter mungkin dapat menerapkan suatu kegiatan dan maupun instrumen tes tertentu untuk melihat kemampuan soft skill seseorang. Recruiter dapat menerapkan tes pada misalnya PAPI Kostick, Focus Group Discussion (FGD), atau Leaderless Group Discussion (LGD). Walaupun begitu, kemampuan soft skill seseorang sejatinya akan sulit untuk dilihat jika hanya melihat pada pertemuan pertama dengan seseorang itu saja.
Contoh Hard Skill dan Soft Skill
Untuk lebih mengetahui tentang kedua istilah kemampuan seseorang ini, mari kita melihat beberapa contoh dari soft skill dan hard skill.
Contoh Hard Skill
Seperti yang telah dijelaskan di atas, kemampuan hard skill seseorang merupakan kemampuan yang dapat diukur baik itu melalui portofolio maupun tes dan sertifikasi tertentu. Contoh dari hard skill di antaranya adalah sebagai berikut.
- Microsoft Office (Microsoft Word, Excel, dan Power Point)
- Pemograman
- UI/UX Design
- Kemampuan menggunakan SQL
- Digital marketing (misal: Facebook Ads, Instagram Ads)
- Kemampuan berbahasa
- SEO/SEM Marketing, dan lain sebagainya
Contoh Soft Skill
Soft skill merupakan kemampuan yang melekat dalam pribadi seseorang dan cenderung sulit untuk diukur. Contoh dari skill ini di antaranya adalah sebagai berikut.
- Kemampuan berkomunikasi
- Public speaking
- Kepemimpinan
- Negosiasi
- Presentasi
- Teamworking
- Manajemen konflik
- Problem solving, dan lain sebagainya
Perbedaan Hard Skill dan Soft Skill
Dari pengertian serta contoh di atas mungkin kamu sudah mengetahui bagaimana perbedaan mendasar dari kedua kemampuan ini. Berikut adalah perbedaan dari kedua skill tersebut berdasarkan karakteristik yang mereka miliki.
Karakteristik Hard Skill
- Berbentuk suatu skill teknis atau suatu keterampilan yang cenderung spesifik. Pada misalnya adalah kemampuan mengoperasikan aplikasi Microsoft Office dan kemampuan mengolah dan menganalisis data melalui Google analytics.
- Lebih mudah untuk diukur dan dibuktikan. Kompetensi seseorang yang memiliki hard skill dapat dilihat, diukur, dan dibuktikan melalui portofolio, sertifikat, ijazah, dan lain sebagainya.
- Lebih berkaitan dengan kecerdasan intelegensi (IQ) dari seseorang.
Karakteristik Soft Skill
- Berbentuk sifat, nilai, dan atribut pribadi seseorang, Pada misalnya adalah kemampuan berkomunikasi, public speaking, dan kepemimpinan.
- Sulit untuk diukur dan dibuktikan. Seorang yang menekuni bidang rekrutmen pekerja mungkin memiliki instrumen atau metode untuk mengukur kemampuan soft skill calon pekerja seperti FGD, LGD, dan PAPI Kostick. Akan tetapi, kemampuan soft skill dari seseorang tetap saja akan susah terlihat dalam satu kali pertemuan.
- Lebih berkaitan dengan kecerdasan emosional (EQ) dari seseorang.
Hard Skill dan Soft Skill, Apakah Keduanya Sama-sama Penting?
Hard skill dan soft skill merupakan kedua skill yang dibutuhkan oleh seseorang dan keduanya sama-sama penting. Mari kita ambil contoh ketika kita dalam proses rekrutmen dalam suatu pekerjaan. Perusahaan akan melihat kompetensi hard skill calon pekerja melalui Curriculum Vitae (CV) yang berisikan list sertifikat, score TOEFL, ijazah, dan lain sebagainya.
Kemudian, perusahaan pun akan mempertimbangkan juga soft skill dari calon pekerja melalui proses interview, FGD, LGD, serta proses seleksi lainnya.
Dalam dunia kerja, seseorang pasti akan bertemu dengan orang baru. Baik jika seseorang itu merupakan pengusaha mandiri maupun jika seseorang tersebut bergabung dalam organisasi, ia akan bertemu dengan orang lain. Nah, hard skill akan dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Sementara itu, soft skill akan sangat berguna dalam hubungan interpersonal dengan orang lain. Untuk itu, akan sangat penting untuk mengembangkan kedua skill ini ya!
Cara Memperoleh Hard Skill dan Soft Skill
Hard skill dan soft skill sama-sama dapat dikembangkan melalui latihan rutin. Seperti yang telah dijelaskan di atas, hard skill cenderung dapat diukur dan dibuktikan. Nah, untuk membuktikan skill inil, seseorang perlu untuk melakukan berbagai program sertifikasi, tes TOEFL, dan lain sebagainya.
Selain itu, hard skill merupakan suatu hal yang cukup kompleks sehingga mungkin seseorang akan kesulitan untuk belajar secara otodidak. Untuk itu program pelatihan, kursus, pendidikan formal dapat menjadi pilihan bagi seseorang yang menginginkan hard skill.
Soft skill adalah suatu atribut dalam diri yang sulit untuk diukur. Soft skill mungkin rasanya akan sedikit susah untuk dikembangkan karena kemampuan ini merupakan akumulasi dari proses belajar serta pendewasaan diri. Walaupun begitu, soft skill juga dapat dilatih kok.
Contohnya adalah ketika kamu ingin mengembangkan kemampuan problem solving dan dan kemampuan berpikir kritis kamu dapat membaca secara rutin studi kasus kemudian mencoba memecahkannya. Ketika kamu ingin melatih kemampuan presentasi dan public speaking, kamu bisa mencoba untuk berlatih berbicara di depan kaca atau di depan teman-teman sebaya kamu. Pelatihan dan kursus seputar soft skill juga dewasa ini banyak sekali diselenggarakan.
Nah, setelah membaca informasi tersebut apakah kamu sekarang dapat membedakan soft skill dan hard skill? Tetap semangat jika kamu ingin mengembangkan skill kamu ya!
Sumber gambar header: Pexels
Sign up for our
newsletter