Dark
Light

Sony Keluar dari Pasar PC Untuk Fokus Pada Smartphone dan Tablet

1 min read
February 7, 2014

Setelah kurang lebih 30 tahun berkecimpung dalam pengembangan produk-produk PC, Sony tampaknya mengikuti LG untuk merelakan kepergian lini bisnis komputer personal. Sony menyalahkan perubahan tren drastis yang terjadi dalam industri PC global, langkah ini tentu saja memiliki dampak negatif bagi mereka yang bekerja di bawah sayap Sony.

Nyatanya, ada dua buah varian produk mereka yang memiliki tingkat pemasukan paling kecil. Selain PC, Sony juga memperkirakan bahwa produk-produk TV mereka tidak akan memberikan keuntungan di tahun ini. Langkah selanjutnya adalah untuk menjual brand Vaio ke JIP (Japan Industrial Partner) di akhir bulan Maret mendatang.

Perusahaan itu memberikan penjelasan, “Dari hasil analisa mendalam, termasuk melihat perubahan drastis pada industri PC global, kami akhirnya memutuskan untuk fokus pada pengembangan produk smartphone dan tablet, serta memindahkan brand PC kami pada JIP sebagai solusi terbaik.”

 

Info menarik: MSI AE202, PC All-in-One Bisnis Efisien dengan Teknologi ‘Terpercaya’

 

Sony mengaku bahwa divisi PC mereka telah rugi sebesar 110 miliar Yen, atau sekitar US$ 1 miliar. Pemasukan terakhir yang mereka dapatkan adalah pada akhir Maret tahun lalu sebesar 43 miliar Yen atau US$ 421 juta. Untungnya terdapat pemasukan tambahan sebesar 27 miliar Yen (US$ 265) pada akhir kuartal ketiga, dibantu oleh peningkatan penjualan smartphone dan suksesnya peluncuran home console mereka, PlayStation 4.

Berita terpahitnya adalah mereka terpaksa harus merumahkan tidak kurang dari 5.000 karyawan di seluruh dunia: 1.500 jiwa berasal dari Jepang dan sisa 3.500 lagi berada di luar negeri. JIP sendiri berencana untuk mengadopsi 250 hingga 300 karyawan Sony, cukup banyak namun masih terlihat kontras dengan jumlah staf yang dinonaktifkan. Sony berinvestasi sebesar sekitar 5 persen dari total saham Japan Industrial Partner.

Setelah memindahkan brand PC-nya ke JIP, Sony mengklaim tidak akan lagi merencanakan, mendesain dan mengembangkan produk PC. Proses produksi dan penjualan akan dihentikan setelah seluruh produk PC diluncurkan secara global pada kuartal kedua 2014. Tetapi Sony tetap menjanjikan satu hal, “Walaupun kami sudah keluar dari pasar PC, konsumen Sony tetap akan mendapatkan layanan after-sales terbaik.” Mungkinkah mereka bisa melakukannya jika produksi spare-part dan komponen juga dihentikan?

 

Info menarik: Lifehand 2, Lengan Sintetik yang Dapat Merasakan Sentuhan

 

Jika Anda penasaran akan pengalaman Sony di industri PC, bayangkan: Sony pertama kali meluncurkan PC 8-bit dengan nama SMC-70 di tahun 1982. Saat itu pasar PC didominasi oleh merek Amstrad yang dipionirkan Sir Alan Sugar. SMC-70 adalah sebuah komputer berbasis bahasa pemrograman BASIC dengan floopy drive 3,5-inci.

Namun dengan meninggalkan pasar PC, maka Sony harus siap untuk berhadapan langsung dengan target pasar Samsung dan juga Apple. Ada tiga lini yang akan gencar mereka pasarkan: kamera, PlayStation dan smartphone Xperia.

Walaupun diusung untuk keperluan bisnis, Sony Vaio lebih terasa akrab oleh konsumen multimedia kelas atas. Brand ini juga tidak memiliki varian kelas workstation yang dibutuhkan oleh khalayak bisnis profesional. Sony bisa saja mengalihkan Vaio untuk fungsi hiburan dan gaming, tetapi langkah tersebut akan berkontradiksi dengan brand PlayStation mereka.

Via Dailymail.co.uk. Sumber gambar: Notebookcheck.net.

Previous Story

Transformasi Portal Informasi Kecantikan Female Daily Disambut Positif, Beberkan Rencana-Rencana 2014

Next Story

Lebarkan Sayap, LinkedIn Akuisisi Bright Senilai $120 Juta

Latest from Blog

Don't Miss

Sony Luncurkan Tiga Mikrofon Nirkabel Baru dengan Kualitas Audio Kelas Atas

Sony Luncurkan Tiga Mikrofon Nirkabel Baru dengan Kualitas Audio Kelas Atas

Sony belum lama ini mengumumkan peluncuran tiga mikrofon nirkabel baru:

Sony Meluncurkan 2 Kamera Baru dari Lini Alpha 7C, yaitu 7C II dan 7CR

Sony Indonesia kembali mengumumkan peluncuran dua produk kamera terbaru mereka