Startup Fintech AlgoMerchant Peroleh Pendanaan Awal 12,6 Miliar Rupiah dari East Ventures
Berbasis di Singapura, co-founder-nya adalah orang-orang Indonesia
Startup fintech AlgoMerchant yang berbasis di Singapura mengumumkan perolehan pendanaan awal SG$1,3 juta (atau senilai 12,6 miliar Rupiah) dari East Ventures. AlgoMerchant didirikan oleh orang-orang Indonesia yang melanjutkan studi di NTU dan NUS, di antaranya Justin Tjoa, Marco Raditya, Anjar Wicaksono, dan Aditya Santoso. Dengan pendanaan ini, AlgoMerchant berharap bisa mengakselerasi pertumbuhan, meningkatkan jumlah anggota tim, dan merealisasikan visinya untuk membawa invesstasi ritel ke tahap selanjutnya.
Disebutkan AlgoMerchant hadir untuk membantu investor pemula memahami bagaimana berinvestasi di pasar saham, karena sistem yang ada selama ini tidak memahami kebutuhan mereka yang membutuhkan pengetahuan lebih banyak. AlgoMerchant lahir dari program akselerator NTUitive, yang berbasis di kampus, dan sejauh ini telah mengklaim keberhasilan perolehan ratusan pengguna dalam waktu beberapa jam sejak diluncurkan, meskipun masih bersifat private beta.
AlgoMerchant saat ini menargetkan 1 juta investor ritel Singapura dan pasar global dalam jangka panjang. Mereka memiliki akses dukungan ke sistem bursa saham di Singapura dan Amerika Serikat. Tidak ada informasi apakah mereka juga berminat untuk memasuki pasar saham Indonesia.
Di Indonesia, ide yang mungkin beririsan disajikan oleh Stockbit yang baru saja memperoleh pendanaan dari Ideosource.
East Ventures sendiri mulai membidik startup fintech sebagai sasaran investasinya. Sebelumnya mereka juga telah berinvestasi di Jojonomic. Jojonomic sendiri saat ini terpilih mengikuti Google Launchpad Accelerator di kantor pusat Google di Silicon Valley.
Tentang pendanaan ini, Managing Partner East Ventures Willson Cuaca mengatakan, "Dengan East Ventures semakin fokus ke [segmen] fintech tahun ini, tim dan visi Algomerchant cocok masuk ke dalam hipotesis kami. Kami sangat percaya pendekatan yang mereka lakukan akan 'mengganggu' bisnis investasi ritel dan mengenalkan cara baru untuk berdagang saham."
Sign up for our
newsletter