6 September 2016

by Glenn Kaonang

Tak Perlu Ponsel, VR Headset Alcatel Vision Bisa Beroperasi Secara Mandiri

Di dalamnya bernaung spesifikasi ala smartphone

Nama Alcatel mungkin terdengar asing ketika membicarakan mengenai virtual reality. Akan tetapi pabrikan yang kini berada di bawah TCL Communication asal Tiongkok tersebut punya visi besar di ranah VR. Tahun lalu, mereka mengawalinya dengan ponsel Idol 4S yang kemasannya bisa disulap menjadi VR headset berbasis Cardboard. Tahun ini ceritanya sudah jauh berbeda.

Di panggung IFA 2016 pekan kemarin, mereka memperkenalkan Alcatel Vision, sebuah VR headset yang bisa beroperasi secara mandiri tanpa perlu disambungkan ke PC atau diselipi smartphone. Yup, ini merupakan VR headsetstandalone yang mengusung komponen elektroniknya sendiri, termasuk halnya unit baterai.

Di dalamnya bernaung spesifikasi ala sebuah smartphone yang meliputi prosesor octa-core buatan Samsung, RAM 3 GB, storage 32 GB dan bahkan konektivitas LTE serta sistem operasi Android Marshmallow. Alcatel tak lupa menyematkan sepasang layar AMOLED, masing-masing berukuran 3,8 inci dengan resolusi 1080 x 1020 pixel, sanggup menyuguhkan sudut pandang seluas 120 derajat dengan latency yang rendah di angka 17 milidetik.

Alcatel Vision memakai semacam penjepit kepala ketimbang strap tradisional / Alcatel

Desainnya sepintas menyerupai Gear VR, terutama di bagian depan. Sisi kanannya juga dihuni oleh sebuah touchpad, akan tetapi ketimbang memanfaatkan strap kepala tradisional, Vision memiliki semacam penjepit yang akan menyangga kepala di bagian depan dan belakang. Di paling belakang, tersembunyi baterai berkapasitas 3.000 mAh.

Kepada Mashable Alcatel menjelaskan bahwa desainnya masih belum final, tapi sudah sangat mendekati versi retail-nya nanti. Alcatel telah merancangnya seergonomis mungkin, bahkan pengguna berkacamata bisa memakainya tanpa harus melepas kacamata.

Alcatel Vision mengemas spesifikasi yang cukup menjanjikan / Alcatel

Soal konten, Alcatel telah bekerja sama dengan sejumlah nama seperti Jaunt VR, Magic Interactive Entertainment dan Fraunhofer. Ketiganya punya peran sendiri-sendiri; Jaunt VR sibuk mengembangkan video VR sinematik, Magic merancang game VR, dan Fraunhofer bertugas mengoptimalkan audio supaya bisa beradaptasi dengan gerakan kepala pengguna.

Alcatel juga tengah bekerja sama dengan mitra lain untuk mengembangkan sistem pembayaran dimana pengguna bisa langsung membeli konten dengan mudah ketika menggunakan headset, plus sebuah SDK berbasis Unity untuk mengundang developer demi menyajikan ekosistem konten yang lebih luas.

Sejauh ini belum ada konfirmasi mengenai banderol harga Alcatel Vision, tapi Mashable memprediksi sekitar $500 sampai $600. Pemasarannya akan dimulai pada kuartal ke-4 tahun ini di Tiongkok, disusul dengan kawasan lain pada kuartal pertama tahun depan.

Sumber: Mashable dan Alcatel.