Targetkan Pelajar SMP dan SMA, Platform Peer-to-Peer Tutoring Homework Hero Diluncurkan
Telah tersedia di platform Android, memiliki 747 jumlah pengguna dua minggu sejak peluncuran
Homework Hero adalah peer-to-peer tutoring platform untuk pelajar yang dilengkapi dengan fitur pilihan tutor layaknya guru les privat melalui chat platform sesama pelajar. Aplikasi ini diciptakan untuk membantu para siswa SMP hingga SMA yang kesulitan memecahkan soal atau pelajaran sekolah. Saat ini Homework Hero sudah bisa diunduh di platform Android.
"Kami mengumpamakan Homework Hero sebagai "Uber for bit-sized tutoring", dengan cara mudah yaitu foto pertanyaanmu [biasanya pekerjaan rumah] dan seseorang akan membantu tanpa repot memilih tutor. Setelah selesai, berikan rating untuk tutornya persis seperti menggunakan Uber atau Go-Jek,” kata Founder dan CEO PT Wira Inspira Nusantara (Homework Hero) Thomas Wiradikusuma.
Salah satu alasan dipilihnya chatting platform sebagai media dari Homework Hero setelah melihat makin banyaknya masyarakat Indonesia yang menggunakan mobile dan sangat menggemari pilihan chat platform. Potensi itulah yang kemudian ditangkap Thomas dan tim untuk membuat aplikasi yang bermanfaat untuk pelajar di Indonesia. Thomas menambahkan saat ini sistem pendidikan di Indonesia cenderung masih sangat konservatif belum sepenuhnya memanfaatkan teknologi untuk mempercepat proses belajar mengajar baik di sekolah maupun di luar sekolah (ekstra kurikuler).
“Selama ini solusi 'tech' yang ditawarkan startup lain kurang cocok diterapkan di Indonesia. Biasanya mereka menawarkan video [seperti Khan Academy] sementara itu di Indonesia sendiri penetrasi Internet masih sangat lambat dan menyulitkan pelajar yang tinggal di daerah dan luar pulau Jawa,” kata Thomas.
Homework Hero mengklaim saat ini telah memiliki 747 orang pengguna sejak diluncurkannya aplikasi ini dua minggu yang lalu, terdiri dari pelajar SMP dan SMA. Jumlah pertanyaan yang telah ditanyakan kepada para tutor, yang pada umumnya sesama pengguna (pelajar), sudah mencapai 394 pertanyaan. Homework Hero turut mencatat sebagian besar soal pertanyaan yang dilemparkan adalah soal Matematika dan Bahasa Inggris.
“Jika jumlah pertanyaan banyak dan tidak dapat ditampung oleh sesama pengguna, biasanya tim dari Homework Hero akan turun tangan membantu menjawab pertanyaan dari pengguna,” ungkap Thomas.
Dilirik investor Malaysia dan Singapura
Saat ini operasional Homework Hero masih bootstrapping, namun sejumlah investor dari Malaysia dan Singapura sudah mulai melirik layanan produk yang ditawarkannya.
Strategi pemasaran yang dilakukan Homework Hero sebelum hingga pasca diluncurkannya aplikasi ini di platform Android berupa iklan di Facebook dan content marketing. Sementara secara offline mereka menjadi sponsor pentas seni (pensi) di sekolah-sekolah.
Meskipun baru dirilis menjelang akhir tahun 2015, Thomas dan tim pengembang Homework Hero memiliki harapan yang besar untuk tahun depan, di antaranya adalah fokus kepada layanan tutoring, mempertahankan pertumbuhan, memperbaiki fitur-fitur inti di aplikasi dan masih banyak lagi.
“Kami sangat percaya dengan apa yang dikatakan Paul Graham, pendiri Y Combinator, yaitu mempertahankan growth. Berbeda dengan tipikal startup di Asia yang ingin 'semua bisa' dari awal, kami ingin fokus di tutoring saja untuk saat ini,” tutup Thomas.
Sign up for our
newsletter