Terima Pendanaan, Aplikasi Rating Film Bioskop Cinepoint Segera Perluas ke Platform OTT
Telah memiliki 40 ribu pengguna sejak dirilis pada tahun lalu
Aplikasi rating dan box office film bioskop Cinepoint mengumumkan perolehan pendanaan tahap awal dengan nilai dirahasiakan dari Ideosource Entertainment. Dana segar tersebut digunakan untuk mengembangkan fitur-fitur yang secara langsung membantu industri perfilman Indonesia, bisa terintegrasi dengan platform lain, dan perluas rating untuk konten di dalam platform OTT.
Ideosource Entertainment sebelumnya juga berinvestasi untuk pendanaan GoPlay, platform OTT milik Gojek. Baik Cinepoint dan GoPlay adalah bentuk komitmen dari Ideosource untuk membangun ekosistem perfilman di Indonesia yang lebih baik.
Cinepoint adalah aplikasi rating dan box office yang tayang di bioskop Indonesia, baik lokal maupun internasional. Rating diukur melalui exit polling yang diisi oleh penonton setelah selesai menonton dan diverifikasi secara real-time. Data box office selalu diperbarui secara rutin, dilengkapi dengan grafik mingguan maupun data historis dan infografik.
Sejatinya aplikasi ini sudah hadir sejak tahun lalu di bawah pengembang Inspira PRJ. Adapun sosok di balik aplikasi Cinepoint adalah akun Twitter @bicaraboxoffice yang kerap memberikan informasi jumlah penonton film yang tengah tayang di bioskop.
Kepada DailySocial, Direktur Utama Cinepoint Sigit Prabowo menjelaskan, Cinepoint berbeda dengan layanan lainnya yang lebih condong ke arah review film. Cinepoint memosisikan diri sebagai pemberi rating film berdasarkan angka, tanpa review. Angka lebih bersifat absolut dan benar-benar menggambarkan penilaian dari penonton.
Menurutnya, metode seperti ini sudah familiar dilakukan di negara-negara maju seperti Amerika Serikat. Akan tetapi, penilaian diambil secara manual lewat secarik kertas yang diisi penonton setelah keluar dari bioskop. Cinepoint mendigitalkan proses tersebut untuk dibawa masuk ke Indonesia.
“Dengan digital, industri bisa mendapat gambaran jauh lebih luas, persebaran penonton, bisa memprediksi selera berdasarkan lokasi, dan lain sebagainya. Kita seperti big data analytics tapi khusus film,” ucapnya, Kamis (25/6).
Untuk memberikan rating, pengguna akan diminta memasukkan lokasi bioskop disertai scan tiket. Lalu memasukkan nama film yang ditonton, jam, dan nomor kursi bioskop. Penonton dapat menilai film dari skala 1-10.
Perlu dicatat, pemberian rating ini disarankan setelah selesai menonton atau tidak jauh dari lokasi bioskop. Setiap rating yang diberikan, pengguna akan mendapat poin.
Ketertarikan Sigit di dunia film dan analitik akhirnya menginspirasi untuk mengembangkan Cinepoint agar lebih serius dan terstruktur agar memberikan dampak positif untuk industri film. Sejak pertama kali dirilis hingga kini, dia menyebut Cinepoint telah mengantongi 40 ribu pengguna.
Salah satu fitur yang akan dikembangkan adalah rating untuk film yang tayang di platform OTT. Kata Sigit, pandemi membuat konsumsi konten film di platform OTT melesat, akhirnya mendorong tim untuk mengembangkan fitur tersebut.
Pendanaan dari Ideosource
Secara terpisah, dalam keterangan resmi yang disebarkan kemarin (24/6), CEO Ideosource Entertainment Andi Boediman menerangkan pihaknya sangat peduli terhadap perkembangan industri film. Namun, tidak bisa disangkal kalau pandemi berdampak luas terhadap industri film, ribuan pekerja film pun banyak yang terdampak secara ekonomi.
More Coverage:
“Oleh karena itu, Ideosource Entertainment melalui Cinepoint melakukan sinergi dengan GoPlay untuk membantu pekerja film,” kata Andi.
Karena Cinepoint kini sudah masuk dalam portofolio Ideosource Entertainment, bersama GoPlay, kini kedua perusahaan saling bersinergi. Di dalam aplikasi Cinepoint akan tersedia voucher GoPlay yang dapat dibeli. Pengguna akan mendapatkan reward cashback setiap pembelian paket berlangganan.
Sign up for our
newsletter