Dark
Light

Valve: Virtual Reality Akan Merombak Kiblat Industri Hiburan ke Dunia Komputer

2 mins read
January 21, 2014

Steam Developer Days 2014 kemarin merupakan konfrensi developer game pertama yang dipayungi oleh Valve. Ia adalah sebuah event ‘eksklusif’ yang diikuti oleh talenta-talenta penting dalam dunia gaming – cukup berbeda dengan BlizzCon dan QuakeCon yang ditargetkan pada end-user.

Dengan diadakannya Steam Dev Days, kita bisa mendapatkan gambaran tentang seberapa signifikan Valve terhadap industri ini, dan tren dunia digital dalam waktu yang akan datang.

Di acara tersebut, Valve mengumumkan beberapa berita tentang strategi Steam selanjutnya dan juga rombakan desain Steam Controller. Namun perusahaan ini tampaknya juga memberikan perhatian khusus pada perkembangan perangkat virtual reality dan fungsinya sebagai alat pendukung hiburan. Dalam Steam Dev Days, Michael Abrash selaku kepala pengembangan VR, memberikan sebuah pembahasan dengan topik ‘What VR Could, Should, and Almost Certainly Will Be Within Two Years’ – atau ‘apa yang bisa dilakukan serta seperti apa VR dalam dua tahun ke depan’.

 

Info menarik: Untuk Mendukung Oculus Rift, Valve Menyiapkan Aplikasi SteamVR

 

Abrash percaya bahwa perangkat headset VR akan melampaui medium-medium lain seperti TV dan teater dalam hal interaktivitas, “Bukan hanya virtual reality semakin berubah menjadi platform besar, ia juga akan menjungkirbalikkan keseimbangan seluruh industri dari penggunaan media tradisional ke arah hiburan komputer.” Terlebih lagi, Abrash juga memperkirakan bahwa hal tersebut akan semakin mudah diraih. Ia dan tim Valve-nya berpendapat bahwa device-device VR dengan harga terjangkau mulai bermunculan di tahun 2015.

Seperti nama yang diusungnya, perangkat virtual reality berupaya menghadirkan sebuah realita yang baru bagi para penggunanya. Hal tersebut ia lakukan dengan sebaik mungkin sehingga mampu ‘membohongi’ otak manusia. Sejauh ini, Oculus Rift-lah yang mampu memberikan hasil terbaik. Pengalaman ‘alternatif’ ini tidak semata-mata digunakan untuk fungsi hiburan, tetapi juga bisa dimanfaatkan untuk dunia iptek seperti penjelajahan dasar laut, ruang angkasa hingga menelusuri permukaan planet Mars.

Hal ini sejalan dengan komentar sang CEO Oculus, Brendan Iribe, dimana semakin realistis penyajian dunia virtual dengan dunia nyata, maka semakin baik pula pengalaman yang didapatkan pengguna.

 

Info menarik: Tutorial Membuat Video Kompilasi Menggunakan YouTube Video Editor

 

Abrash kembali melanjutkan, “Hampir semua orang berpendapat bahwa merasakan dunia VR adalah pengalaman yang ajaib, dan sekali mereka mencobanya, mereka akan sangat menginginkannya.” Tetapi bahkan dengan Oculus VR yang canggih seperti sekarang, ia berpikir bahwa perangkat tersebut masih satu dua langkah di belakang potensi sesungguhnya.

Michael Abrash menekankan bahwa demo prototype Crystal Cove memang menunjukkan kecanggihan terkini teknologi VR, namun masih jauh dari target yang ia dan Valve inginkan: menciptakan keberadaan yang tepat – dimana seakan-akan Anda benar-benar berada disana. Ia menjabarkan apa saja kemampuan visual yang dibutuhkan seperti tingkat latency motion-to-last-photon di 20ms, pixel persistence 3ms, refresh-rate 95Hz, field of vision 110 derajat, resolusi 1K untuk tiap satu mata dan hal-hal teknis lainnya.

Untuk sampai di sana, Valve tidak tinggal diam. Mereka mendukung penuh perkembangan Oculus VR dengan meluncurkan aplikasi dan API SteamVR. Beberapa tim developer yang hadir di konfrensi tersebut sudah mencoba kombinasi software Valve dan hardware Oculus ini dan mereka meresponnya dengan sangat positif.

Akhirnya Abrash menutup pembicaraan ini sebuah kesimpulan, “Sistem VR yang canggih dengan harga terjangkau di tahun 2015 adalah hal yang mungkin – dan ia sedang menanti di sana. Bahkan jika belum dapat diraih saat 2015 tiba, teknologi VR itu tidak akan terlalu jauh untuk dicapai. Virtual reality di PC adalah salah satu hal fenomenal yang pernah terjadi dalam dunia game. Kami akan berbagi apa yang telah kami pelajari, dan kami akan terus melakukannya. Masih banyak sekali hal yang perlu dipelajari dan dipahami tentang VR, dan tentu saja kami tidak bisa melakukannya sendirian; saya harap saat Anda mendalami dunia VR, kita bisa saling membantu, sehingga kita dapat menciptakan sebuah evolusi yang luar biasa di dunia hiburan.”

Via Engadget. Gambar header: Oculus via Shutterstock. 

Previous Story

Dengan SmartWallit Pro Anda Tidak Akan Lagi Kehilangan Dompet

Next Story

Beberapa Situs dan Layanan Yang Wajib Dikunjungi Untuk Pantau Banjir Jakarta 2014

Latest from Blog

Don't Miss

Valve Buat Regulasi Baru di CS:GO, Apa Dampaknya ke Ekosistem Esports?

Selama bertahun-tahun, Valve jarang turun tangan untuk menentukan arah perkembangan
Dota 2 10th anniversary

Rayakan 10 Tahun, Dota 2 Rilis Seri Kosmetik Ikonik Sepanjang Sejarah

Setelah dinantikan sekian lama, Dota 2 akhirnya merilis update untuk