Wi-Charge Adalah Wireless Charger Berbasis Infra Merah yang Tak Memerlukan Kontak Fisik

Meski jauh lebih praktis ketimbang menggunakan kabel, wireless charging masih memerlukan kontak fisik antara handset dan charger. Pertanyaan saya, adakah metode wireless charging yang tidak memerlukan kontak fisik seperti ini?

Ada, dan jawabannya datang dari sebuah startup bernama Wi-Charge yang bermukim di Israel. Mereka ingin memberikan solusi wireless charging yang benar-benar efektif – tidak memerlukan kabel maupun kontak fisik antara handset dan charger, serta dapat bekerja secara otomatis.

Mereka memanfaatkan sinar infra merah untuk menjadi penghantar energi listrik. Tidak ada radiasi yang membahayakan, dan charging bisa dilakukan dari jarak sekitar 9 meter.

Info menarik: LG Hausys Ingin Menyulap Permukaan Meja Menjadi Wireless Charger Lewat Techtop

 

Penasaran bagaimana cara kerjanya? Pertama, harus ada transmitter Wi-Charge yang terpasang di ruangan. Transmitter tersebut berukuran kecil, dan idealnya disematkan pada colokan lampu di langit-langit ruangan berukuran sekitar 50 m² sehingga charging bisa dilakukan untuk beberapa perangkat sekaligus.

Pada perangkat-perangkat tersebut, kita perlu menyematkan receiver khusus dengan sel photovoltaic di dalamnya. Gunanya adalah untuk menangkap sinar infra merah tersebut dan mengubahnya menjadi energi listrik, mirip seperti cara kerja panel surya pada umumnya.

Sebelum Anda kecewa bahwa metode wireless charging besutan Wi-Charge ini mengharuskan perangkat Anda untuk ditanami komponen receiver khusus, ketahuilah bahwa receiver tersebut berukuran jauh lebih kecil dari transmitter-nya.

Artinya, ke depannya pabrikan perangkat elektronik dapat mengintegrasikan komponen tersebut ke produk-produk buatannya. Dan jika hal tersebut tidak memungkinkan, maka Wi-Charge sendiri akan ambil bagian dengan merancang casingsmartphone atau tablet yang telah ditanami receiver tersebut.

Info menarik: Ampere, Power Bank Plus Wireless Charger Jadi Satu

Wi-Charge tidak perlu diaktifkan secara manual untuk bisa mengisi ulang baterai milik perangkat elektronik. Ia akan otomatis bekerja ketika perangkat yang kompatibel berada pada jangkauannya. Saat keluar dari area tersebut, charging pun akan berhenti.

Teknologi wireless charging otomatis yang selalu aktif ini masih butuh waktu untuk realisasi. Berbicara kepada CNET, Wi-Charge berencana memasarkan produk-produknya secara bertahap: transmittersmart home di tahun 2016, dengan rentang harga sekitar $50 sampai $100, case atau dongle untuk perangkat mobile di tahun 2017, dan disusul oleh receiver yang terintegrasi pada perangkat di tahun 2018.

Sumber: Business Wire via CNET.