Potensi Startup “Unicorn” Menelurkan Anak Perusahaan dengan Valuasi Tinggi
GoPay dikabarkan telah mendapat valuasi setidaknya $4 miliar, unit pembayaran startup lain “on track” ke arah yang sama
GoPay dikabarkan telah menyandang gelar “unicorn”. Hal ini didorong filing baru perusahaan yang pertama kali dirilis DealStreetAsia yang menyebutkan valuasi pre-money setidaknya mencapai $4 miliar. Sumber kami memastikan bahwa ada porsi pendanaan Seri F Gojek (termasuk dari Facebook dan PayPal) yang masuk secara langsung ke GoPay.
Menurut filing tersebut Gojek dikabarkan masih memiliki sekitar 70-an% saham GoPay, sementara sisanya sudah dimiliki pihak eksternal. Pihak GoPay sendiri kepada DailySocial menyatakan tidak mengomentari rumor di pasar.
Sebelumnya, platform video on-demand GoPlay, anak perusahaan Gojek yang lain, juga telah mendapatkan pendanaan secara independen.
Tak hanya Gojek
Startup unicorn lokal lain juga mengelola anak perusahaan untuk memperluas ekosistem bisnisnya. Traveloka gesit menggarap bisnis finansial sejak awal tahun 2019 lalu. Pesatnya pertumbuhan produk paylater mendorong perusahaan merencanakan berbagai skema baru, termasuk mengoperasikan perusahaan multifinance sendiri sebagai mitra lender, yakni PT Caturnusa Sejahtera Finance.
Caturnusa adalah rebranding dari PT Malacca Trust Finance, perusahaan finansial besutan PT Batavia Prosperindo Finance Tbk yang dijual ke PT Hermes Global Ventures. Hermes Global diketahui memiliki afiliasi dengan Traveloka.
Strategi tersebut memang terbukti sukses sebelum pandemi melanda. Berbekal statistik transaksi yang ada, Presiden Traveloka Group Henry Hendrawan percaya diri untuk membawa unit finansial perusahaan menjadi unicorn di tahun 2020. Sayangnya Covid-19 memberikan tekanan bisnis yang sangat besar di segmen travel, sehingga banyak penyesuaian yang harus dilakukan perusahaan di sektor ini, termasuk Traveloka.
Startup unicorn lain, Shopee (kendati tidak sepenuhnya berbasis di Indonesia), juga menempuh metode serupa. Demi mempermudah konsumen bertransaksi, Shopee mengembangkan produk ShopeePay dan ShopeePayLater.
Unit finansial jadi kunci
Jika melihat ulasan di atas, bisa ditarik benang merah bahwa unit finansial menjadi perhatian penting masing-masing perusahaan. Unit tersebut menopang transaksi ke layanan utama dengan nominal yang sangat besar. Para perusahaan cenderung mulai memilih pengelolaan arus kas dilakukan sendiri – melalui anak usahanya, alih-alih membiarkan transaksi terlalu banyak melewati platform di luar ekosistem.
Keberhasilan Ovo menjadi startup unicorn melegitimasi bahwa bisnis pembayaran digital memiliki peluang besar di Indonesia – Ovo sendiri dipilih untuk mendukung transaksi di Grab dan Tokopedia (dan sejumlah aplikasi lain).
Menurut Fintech Report 2019, empat besat platform pembayaran digital terpopuler diduduki oleh Ovo, GoPay, Dana, dan LinkAja. Sementara paylater banyak digunakan di Ovo, Gojek, Traveloka, dan Shopee.