Banananina Luncurkan Situs E-Commerce, Sajikan Penjualan Online Fashion Mewah
Diharapkan transaksi bisa meningkat dua kali lipat dari platform e-commerce yang diluncurkan
Banananina penjual produk fashion mewah di Indonesia hari ini mengumumkan strategi ekspansi digital untuk lebih mendekatkan diri ke pelanggannya di luar kota Jakarta dengan meluncurkan situs e-commerce. Awalnya Banananina mulai berjualan produk melalui Multiply (saat ini situs Multiply sudah pivot dengan model bisnis yang signifikan berbeda) dan mall-to-mall bazaar di 2009 silam. Kemudian mulai merambah ke media sosial Facebook dan Instagram, membuka gerai di Jakarta, hingga akhirnya kini mengadu nasib bersaing dengan beragam layanan belanja online di internet.
Produk yang dijual tergolong high-class dengan berbagai kategori, mulai dari tas, aksesoris, sepatu dan produk kecantikan. Dengan hadirnya e-commerce, Banananina akan mulai merambah menyediakan produk untuk pria.
Fitri Maya Safira selaku Founder Banananina menerangkan ide meluncurkan e-commerce sebenarnya sudah muncul dari setahun lalu. Menurutnya langkah untuk menambah channel penjualan ke online diharapkan bisa memacu transaksi penjualan per harinya dari awalnya hanya 30 item, dapat tembus sekitar 70 item untuk tahap awalnya.
"Penjualan offline itu kurang maksimal, karena opsi yang ditawarkan terbatas untuk pembeli. Kami harapkan transaksi di online bisa memacu lebih banyak orang untuk berbelanja dengan berbagai kemudahan yang kami berikan," ujarnya, Kamis (17/11).
Mengingat produk yang dijual adalah barang mewah, maka pihak Banananina menjamin seluruh barang bergaransi asli karena barang diambil dari supplier yang memiliki izin resmi. Pihak Banananina juga memberikan jaminan barang dapat dikembalikan, tapi khusus untuk pembelian sepatu saja.
"Untuk menjamin barang asli atau tidak, sekarang ini kan sudah mulai identik sekali. Terkadang saya juga ikut turun tangan untuk periksa keaslian barang."
Saat ini pelanggan Banananina tidak hanya berasal dari Jakarta saja, melainkan tersebar di Bandung, Surabaya, Aceh, Makassar, Jayapura, Timika dan Biak.
"Buying power masyarakat di luar Jawa itu sangat tinggi, namun brand preference mereka belum banyak karena sedikitnya pilihan toko di kota tersebut."
Dari model bisnis Banananina, sebenarnya tidak jauh berbeda dengan e-commerce asal Singapura yakni Reebonz yang kini mulai ekspansi ke tanah air. Karena tidak ada perbedaan yang signifikan, secara otomatis Reebonz adalah kompetitor head-to-head dengan Banananina.
"Kami tidak khawatir dengan kompetisi, hal ini kan sudah lumrah terjadi di bisnis manapun," pungkas Fitri.