1. Startup

BRTI dan First Media Akhirnya Bertemu Bahas Penghentian Layanan Sitra Wimax

Sebagai lanjutan dari kabar dihentikannya layanan dari Sitra Wimax yang ramai tersiar beberapa waktu kemarin, pihak Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) selaku badan otoritas pemerintah yang mengatur industri telko di Indonesia akhirnya bertemu dengan pihak First Media selaku penyedia layanan Sitra Wimax yang memutuskan untuk menghentikan layanannya pada 7 Juni mendatang. Seperti apa hasil dari pertemuan tersebut?

Pertemuan yang diadakan oleh pihak BRTI dengan PT. First Media Tbk tersebut bertujuan untuk mengumpulkan keterangan perihal penghentian layanan internet broadband Sitra Wimax mulai 7 Juni mendatang. Pasalnya, semenjak Sitra Wimax mengumumkan pergantian teknologi tersebut, BRTI belum mendapatkan surat keterangan resmi apapun dari pihak First Media perihal proses migrasi tersebut.

Setelah akhirnya kedua belah pihak tersebut bertemu beberapa waktu lalu, menurut Kontan, Gatot S. Dewa Broto selaku Kepala Pusat Informasi dan Humas Kemenkominfo mengkonfirmasi perihal kabar ini. "Mereka memang akan melakukan penghentian layanan (Sitra Wimax) karena ada perubahan teknologi," ujarnya.

Layanan Sitra dari First Media, seperti yang sudah kami beritakan sebelumnya memang berencana akan mengganti teknologi Wimax-nya dengan teknologi terbaru yang disebut Time-Division Duplex Long Term Evolution (TDD-LTE) dan diklaim jauh lebih canggih dan efisien dibandingkan dengan teknologi Wimax.

Berkaitan dengan proses migrasi ini, Sitra Wimax telah lebih dahulu memberikan tiga opsi yang dapat dijadikannya sebagai “modal” pertanggung jawaban terhadap pelanggannya yang hingga kini masih terdaftar sebagai pelanggan Sitra Wimax. Melalui situs resminya, Sitra Wimax menginformasikan ketiga opsi tersebut.

Opsi yang pertama adalah, pelanggan dapat menunggu selesainya proses update teknologi. Opsi kedua, pelanggan dapat menjual modem Wimax kepada First Media dengan harga jual sewaktu konsumen membeli modem tersebut pertama kali. Opsi terakhir, pelanggan dapat mengalihkan layanan internetnya dengan beralih ke layanan internet kabel dari First Media. Dilihat dari opsi ini, sepertinya konsumen akan lebih banyak memilih opsi terakhir ketimbang dua opsi sebelumnya.

Masih menurut Gatot, pihaknya menyatakan akan memberikan respon yang legowo jika First Media memiliki tanggung jawab dengan pemberian kompensasi terhadap pelanggannya. “Sejauh First Media bertanggung jawab untuk memberikan kompensasi, maka penghentian sementara layanan Wimax tersebut tidak masalah. Yang penting konsumen jangan sampai ditelantarkan, dan First Media pun harus terus update informasi kepada BRTI.” Imbuhnya.

Dari segi pengguna atau konsumen, pemberian kompensasi melalui tiga opsi tersebut dinilai sudah cukup bagi konsumen. Setidaknya hal itulah yang disampaikan oleh Tulus Abadi - Pengurus Harian Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI). Namun bagi dirinya, First Media juga harus lebih terbuka dengan pelanggannya terkait hal ini agar tidak terjadi kesalahpahaman di masa mendatang. "Seberapa emergency-nya update teknologi tersebut hingga layanan internetnya harus dimatikan sementara. Itu perlu dijelaskan kepada konsumen," tandasnya.