Carsome Indonesia Lakukan Suksesi, Segera Rambah Model Bisnis C2B2C
Tunjuk Delly Nugraha sebagai General Manager Carsome Indonesia
Guna menggenjot bisnisnya di Indonesia, platform penjualan mobil bekas Carsome baru saja menunjuk Delly Nugraha sebagai General Manager Indonesia. Sebelumnya Delly dikenal sebagai VP di Gojek yang bertanggung jawab untuk pengembangan mitra UKM. Suksesi ini juga dijadikan Carsome sebagai wujud komitmen untuk secara serius menggarap pasar Indonesia. Pemahaman tentang pasar lokal dianggap penting untuk menunjang tujuan tersebut.
Dalam acara jumpa media siang ini (26/11), Delly menyampaikan sejumlah strategi yang akan diambil untuk meningkatkan bisnis Carsome. Salah satunya akan meluncurkan model bisnis C2B2C di tahun 2021, memungkinkan konsumen menjual mobil bekasnya, sekaligus membeli mobil bekas lewat aplikasi. Sebelumnya Carsome mengaplikasikan layanan C2B, sebagai medium konsumen menjual mobilnya ke dealer -- di dalamnya termasuk layanan promosi, inspeksi, dan pembayaran.
Lebih lanjut Delly mengatakan, ada dua hal yang akan dilakukan untuk memperkuat eksistensi Carsome Indonesia. Pertama, terus membangun kepercayaan konsumen dengan meningkatkan layanan jual-beli mobil bekas yang mudah, cepat, dan transparan. Kedua, membangun kekuatan organisasi dan tim di tengah situasi pandemi Covid-19. Ia yakin pertumbuhan hasil bisnis yang positif sejalan dengan menghasilkan margin bisnis yang positif juga.
"Pasar mobil bekas sempat terkena dampak pandemi, namun sudah mulai menunjukkan pertumbuhan kembali sejak beberapa bulan terakhir. Kami yakin pasar mobil bekas akan kembali pulih dan membaik di 2021. Peran kami di Carsome adalah untuk terus menjaga bahkan menaikkan momentum kebangkitan pasar mobil bekas," ujar Delly.
Menurut hasil riset yang dilakukan DSResearch tahun 2018, ada beberapa layanan penjualan mobil yang saat ini populer di Indonesia. Kala itu survei diikuti 729 responden yang pernah melakukan transaksi penjualan mobil melalui aplikasi. Selain Carsome, ada BeliMobilGue (kini sudah rebranding jadi OLX Autos) dan Carro.
Carsome mulai hadir di Indonesia sejak tahun 2017. Seiring penguatan bisnis, termasuk pendanaan seri C senilai $50 juta yang didapat akhir tahun 2019, saat ini di Indonesia mereka telah merangkul lebih dari 4100 dealer. Secara keseluruhan mereka juga sudah membantu menjual lebih dari 100 ribu mobil bekas di wilayah operasionalnya, yakni di Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Singapura.
Turut hadir dalam acara Grace Quah selaku Regional Marketing Director. Ia mengatakan, pasar yang paling signifikan untuk Carsome adalah Indonesia dan Malaysia. Banyak upaya yang tengah dilakukan untuk menjadi pemimpin pasar, tak terkecuali mereka tengah menggalang pendanaan baru untuk menghadirkan berbagai inisiatif produk dan layanan untuk konsumen. Belum ada detail yang bisa disampaikan soal penggalangan dana, prosesnya belum rampung.
Tahun ini, Carsome juga meluncurkan beberapa produk teknologi, yaitu aplikasi CARpartner dan CARdealer (sebelumnya dikenal sebagai CarsomeGO) untuk lebih mempermudah dan mempercepat proses pencarian informasi mobil bekas dan kenyamanan bertransaksi yang diperuntukkan bagi para dealer mobil bekas.
“Kami punya unique value proposition, dari sisi dealer mereka akan mendapatkan penawaran lebih banyak dan cepat (setelah barang diinspeksi). Adanya opsi yang lebih lengkap membuat mereka lebih senang. Dari sisi konsumen, produk juga ditawarkan dengan harga yang kompetitif, karena sistemnya kami menawarkan mobil bekas yang dijual kepada banyak dealer sekaligus – mereka bisa menawar sampai deal di angka tertentu,” ujar Delly.
More Coverage:
Dengan hadirnya model bisnis dan inovasi-inovasi baru, Delly cukup optimis membawa Carsome untuk menjadi pemimpin pasar. Tahun ini, pihaknya juga mengklaim telah meningkatkan penjualannya sebanyak dua kali lipat dari sebelum pandemi. Bahkan, pertumbuhan mobil bekas yang terjual lewat Carsome meningkat hampir 300% quarter-on-quarter pada kuartal ketiga tahun ini.
*Catatan: Kami merevisi bagian model bisnis, dari C2C ke C2B2C