Galemoru Ramaikan Pasar Jual-Beli Mobil Online
Galemoru memosisikan sebagai platform online pertama di Indonesia yang memfasilitasi pembelian mobil baru
Pasar otomotif online Indonesia kembali diisi oleh pemain baru di segmen car marketplace. Galemoru resmi memperkenalkan aplikasinya yang diposisikan sebagai platform pertama di Indonesia yang memfasilitasi pembelian mobil baru secara instan, aman, dan transparan.
Galemoru didirikan oleh Harry Sendiko (CEO) yang sebelumnya mengecap perjalanan karier panjang selama 30 tahun lebih di Astra International. Adapun aplikasi tersebut dikembangkan sejak Oktober 2021.
Kehadiran Galemori dikatakan untuk menjawab perubahan perilaku generasi Z dan milenial terhadap tren belanja online. Selain itu, pihaknya melihat belum ada penjualan mobil di Indonesia yang 100% dilakukan lewat aplikasi. Kebanyakan transaksi di sejumlah car marketplace masih terjadi secara hibrida, alias menggabungkan O2O untuk meningkatkan pengalaman pembeli.
"Kita melihat bahwa gen Z itu cenderung tidak ingin membeli melalui salesman, karena faktor tidak transparan, hanya berorientasi pada penjualan, dan tidak memahami produk. Ini yang saya dapati dari [pengalaman saya] di lapangan langsung," tutur Harry ditemui di acara peluncuran Galemoru di Jakarta (7/12).
Untuk memberikan pengalaman transaksi all-in-one dalam satu aplikasi, Galemoru menggandeng sejumlah tenant, mencakup diler hingga perusahaan asuransi. Saat ini, ekosistem Galemoru telah bekerja sama dengan 5 merek mobil, 4 perusahaan leasing, dan 5 perusahaan asuransi.
Secara bertahap, mereka akan menambah ekosistemnya, tak cuma fasilitas transaksi, tetapi juga layanan pelengkap, seperti perbaikan mobil, spare part, hingga trade-in dalam aplikasinya. Pihaknya juga membuka peluang kemitraan B2B dengan startup atau penyedia layanan yang mendukung ekspansi bisnisnya.
Aplikasi Galemoru kini sudah dapat diunduh di Google Play Store dan AppStore.
Pasar otomotif digital
Saat ini, pasar otomotif digital di Indonesia kebanyakan justru menggarap platform jual-beli mobil bekas, seperti Broom, Moladin, dan mobbi milik Grup Astra. Namun, Galemoru menyebut potensi penjualan mobil baru masih besar mengingat siklus penjualan mobil bekas dipicu oleh keinginan pemilik mobil untuk mengganti unitnya dengan yang baru.
More Coverage:
Meski platform jual-beli mobil bekas mendominasi, digitalisasi pada ekosistem pelengkapnya juga mulai berkembang. Ada yang berfokus pada sektor aftermarket otomotif, seperti Otoklix dan Bengkel Mania.
Berdasarkan proyeksi Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), penjualan mobil pada 2024 diestimasi naik menjadi 1,1 juta, yang mana telah memperhitungkan gejolak politik karena Pemilu.
Sign up for our
newsletter