Chat GPT: AI yang Sangat Bermanfaat bagi Gen Z! Simak Cara Menggunakannya
Melihat perkembangan pengguna Chat GPT yang semakin masif, muncul ketakutan akan dampak Negatif yang muncul
Open AI, sebuah perusahaan penelitian yang didirikan oleh Elon Musk dan Sam Altman tengah membuat heboh warga internet. Perusahaan ini meluncurkan sebuah artificial intelligence (AI) yang dapat membantu kalian dalam mengerjakan sesuatu, entah itu tugas kuliah ataupun pekerjaan. AI yang mereka luncurkan bernama Chat GPT. Lantas, Apasih Chat GPT itu? Bagaimana cara menggunakannya?
Chat GPT: Sebuah AI dalam bentuk percakapan yang siap menjadi asistenmu!
Chat GPT (a Generative pre-Trained Transformer) pertama kali diluncurkan ke publik pada November 2022. Chat GPT merupakan sebuah AI berbentuk percakapan yang dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kamu berikan. Sangat mudah dalam menggunakan AI ini. Selain itu, kamu akan diberikan jawaban yang akurat dengan cepat.
Selain itu, kamu juga dapat menggunakan Chat GPT ini dalam Bahasa Indonesia. Dan pastinya, hal ini akan memudahkan bagi kamu yang belum mahir dalam berbahasa Inggris.
Cara mengggunakan Chat GPT?
Cara menggunakan Chat GPT ini sangat mudah. Kamu hanya perlu mengunjungi website Chat GPT di https://chat.openai.com/. Setelah itu, kamu hanya perlu melakukan Sign-up dan mengikuti langkah-langkah yang diberikan untuk melakukan pendaftaran hingga melakukan verifikasi.
Prosesnya pun cepat, hanya membutuhkan waktu berkisar 5–10 menit saja. Setelah kamu berhasil membuat akun, kamu dapat langsung menggunakan Chat GPT dengan mengetikkan pertanyaan-pertanyaan yang kamu inginkan.
Namun sayangnya, Chat GPT terkadang memiliki gangguan ketika banyak orang yang menggunakannya. Jika kamu ingin menjadi pengguna prioritas Chat GPT, kamu dapat upgrade ke akun Plus dengan membayar sebesar USD $20 atau sekitar 305 ribu rupiah per-bulannya.
Dengan akun Plus ini, kamu akan mendapatkan keuntungan seperti: kemudahan akses Chat GPT meskipun banyak yang sedang menggunakan, respon AI yang lebih cepat, dan menjadi pengguna prioritas dalam mengakses fitur-fitur baru.
Apa aja yang bisa dilakukan Chat GPT?
Pada intinya, ada banyak hal yang dapat kamu lakukan dengan menggunakan Chat GPT ini. Asalkan, kamu sudah benar-benar menguasainya atau paham dalam penggunaannya. Pada contoh di atas, penulis meminta Chat GPT untuk membuatkan sebuah essay dalam 150 kata.
Dan tak lama kemudian, Chat GPT langsung membalas permintaan tersebut. Bukan hanya itu, kamu juga dapat meminta menuliskan sebuah essay berdasarkan referensinya juga.
Hadirnya Chat GPT ini bagaikan sebuah asisten untuk membantu pekerjaan kamu. Dengan AI ini, ketika kamu kesulitan dalam berpikir ataupun pekerjaannya, kamu dapat langsung menanyakannya dan jawaban yang didapatkan pun cepat dan cukup akurat.
Chat GPT: Teknologi favorit Gen Z?
Generasi Z yang terbiasa akan penggunaan teknologi akan sangat menyenangkan bila bermain dengan Chat GPT. Bagaimana tidak, AI canggih ini dapat memberikan berbagai jawaban atas pertanyaan yang kamu berikan, entah itu untuk pengerjaan tugas atau bahkan meminta saran dan rekomendasi.
Generasi Z yang terkenal dengan “ingin yang instan” akan sangat senang apabila sudah menguasai AI ini. Pasalnya, mereka dapat memanfaatkan AI ini untuk mengerjakan tugas sekolah. Selain itu, generasi Z juga dapat melakukan berbagai eksperimen dengan Chat GPT.
Keunikan Chat GPT
Berbicara keunikan, Chat GPT akan memberikan kamu jawaban dengan struktur bahasa yang sangat sempurna. Dalam Bahasa Indonesia ataupun Bahasa Inggris pun, Chat GPT memiliki format penulisan yang sangat baik dan mudah untuk dipahami.
Jadi, dengan menggunakan Chat GPT ini, kamu tidak akan kebingungan ketika membaca jawaban yang telah diberikan. Bahkan jika ada yang tidak dimengerti, kamu dapat menanyakan ulang bagian mana yang kurang kamu pahami.
Kesimpulan
Chat GPT yang dirilis oleh Open AI menjadi sebuah inovasi dan pelopor. Dengan hadirnya Chat GPT ini, akan ada banyak kemudahan yang dapat dimanfaatkan oleh manusia. Struktur bahasa yang mudah dipahami pun menjadi sebuah keunikan sehingga memudahkan pengguna dalam mencari informasi.
Namun demikian, Chat GPT ini akan menjadi kurang baik apabila dimanfaatkan oleh generasi Z jika mengalami ketergantungan dalam mengerjakan tugas menggunakan AI. Untung saja, sekarang sudah ada anti-Chat GPT–sama seperti Turnitin–yang dapat mendeteksi apakah sebuah tulisan dibuat dari Chat GPT atau tidak.
---
Artikel ini ditulis oleh Fahmi Fadillah, alumni program DNA #Cohort1 yang digagas oleh DailySocial.id