CT Corp Juga akan Masuki Sektor E-Commerce
Menambah panjang deretan konglomerat yang ingin menjadi juara di segmen ini
Tak perlu waktu lama sampai semua raksasa bermodal besar, terutama yang sudah memiliki bisnis mapan di bidang ritel, ambil bagian dalam perlombaan marathon e-commerce Indonesia. Setelah Salim Group menggandeng raksasa ritel Korea Selatan Lotte untuk ambil bagian tahun depan, kini giliran CT Corp milik pengusaha Chairul Tanjung yang menyiapkan amunisi di sektor ini. Belum ada informasi kapan layanan e-commerce CT Corp bakal beroperasi, tetapi nantinya operasional layanan ini terpisah dari Trans Retail yang membawahi berbagai unit bisnis ritel CT Corp.
Seperti dikutip dari Detik, Chairul Tanjung mengatakan, "E-commerce saat ini sedang kita siapkan karena kita maunya begitu masuk harus langsung jadi juara. Kalau nggak jadi juara, mending nggak usah buat, karena line bisnis kita ini komplit. Ada hypermarket, department store, airlines, hotel, food and beverages, dan juga entertainment. Kita mau nanti semua platform e-commerce kita harus tersedia."
Dari bisnis ritel yang dimilikinya, CT Corp bisa dibilang punya berbagai properti yang cocok dijual secara online. Tanpa dukungan pihak ketiga pun, bakal ada banyak hal yang langsung tersedia ketika layanan e-commerce ini siap. Sebut saja jaringan hypermarket Carrefour, department store Metro, berbagai hotel dan tempat hiburan di bawah manajemen TransStudio, dan sejumlah produk fashion branded menjadi nilai tambah bagi layanan e-commerce ini. Tentunya jika mereka tahu bagaimana mengeksekusinya secara online.
Menjadi juara di layanan e-commerce Indonesia tidak akan terjadi dalam waktu singkat. Perlu modal besar dan nafas panjang untuk bersaing dengan Lazada, Tokopedia, Matahari Mall, dan berbagai konglomerat lain yang berlomba-lomba menjadi Amazon-nya Indonesia. Diperkirakan industri e-commerce di Indonesia akan bernilai $130 miliar di tahun 2020.