[Dailyssimo] Internet, Dunia yang Tidak Memiliki Batas
Obrolan saya dengan Fred ini mengingatkan saya pada obrolan lain beberapa bulan silam. Ada salah seorang teman yang tinggal di Bali yang juga ingin sekali pindah ke Jakarta, karena ia tidak ingin di-disclose namanya jadi kita sebut saja teman saya ini Bram. Ia bercerita bahwa iklim usaha di Bali sangatlah sulit karena kondisi mulai dari manpower sampai iklim berbisnis tidak terlalu mendukung. Bram ingin membangun usaha apparel di Bali.
Fred dan Bram memiliki kesamaan pola pandang yang membuat mereka terperangkap secara geografis pada tempat mereka tinggal. Saya tidak tahu dengan Anda para pembaca, namun bagi saya yang sudah cukup lama bernafas dalam dunia online, agak aneh rasanya jika kita masih terperangkap seperti kedua orang teman saya tersebut. Kondisi internet pada saat ini jauh lebih baik dibandingkan ketika saya memutuskan untuk terjun pertama kali di dunia online (sekitar awal tahun 2000-an), biaya koneksi internet makin terjangkau, yang artinya kemudahan untuk terkoneksi secara global hanya ditentukan oleh niat dan sedikit effort saja.
Saya memberikan satu pertanyaan pamungkas pada kedua orang teman saya ini, yaitu:
- Kalau masuk ke internet bisa dilakukan dengan mudah, kenapa harus pindah ke Jakarta? Bukankah internet menjadikan bisnismu bisa terlihat sampai Jakarta (bahkan lebih) tanpa harus pindah?
- Kalau masuk ke internet bisa dilakukan dengan mudah, kenapa hanya Jakarta? Mengingat internet adalah dunia baru yang borderless.
Bagaimana menurut Anda?
Ia sempat bekerja di Yahoo! selama lebih dari 4 tahun sebagai community manager dan sempat pula menjabat sebagai Country Manager untuk sebuah perusahaan start-up social media monitoring yang bernama Thoughtbuzz.
Untuk mendapatkan update terbaru, Anda bisa memfollow @bangwinissimo di Twitter, atau membaca blognya di bangwinissimo.com.
[Gambar]