Di Balik Strategi Penjualan Cepat "Flash Sale" Lazada Indonesia yang Telah Berjalan Satu Tahun
Penjualan cepat Lazada telah melibatkan lima belas tipe smartphone berbeda dari delapan brand yang bekerja sama
Indonesia merupakan pasar yang unik bagi para pemain e-commerce, baik itu dari sisi geografis maupun pengguna akhir atau pembeli. Ragam strategi telah diadopsi para pemain e-commerce Indonesia demi menjangkau konsumen lebih luas, dan salah satu yang terbilang mendulang sukses adalah Flash Sale atau penjualan cepat yang dijalankan oleh Lazada Indonesia. Setelah satu tahun berjalan, terhitung ada delapan brand smartphone yang bekerja sama dan Lazada Indonesia berencana untuk tetap melanjutkan kampanye ini ke depannya.
Pada dasarnya kampanye flash sale Lazada mencoba menawarkan sebuah produk baru secara esklusif dengan elemen keterbatasan waktu dan keterbatasan jumlah produk yang bisa diperoleh. Lazada Indonesia sendiri memulai kampanye ini di awal September tahun lalu dengan membawa produk Xiaomi Redmi 1S. Melalui kampanye ini juga brand Xiaomi masuk secara resmi ke pasar Indonesia.
Belajar dari pengalaman kampanye pertama yang tidak berjalan mulus
Sayangnya, kampanye tersebut tidak berjalan semulus yang diharapkan oleh Lazada. Ketika kampanye dimulai, situs Lazada Indonesia justru tumbang dan pada banyaknya keluhan yang diterima. Meski tak berjalan mulus, namun hasil akhir yang ingin dicapai berhasil diraih, yakni produk terjual habis hanya dalam kurun waktu di bawah satu jam saja.
Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Sebastian Sieber mengatakan, "Sebelumnya [merujuk pada waktu kampanye berjalan pertama kali], kami menerima banyak keluhan pengguna. [...] Apa yang kami lakukan di masa lalu, kami meremehkan demand dan itu berdampak pada lambatnya akses situs kami. Tapi, sekarang kami telah belajar bagaimana mengatasi itu semua."
Sebastian mengklaim bahwa sejak kejadian 'tumbang' tersebut, Lazada Indonesia belum pernah sekalipun tumbang kembali ketika menjalankan kampanye Flash Sale. Alasannya, karena kini Lazada Indonesia selalu menginformasikan 2-3 minggu kepada tim teknis sebelum kampanye berjalan untuk persiapan dari sisi infrastruktur. Bahkan, menurut Sebastian mereka juga melakukan simulasi untuk stress test.
"Kami harus dapat bersiap untuk akses yang bisa mencapai 2000-5000 pengguna per menit di awal kampanye. Jika dapat bertahan di 5-10 menit pertama, kami akan baik-baik saja," ungkapnya.
Setelah mendulang sukses dengan Redmi 1S, Lazada Indonesia coba melanjutkan kemitraan dengan tujuh brand internasional lainnya. Setelah satu tahun, sudah ada 15 tipe ponsel pintar dari delapan brand internasional yang berhasil dijual melalui kampanye ini. Kedelapan brand yang telah bekerja sama yaitu Xiaomi, One Plus One, ZTE, Alcatel, Infinix, Meizu, Lenovo, Motorola, dan Huawei.
Sejauh ini, menurut Sebastian, ada tiga brand yang memegang rekor penjualan Flash Sale di Lazada. Posisi pertama diduduki oleh Xiaomi Redmi 2 yang berhasil menjual 40.000 unit dalam 40 menit. Posisi kedua ditempati oleh Lenovo A7000 yang berhasil menjual 5000 unit dalam 18 menit. Terakhir ada Meizu M2 Note yang terjual sebanyak 6000 unit dalam 60 menit.
Rencana ke depan dengan kampanye flash sale
Sejauh ini, kampanye flash sale Lazada Indonesia sangat erat kaitannya dengan smartphone. Menurut Sebastian ini tak lepas dari demand yang tinggi yang ditunjukkan oleh masyarakat Indonesia terhadap perangkat itu sendiri. Tapi, tak menutup kemungkinan juga ke depannya akan merambah masuk ke kategori lain.
Sebastian mengatakan, "Ke depannya akan ada lebih banyak lagi kampanye flash sale, tetapi kami akan memilih produknya dengan hati-hati, tergantung pada demand pasar terhadap produk itu sendiri."
"Saat ini memang baru smartphone, tetapi tak menutup kemungkinan ke depannya kami akan mencoba kategori lain. Saat ini baru sebatas ide saja, tetapi bisa saja kai merambah ke kategori groceries," tambahnya.
Jika dilihat dari sisi brand maupun pembeli, metode penjualan cepat ini memang memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri. Dari sisi brand, mereka dapat memanfaatkan kanal flash sale sebagai media untuk meningkatkan brand awareness seperti yang dilakukan Infinix dan Alcatel. Selain itu, bisa juga dimanfaatkan sebagai alat ukur demand produk di pasar dan juga sebagai kanal untuk menjangkau pengguna lebih banyak.
Sedangkan dari sisi pengguna, dampak yang dirasakan lebih kepada sisi psikologis yang membuat mereka merasa memiliki produk secara esklusif dan merasa sebagai kelompok pertama yang memiliki produk tersebut. Harga yang lebih murah bisa menjadi pertimbangan lainnya. Namun, dari sisi infrastruktur juga harus diperhatikan kesiapannya agar tidak menyebabkan situs yang bersangkutan tumbang.
Lazada Indonesia sendiri dalam waktu dekat ini berencana untuk menggelar flash sale kembali. Rencananya, di 28 September 2015 nanti Lazada Indonesia akan membawa produk Redmi 2 Prime masuk dengan kampanye flash sale.