DOKU Luncurkan 'Wallet-as-a-Service', Mudahkan Pemilik Bisnis Buat Dompet Digitalnya Sendiri
Menjadi bagian dari misi "beyond payment" perusahaan
DOKU resmi merilis layanan Wallet-as-a-Service (WaaS) bagi mitra bisnis yang ingin menambah fitur dompet elektronik (e-wallet) ke dalam ekosistem bisnisnya. Layanan WaaS memiliki fungsi untuk memfasilitasi transaksi pengguna dan mengelola arus keuangan.
WaaS didukung dengan infrastruktur e-wallet yang akan dihubungkan dengan API ke ekosistem mitra. Saat ini, DOKU menggandeng Tomoro Coffee dan Coda sebagai merchant pertama yang menerapkan layanan WaaS ke dalam operasional perusahaan.
"Selama ini, lisensi e-money dan e-wallet dari Bank Indonesia diterapkan DOKU e-Wallet sebagai salah satu opsi pembayaran di ekosistem kami. Lewat interaksi bersama merchant, kami dapat ide baru untuk mengoptimalkan layanan ini,” tutur Co-Founder & COO DOKU Nabilah Alsagoff dalam keterangan resminya.
Ia menambahkan inovasi ini akan memudahkan para merchant karena bisnis berbasis aplikasi tinggal menambahkan fitur e-money di dalamnya. Adapun, layanan WaaS hadir dalam dua fungsi dan dua segmen pasar, yakni:
- E-wallet Bisnis: untuk mengelola arus uang dalam ekosistem internal merchant. Tomoro Coffe, contohnya, tercatat perlu menyalurkan uang kas ke sekitar 300 cabang di seluruh Indonesia.
- E-wallet Konsumen: untuk ditambahkan ke dalam aplikasi merchant, memungkinkan pengguna top up dan bertransaksi di platform merchant. Misalnya Coda, pelanggan dapat mengisi saldo untuk membeli berbagai konten game di platform ini.
Sebelumnya, pada pertengahan 2023, DOKU meluncurkan Juragan DOKU untuk mempermudah pengelolaan transaksi pembayaran UMKM secara online dan offline. Juragan DOKU ditargetkan dapat mendorong pasar social seller.
DOKU juga kini memposisikan diri sebagai beyond payment, bagian dari transisi bisnisnya sejak awal berdiri sebagai payment gateway 16 tahun silam. Ini menjadi strategi selanjutnya untuk memimpin pasar di Indonesia maupun kawasan Asia Tenggara.
Dihubungi secara terpisah, Nabila mengungkap pasar Indonesia sangat terfragmentasi dan punya erilaku pembayaran yang berbeda sesuai kebutuhan dan lingkungannya. "Terlebih lagi, kebutuhan bisnis merchant berubah secara dinamis. Maka itu, kami yakin industri ini perlu infrastruktur pembayaran yang terukur dan bisa tumbuh bersama dengan bisnis mereka," ujarnya lewat pesan singkat kepada DailySocial.id, Rabu (24/1).
DOKU WaaS membidik segmen B2B dan pemilik bisnis yang membutuhkan pengelolaan keuangan, baik keuangan internal atau bisnis di segmen B2C. Layanan WaaS dapat melayani kategori, seperti marketplace, fintech, bisnis ritel tradisional, FMCG, atau logistik.
Mengutip informasi di situs resminya, DOKU telah memiliki lebih dari 150 ribu merchant dan 4 juta pengguna dengan volume transaksi mencapai 360 juta dan nilai transaksi sebesar Rp330 triliun (year-to-date).
More Coverage:
Indonesia adalah salah satu pasar dengan volume transaksi pembayaran digital yang besar. Menurut riset Katadata Insight Center (KIC), dompet digital menjadi metode pembayaran yang paling banyak (84%) digunakan masyarakat saat belanja online, diikuti uang tunai (61,4%) dan transfer bank (47,8%).
Kehadiran fitur QRIS juga memudahkan masyarakat untuk bertransaksi, baik melalui mobile banking maupun aplikasi dompet digitalnya. Pada periode Januari-Oktober 2023, BI mencatat total volume transaksi QRIS mencapai 1,6 miliar dengan nilai sebesar Rp24, triliun.