1. Startup

GoeSmart, Jejaring Sosial Pendidikan untuk Indonesia yang Produktif

Setelah kemarin DailySocial sempat memberitakan tentang FodBoo, sebuah calon jejaring sosial untuk pendidikan yang sampai sekarang tampaknya belum ada perkembangan, kini satu lagi jejaring sosial untuk pendidikan diumumkan ke publik.

Di sela-sela event e-Initiatives Indonesia (eII) Forum yang digelar di Bandung kemarin, Prof. Suhono Harso Supangkat (Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB) memberitahukan adanya sebuah jejaring sosial bernama GoeSmart. GoeSmart, yang tampilannya mirip Facebook, ditujukan untuk kalangan pendidikan Indonesia. GoeSmart diharapkan bisa menjadi tempat interaksi sekaligus belajar dan berbagi ilmu bagi siswa, guru, hingga orang tua siswa.

Diberitakan oleh AntaraNews, GoeSmart ini dikembangkan oleh eII Forum. Namun di GeoSmart GoeSmart tertulis bahwa copyright situs tersebut ada pada PT. Indismart Kreatif Idea. Ketika di cek pada situs Indismart, dalam beberapa artikel tentang GoeSmart, tidak ditemukan adanya penyebutan eII Forum terlibat dalam pembuatan situs GoeSmart ini. Email yang kami dikirim ke kontak Indismart belum mendapatkan balasan sampai saat artikel ini ditulis.

Selain untuk pendidikan, Suhono berharap kehadiran GoeSmart juga mampu mengubah mentalitas masyarakat Indonesia dari masyarakat konsumtif menjadi masyarakat yang produktif. Indonesia, tidak lagi menjadi pasar empuk bagi jejaring sosial luar negeri, tetapi juga bisa ikut berkreasi dan berproduksi. Indonesia diharapkan juga mampu ikut meraih keuntungan dari dunia maya yang semakin berkembang pesat.

Meskipun masih dalam tahap pengembangan, saat ini GoeSmart telah memiliki 4.500 akun terdaftar dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Sekitar 30% dari akun tersebut adalah guru, sisanya murid dan orang tua siswa. Diharapkan dalam 4 bulan mendatang jumlah akun terdaftar di GoeSmart bisa mencapai 10.000 akun.

Untuk mendorong para guru untuk berbagi ilmunya di jejaring sosial ini, Suhono mengungkapkan, GeoSmart GoeSmart mencoba untuk bekerja sama baik dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan maupun dengan pengusaha sebagai sponsor. Hal ini dilakukan agar guru yang aktif dan berprestasi di GoeSmart bisa mendapatkan insentif berupa uang ataupun kredit untuk sertifikasi mereka.

Suhono juga berharap GoeSmart juga bisa menyandang misi sosial. GoeSmart diusahakan agar bisa diakses di tempat tertentu secara gratis oleh para murid dari kalangan tidak mampu yang terpaksa putus sekolah.