1. Startup

HijUp Targetkan 30 Persen Penjualan dari Pasar Luar Negeri, Bidik Inggris, Singapura, dan Brunei Sebagai Pasar Baru

Layanan marketplace fashion Muslim HijUp hari ini mendapatkan pendanaan dari grup investor Fenox Venture Capital, Skystar Capital, dan 500 Startups. Menurut  Pendiri dan CEO HijUp Diajeng Lestari saat dihubungi DailySocial, Pendanaan yang diterima akan digunakan  untuk merekrut talenta terbaik di bidang IT dan marketing.

Sebelumnya, HijUp memang berencana memperkuat layanan IT di tahun 2015. Dengan pendanaan yang diterimanya, hal tersebut akan segera diwujudkan. “Peningkatan layanan IT, salah satunya untuk mobile apps, rencananya akan launching di awal Q2 tahun ini,” ujarnya.

Aplikasi mobile akan menjadi langkah awal peningkatan layanan IT untuk memudahkan pelanggan mengakses layanan HijUp.

Dari sisi pemasaran, Diajeng berencana meningkatkan usaha pemasaran dan berekspansi ke luar negeri. Saat ini dikabarkan 20 persen pelanggan HijUp berasal dari luar negeri yakni Malaysia, India, dan Amerika Serikat. Setelah pendanaan ini HijUp menargetkan akan meningkatkan penjualan ke luar negeri menjadi 30 persen dan menyasar Inggris, Singapura, dan Brunei untuk ekspansi pasar barunya.

Diajeng menyatakan akan tetap menggunakan strategi organik. Selama ini strategi pertumbuhan secara organik tersebut dirasakan masih menyumbang banyak keberhasilan hingga saat ini. Ia juga akan mencoba iklan berbayar untuk memperkuat startegi pemasarannya. Dengan dipadukan orang-orang andal di bidang marketing, Diajeng yakin  yakin bisa terus tumbuh dengan cepat dengan strategi ini.

Terkait kondisi setelah investasi, Diajeng mengatakan bahwa setiap investor memiliki perwakilan dalam jajaran direksi.”Kami memilih investor karena jaringan dan kapabilitas yang mereka miliki. Dalam seed investment ini, bukan hanya uang yang kami harapkan, tapi lebih kepada mentoring bisnis, dan pengembangan kapasitas dari talent yang ada di HijUp. Mentoring yang diberikan lebih kepada best practice yang pernah dilakukan oleh para investor pada startup sebelumnya, dan masukan-masukan mengenai strategi pengembangan bisnis.”

Investasi ini sendiri bukan hal yang mengejutkan karena pasar busana muslim masih sangat luas dan menjanjikan. Meskipun umat muslim mencapai 20 persen dari total populasi dunia, menurut penelitian terbaru hingga saat ini masih belum ada produk global yang bisa memenuhi permintaan busana Muslim yang kian hari kian meningkat.

Dalam segmen ini HijUp tidak bermain sendirian dalam ranah e-commerce busana muslim. Ada Saqina, Hijabenka, dan The Hijab by PinkEmma yang menyasar hal serupa. Menghadapi persaingan di bidang ini, Diajeng mengungkapkan, “Menurut saya setiap entitas memiliki jalan dan keunikan masing-masing, jadi tidak perlu khawatir terhadap persaingan. Persaingan yang ada saat ini adalah suatu indikasi yang baik akan berkembangnya pasar Muslim. Untuk memenangkan kompetisi pasar, menurut saya, kita perlu untuk fokus dan menguatkan positioning & branding.”