Kongsi Sinarmas Sekuritas dan Stockbit Berakhir, Pengguna Diimbau Migrasi ke "SimInvest"
Kerja sama berhenti sampai 9 Agustus 2021; Stockbit sedang menyiapkan strategi baru setelah ditinggal Sinarmas
Kongsi bisnis eksklusif Stockbit dan Sinarmas Sekuritas segera berakhir pada 9 Agustus 2021, sehubungan dengan dirilisnya aplikasi investasi online SimInvest. Setelah tanggal tersebut, nasabah Sinarmas tidak dapat lagi melakukan transaksi melalui aplikasi Stockbit.
Transaksi selanjutnya dapat dilakukan melalui aplikasi SimInvest. Transisi ini diharapkan dapat berjalan mulus sehingga tidak mengganggu kenyamanan pengguna dalam bertransaksi.
Direktur Stockbit Wellson Lo mengucapkan selamatnya atas peluncuran SimInvest. “Walaupun kerja sama antara Stockbit dan Sinarmas Sekuritas berakhir, hal ini tidak mengurangi dukungan kami kepada Sinarmas Sekuritas untuk terus memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia,” ucapnya dalam keterangan resmi, Jumat (6/8).
Ia mengapresiasi langkah Sinarmas untuk terus berinovasi dalam menggaet generasi milenial untuk mulai berinvestasi di pasar modal. Menurutnya, kemudahan dalam berinvestasi lewat aplikasi yang nyaman merupakan faktor utama yang dapat meningkatkan kesadaran generasi yang sudah digital savvy ini untuk berinvestasi demi masa depan yang lebih baik.
Direktur Sinarmas Sekuritas Kerry Rusli menyampaikan, SimInvest dirilis khusus untuk menjangkau nasabah ritel yang secara prospek terus mengalami peningkatan semenjak pandemi. Lewat aplikasi SimInvest, nasabah bisa lebih mudah mendaftar, berinvestasi di saham dan reksa dana, melakukan order, memantau history, serta mengatur watchlist mereka.
“Untuk itu, kami mengajak para nasabah Sinarmas Sekuritas untuk berinvestasi melalui aplikasi SimInvest,” kata dia.
Kinerja Stockbit
Stockbit berhasil mengumpulkan lebih dari 980 ribu pengguna terdaftar yang berinvestasi di aplikasinya per 5 Agustus 2021. Perusahaan turut merasakan animo kenaikan jumlah investor, terbukti pada akhir kuartal II 2021 sebanyak 817 ribu pengguna. Sebanyak 70% pengguna ini datang dari generasi milenial dengan kelompok usia 18-34 tahun.
Awalnya Stockbit adalah platform komunitas investasi yang berdiri sejak 2015. Semangatnya pada saat itu untuk membantu investor dan trader membuat analisa terbaik terbaik sebelum berinvestasi. Wellson mengatakan platform analitik yang digabungkan dengan data yang berkualitas dan membantu mendidik pasar melalui analisis kolaboratif yang lebih baik.
Fitur Stockbit pun semakin diperkaya, dengan menghadirkan fitur pembelian saham langsung di aplikasi Stockbit. Sinarmas Sekuritas adalah mitra eksklusifnya sejak awal 2018.
Setelah “ditinggal” Sinarmas, perwakilan perusahaan mengatakan kepada DailySocial bahwa mereka sedang mempersiapkan strategi teranyar untuk menggaet lebih banyak nasabah baru. Diharapkan informasi tersebut dapat diumumkan dalam waktu dekat.
Meski fitur trading hilang untuk sementara dari Stockbit, aplikasi masih bisa dimanfaatkan untuk mencari informasi seputar analisis saham (Stockbit Social).
Di Indonesia, jumlah investor saham terus meningkat dari waktu ke waktu. Di awal tahun 2016, jumlah investor saham tercatat sebanyak 434 ribu orang. Sementara di akhir Juli 2021, jumlahnya meningkat drastis menjadi 2,56 juta. Dari segi usia, Bursa Efek Indonesia mencatat per Mei 2021, sebanyak 77,9% dari total investor saham berusia 18-40 tahun.
More Coverage:
Meningkatkan kesadaran dan menjangkau lebih banyak investor merupakan pekerjaan rumah kita bersama karena secara agregat, baru sekitar 2% penduduk Indonesia berusia produktif yang berinvestasi di pasar modal. Angka ini tertinggal jauh dari Amerika Serikat (55%), Singapura (26%), dan Malaysia (9%).Besarnya peluang tersebut otomatis mendorong lahirnya banyak perusahaan wealthtech.
-
*Foto header: Depositphotos.com